Part 17 Malam itu!

8 1 0
                                    

Malam-malam ku sendiri tiada yang menemani seperti malam-malam yang sudah-sudah 😟😟. Kasihan dasar jones . Jomblo ngenes wkekwk 😂😂

*

*

Malam ini tepat jam 12. P.m waktunya berkumpul bersama untuk melanjutkan kegiatan puncaknya yaitu jejak petualang.

Kita telah berkumpul sembari pendamping membacakan siapa saja yang ada dlm grup tersebut Fitri dan Tina agak gelisah menunggu Sita yang tak kunjung datang. Masih molor tuh bocah.

" Selamat malam anak-anak sudah berkumpul semua? Ok bapak akan membacakan Grup satu sampai lima dan yang sudah bapak sebut untuk berkumpul menjadi sebuah grup . Mengerti kalian. Baik bapak akan mulai . Dari Grup ,
1 : Bayu, Ratna , Iyan, Dan meli .
2 : Bagas, Aulia, Fathur dan Ami.
3 : Fredy, Tina, Alif dan Nara.
4 : Attar, Riri, Gilang dan Galuh".

Saat akan dibacakan yang keempat baru lahhh Sita dateng dan kemudian di ikuti oleh Wisnu .

" Maaf pak saya terlambat," ucap Sita sambil mengatur nafasnya dan berdiri disamping Fitri.
" Saya juga minta maaf pak , saya terlambat." Tambah Wisnu disamping Wisnu.
" Dari mana saja kalian?" Tanya Pak Mario
" Terlambat bangun Pak." Jawab Sita dan Wisnu.
" Hhuuuuuu. Dasar males ." Sorak- sorak mereka.
" Ya udah gak pp . Bapak maafkan lain kali jangan diulangi lagi." Kata Pak Mario.
" Makasih pak." Kata Sita dan Wisnu.
" Bapak akan melanjutkan kembali. Grup yang ke 5 ada : Wisnu, Sita , Putra dan Fitri. Terimakasih anak-anakku semua kegiatan ini akan dimulai, silahkan kak Lia dan kak Yana memberikan peta jejak petualang kepada ketua regu masing- masing." Perintah Pak Mario.
" Baik Pak." Jawab Lia dan Yana sambil memberikan kertas yang berisi peta itu ke ketua regu.

Saat Kak Yana memberikan kepada Wisnu sang ketua regu lima , kak Yana sangat cuek kepada fitri , fitri yang tersenyum ke Kak Yana tak direspon oleh Kak Yana . Sedih sekali rasanya Fitri melihat hal ini.

" Kak." Ucapku sambil menahan kak Yana. Tak di balas satu katapun langsung dia menghampiri ke Pak Mario.
" Kk Yana seperti orang marah , cuek banget sama aku ." Batinku dengan raut muka sedih.

" Gimana sudah paham semua, kita mulai dari regu 1 silahkan jalan dulu." Kata Pak Mario.

Dan dilanjutkan ke regu, 2 ,3 4 dan kemudian regu 5.

*

Diperjalanan, POV regu 5.

Di hutan berempat sangatlah menyeramkan dan gelap gulita tak ada penerangan hanya senter kecil yang kita punya. Suara-suara aneh menyeramkan terdengar disepanjang perjalanan.

" Iihhhh serem banget gelap lagi ." Kata Sita dengan muka ketakutan sambil menempel terus ke Wisnu.
" Sit, lepas deh , risih tau . Udah tahu dihutan y pasti gelap." Ucap Wisnu sambil melepaskan genggaman tangan Sita.
" Nu, arah petannya kemana?" Tanya Putra ke Wisnu.
" Arahnya sih ke...... Ke Utara , dari kompasnya sih." Jawab Wisnu sambil jalan sita yang masih menggenggam tangan Wisnu karena ketakutan. Kita ,Fitri dan putra masih dibelakang mereka.

" Ehhhh. Aduhhh ." Sontak membuat fitri kaget jatuh karena terlilit tali sepatu sendiri.
" Kenapa fit?" Tanya Putra kaget karena didepan Fitri lalu menghampirinya.
" Kakiku sepertinya terlilit tali sepatu, aduhhh rasanya sakit sekali ." Jawab Fitri merintih kesakitan.
" Coba sini aku lihat . Aku ikat ya tali sepatunya." Kata Putra,Fitri mengangguk.
" Sepertinya kaki kamu keseleo," kata putra lagi.
" Udah gak pp aku bisa jalan kok." Balas Fitri sambil memasakkan untuk bisa berdiri.
" Aduhhh, " Ternyata Fitri jatuh lagi dan langsung dibantu oleh putra.
" Tuh kan kaki kamu keseleo , udah sini aku bantu ." Pinta Putra.
" Gak usah gak pp." Jawabku sambil menahan sakit .
" Aku gendong ya." Pinta Putra lagi.
" Gak , aku gak mau." Tolak Fitri.
" Ya udah aku papah kamu ya." Pinta putra memaksa dan Fitri mengangguk. Setelah beberapa menit mereka baru sadar dimana Wisnu dan Sita .
" Put, Wisnu sama Sita mana ?" Tanya Fitri dengan muka bingung
" Ha!! Gue juga gak tahu dimana?" Jawab Putra ikut bingung.
" Terus gimana ini, gue takut?" Kataku ketakutan.
" Udah fit gak usah takut ada gue disini." Ucap Putra menenangkan.
" Peta , petannya mana?" Tanya Fitri.
" Ya ampun baru inget peta sama kompasnya kan dibawa sama Wisnu." Jawab putra.
" Aduhhh gimana dong? Kita mau kemana coba , gak tahu arah jalan lagi ."
" Kata Wisnu tadi , kalau arah Kompas nya itu ke Utara ." Kata Putra
" Berarti kita harus ke Utara?" Tanyaku.
" Tapi gak mungkin kalau ke Utara terus, nanti malah nyasar lagi ."
" Ya terus kita mau kemana put, gak mungkin kan kalau diem aja disini ."
" Kita harus cari pertolongan fit, kali aja disini deket permukiman warga." Ujar Putra.
" Ini hutan permukiman warga masih jauh dari sini , mana mungkin ada orang kesini malem-malem." Jawab Fitri .

 Sahabat Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang