Keheningan malam begitu sunyi,hanya terdengar bisikan-bisikan angin malam mengingatkan sebuah kesunyian yang begitu menyedihkan.
Hanya suara jangkrik yang dapat menemani gadis mungil yang tengah menatap langit yang penuh dengan percikan-percikan cahanya berwarna warni menghiasi langit yang menatap bumi akan kegelapannya.
Tanpa ada undangan,bulir-buliran kecil menerobos pipi cuby yang di miliki gadis itu,tanpa ada olesan bedak ataupun make up yang menempel di wajahnya memebuat pancaran wajah yang begitu cute.
"mah....hiks....pah....hiks"suara ringkihan yang keluar dari bibir mungil prisil menambah kesedihan yang begitu memiriskan hati.
"mah....pah....hiks,,,prisil kangen sama kalian....hiks,,prisil ingin seperti dulu,di mana prisil masih berada di pangkuan mamah yang memanjakan belaiannya mamah di rambut prisil...hiks hiks..."suara yang tadinya hanya isakan kecil kini terdengar isakan yang begitu memilukan.
Duduk sendirian menatap langit hanya cara itu yang dapat prisil lakukan untuk mengurangi rasa kesedihannya.di balkon kamar prisil menengadahkan wajahnya untuk menerima angin malam yang menusuk tulang-tulang badannya.
******
Dengan tegesa-gesa yudha dan riyan berlarian masuk gerbang sekolah yang mungkin lima menit lagi akan di tutup. Jangan tanya di mana rey berada"woy...tega banget sih lo ninggalin kita berdua" lekuk wajah yang mengekspresikan kesedihan.
"siapa suruh mandi kaya orang tidur"wajah rey yang datar tanpa ada sekilas senyum di lengkungan bibir menambah gambaran cowo yang begitu angkuh.mereka berdua hanya bisa meneguk salivinya masing-masing,karena tidak mungkin rey akan memperdulikannya.
Dengan santainya mereka pertiga berjalan menuju kelasnya melewati lorong yang mulai sepi karena sebagian menghuninya telah masuk kelasnya masing-masing. Sesampainya di depan kelas masih terdengar keramaian suara serta pintu yang masih terbuka menandakan belum ada guru yang masuk ke kelas XII B.
Kelas yang terkenal akan penghuninya yang nakal-nakal tapi selalu unggul dengan nilai yang tinggi yang selalu menempati peringkat paralel pertama.
Di bangku paling pojok tempat duduk yudha dan riyan, sedangkan rey duduk di barisan ke dua dari depan. Mereka terpisah bukan karena kemaunnya tetapi karena tempat duduk yang telah di atur oleh wali kelasnya.
"assalamua'alaikum anak-anak"
"wa'alaikumussalam bu" jawab semua siswa
"sekarang mulai pelajarannya ya,buka buku kalian dan catat apa yang ibu akan tuliskan di depan..!! "
*****
"sil lo udah baikan..??? "
"udah ko mel, makanya gue hari ini masuk, "jawab prisil seadanya
"syukur dech kalo lo udah baikan, eh nanti pulang sekolah kalian ada acara nggak nih"tanya gita
"enggak sih git, emang lo mau ngajakin kita kemana"
"temenin gue makan di luar yach, gue bosen makan di rumah terus"
"ya ampun gita kiarain mau ngapain,kalau gue sih its okay,tapi...??"suara amel melirih dan pandangan menuju prisil yang tengah duduk dengan tangan menopang dagu.
Suara amel yang melirih mengisyaratkan kekhawatirannya untuk prisil "gue ikut .. tenang aja gue udah baikan ko"senyum prisil yang manis seolah menghilangkan semua rasa khawatir akan keadaannya.
Suara tawa mereka yang memenuhi ruangan kelas menandakan kegembiraan tiga wanita yang begitu di idolakan akan kecantikan dan keramahannya.
****
Hehe... Ngaret lagi dah gue...
Maaf ya teman teman mungkin ceritanya banyak yang typo..Jangan lupa vote dan komen nya yach.. Biar q bisa lebih baik lagi
Numpang promosi yah,jangan lupa juga follow ig q ych, biar tambah pertemannya
Ig:tryemeymey21

KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
Teen FictionCinta adalah perasaan yang tak mudah untuk di mengerti Kesetiaan yang tak mudah untuk di mengerti dalam hubungan **** Prisilia dewi cyra gadis cantik,anggun,ceria.... Raihan achazia putra cowo yang angkuh & dingin sedingin es dalam kutub utara