Terdengar suara adzan menandakan waktu beranjak malam,dengan malas prisil harus meninggalkan tempat yang begitu menenangkan hati dan perasaannya.
Sepanjang jalan prisil hanya berjalan tanpa ada pikiran di otaknya,dia berjalan dengan tatapan kosong tanpa ada arah tujuan.
Sesampainya di depan rumah,prisil hanya bisa menarik nafas begitu panjang,"seperti biasanya"prisil hanya bisa bergumam dengan nada lemas.hanya ada sorotan mata entahlah menuju rumah yang ada di depannya.
"sebenarnya gue tuh masih punya keluarga nggak sih",prisil membuka gerbang dan meninggalkan jejak untuk melangkah menuju rumah itu.
Ceklek
Suara pintu terbuka setelah tangan mungil itu menyentuh kenop pintu,seperti hari hari biasanya rumah itu terasa sepi tanpa ada tanda tanda kehidupan.prisil hanya tinggal sendiri tanpa seorang pun yang menemaninya biasanya ada kakak laki-laki nya tapi sudah beberapa hari kakaknya meninggalkannya seorang diri karena harus mengikuti KKN dari kampusnya.
Dddrrrrttt
Tiba-tiba terdengar getaran hp yang meninggalkan nada khas untuk pemberitahuan bahwa ada telvon masuk,tertera nama "kak aditia" di benda pipih berwarna putih itu "halloo....assalamu'alaikum" dengan nada serak prisil mengucapkan salam
"wa'alaikumussalam dek,kamu lagi di mana"
"di rumah ka,emang kenapa"
"he...nggak papa dek,kamu sudah makan belum??"
"belum ka,ni baru aja mau bikin mi,malah kakak nelvon"padahal prisil baru saja pulang dan belum sempat melepas pakaian dan sepatunya,prisil harus berbohong karena tidak ingin kakaknya khawatir.
"oh gitu ya dek,ya sudah sana masak dulu terus langsung di makan yah,jangan sampai telat makan ya dek,kakak sayang kamu..wassalamu'alaikum".
"ya kakakku yang cerewet,,,,wa'alaikumussalam"
Beph
Sambungan telvon di putus oleh prisil setelah menjawab salam dari kakaknya.setelah itu prisil masuk kamar dan mengambil handuk untuk mamanjakan tubuhnya yang terasa lengket karena aktivitas hari ini.
Terdengar suara gemricik air yang di gunakan prisil untuk membasahi badannya,selesai mandi prisil langsung ganti baju santai dan pergi ke dapur untuk memasak mie instan untuk memberi makan cacing-cacing dalam perutnya yang sudah mulai protes minta di beri makanan.
*********
Cahaya terang mulai tenggelam di gantikan gelapnya malam.suara hewan malam mulai terdengar merdu di telinga, tiada suara gemuruh kenalpot kendaraan yang membuat polusi udara ibu kota.
Rey dan teman-temannya berpamitan untuk pulang"bi kami pamit yah,makasih sudah menyediakan makanan buat kami".
"iya den sama-sama,bibi juga makasih banyak aden sama teman-teman aden mau berkunjung ke rumah bibi,malahan bibi jadi ngrepotin aden" terukir senyum di bibir bi inah yang begitu tulus.
"iya bi sama-sama,ya sudah kami pamit ya bi assalamu'alaikum" rey dan teman-temannya menyalami bi inah satu-satu.
Langkah demi langkah menyusuri jalan gang,keadaan sekitar begitu sunyi hanya tinggal suara langkah kaki mereka bertiga yang terdengar,keadaan desa yang berada di pinggiran ibu kota terasa sepi jika hari mulai gelap.
Sesampainya di mobil rey langsung berpamitan dengan sang pemilik warung,sekedar mengucapkan terimakasih telah menjaga mobilnya selama rey di rumah bi inah.
"malem pak"
"eh iya nak rey,sudah mau pulang yah"
"iya nih pak,soalnya sudah malem,lagian juga besok kan kami sekolah takut bangun kesiangan.."
"oh ya sudah.hati-hati di jalan nak,soalnya sudah malem keadaan sudah sepi."
"iya pasti pak,makasih ya pak sudah jagain mobil saya.oh iya pak ini sekedar buat beli rokok,sekali lagi makasih banyak ya pak."rey mengeluarkan uang kertas untuk di berikan kepada sang pemilik warung,sekedar untuk mengganti lelahnya.
"oh ya terimakasih nak,semoga kalian pulang dengan selamat sampai rumah."senyum bapak itu sambil menitah rey untuk menjalankan mobilnya.
Benar kata bapak itu,di perjalanan sudah sangatlah sepi.hanya beberapa kendaraan yang melintas.tidak menunggu lama mereka pun sampai di kota,walaupun malam sekalipun kota tetaplah ramai tidak seperti di desa kalau malam sudah jarang kendaraan lewat.
"kalian jadi nginep nggak di rumah gue"pertanyaan rey memecahkan suasana hening di mobil.
"jadi lah..iya nggak tikus"mata riyan yang melirik yudha untuk isyarat agar yudha meng iyakan perkataan riyan.
"apaan sih lo yan..nglirik gue kaya gitu amat,ntar lo suka lagi sama gue."
"najis gue suka sama lo,gue masih waras kali,gue masih doyan cewe woy."tangan riyan menoyor kepala yudha agar otaknya geser normal dikit.
Rey hanya bisa diam menyaksikan kekonyolan-kekonyolan mereka berdua.sesampainya di rumah rey mereka semua masuk kamar rey tanpa menunggu sang empu mempersilahkan mereka masuk.
"kalian ini nggak ada sopan-sopannya dikit yah."teriakan rey menegur tikus-tikus itu.tapi bukan namanya tikus kalo nggak bikin onar rumah orang.mereka tidak memperdulikan rey yang mengumpati mereka berdua.
********
Hay....ngaret lagi dah gue,soalnya q belum lihay membuat cerita di wattpad sih,maklum masih cerita acak acakan....jangan lupa vote sama komennya yah,biar q dapet inspirasi atas kesalahanq...heheOh ya q mau bagi akun ig q yach..biar tambah pertemanan gitu.
IG : tryemeymey21

KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
Novela JuvenilCinta adalah perasaan yang tak mudah untuk di mengerti Kesetiaan yang tak mudah untuk di mengerti dalam hubungan **** Prisilia dewi cyra gadis cantik,anggun,ceria.... Raihan achazia putra cowo yang angkuh & dingin sedingin es dalam kutub utara