🎬

3.4K 463 5
                                    

"Oh, Noona! Kenapa kau berada disini?" Tanya Taehyung yang baru saja keluar dari sebuah Cafe bersama dengan beberapa temannya. Mendengar suara Taehyung, aku segera menoleh dan bernafas lega. Tapi, tiba-tiba saja aku takut jika Taehyung memiliki sifat yang sama dengan kakaknya.

"Aku tersesat," jujurku. Dan Taehyung malah memberi respon menyebalkan. Pria itu dengan santainya malah tertawa terbahak, seakan tak percaya jika aku tengah tersesat.

"Noona, bagaimana bisa kau tersesat? Ini masih di Seoul, bukan di daerah lain. Noona ini aneh-aneh saja," sahutnya sembari berusaha untuk menghentikan tawanya.

Taehyung bahkan tidak tahu sudah berapa lama aku berjalan di bawah terik matahari. Tapi, melihat caranya berbicara, aku simpulkan jika sifatnya berbeda dengan Seokjin.

"Umm, begini... bisakah kau mengantarku pulang?" Tanyaku, sedikit berharap jika Taehyung mau memberikanku tumpangan.

"Bukankah hari ini Noona ada jadwal kencan dengan Seokjin hyung? Kenapa malah memintaku untuk mengantar Noona pulang?" Heran Taehyung. Aku sedikit terkejut saat Taehyung tahu jadwal kencanku dengan Seokjinㅡkencan awal sekaligus perkenalan.

"Aku memintanya untuk menurunkanku di tengah jalan. Tapi, aku sadar jika tas selempangku tertinggal di mobilnya. Jadiㅡ"

"Hyungku pasti membawa kekasihnya, kan? Sudah kutebak, hyungku tak serius menerima perjodohan ini. Aku tak suka jika dia mengabaikan Noona seperti ini. Sangat tidak jantan sekali," decak Taehyung, ikut kesal dengan kelakuan hyungnya.

Tak bisa ditampik, Taehyung tahu semua tentang hyungnya. Mulai dari mengincar jabatan Presdir sampai dengan berpacaran dengan wanita biasa. Untung saja Taehyung ini anaknya tak banyak bicara dan tak suka mencari keributan. Jika ia mau, ia pasti sudah mengadu pada ayahnya. Tapi, Taehyung tak sejahat itu.

"Ayo, Noona. Biar kuantar kau pulang."

Eternal PressureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang