Rasa kesal prisil hanya bisa di pendam dalam hati.perasaan yang begitu menggebu atas ketidak hadiran keluarga prisil saat keadaan lemah sekalipun.
Hanya derai air mata yang bisa menemani malam ini,di tambah kesunyian malam yang begitu kelam.di tengah tengah rerumputan nan hijau prisil merebahkan badannya agar mendapatkan ketenangan akan keluh kesahnya.
Prisil meningglkan tempat itu setelah perasaannya lega karena hanya tempat itulah yang di percaya prisil untuk meredakan dan yang setia mendengarkan suasana hatinya.
********
"kalian sini aja..gue nggak lama."
"oke siap big bos"serempak yudha dan riyan.sepeninggal rey mereka hanya bisa diam tanpa ada percakapan,mereka sibuk dengan dunianya sendiri.setelah beberapa menit eh mungkin jam si rey datang dengan beberapa kantong plastik di tangan.dengan cepat rey membuka pintu mobil dan menyalakan mobilnya.
Selang beberapa jam rey dan teman temannya sampai di sebuah rumah yang agak kecil di sebuah gang sempit yang hanya bisa di lalui kaki atau sepeda motor.mereka mengetuk rumah bercat putih,sambil menunggu sang penghuni membuka pintu mereka hanya diam tanpa ada suara.
Beberapa menit mereka menunggu akhirnya pintu pun terbuka.terlihat jelas isi ruangan yang sederhana dengan perabot yang mulai usang.berdiri seorang ibu parubaya yang tersenyum bahagia melihat mereka bertiga datang.
"assalamu'alaikum bi..."rey menyalami ibu parubaya itu di ikuti riyan dan yudha."ayo masuk ,bibi udah siapin masakan kesukaan aden",ya ibu parubaya itu adalah pembantu rey yang telah berhenti bekerja karena sakitnya dan faktor usia pula.bi Inah adalah pembantu yang telah mengasuh rey sejak rey bayi sampai rey umur 16 tahun.
Setelah rey umur 17 tahun bi inah berpamitan untuk tidak lagi bekerja di rumah rey.bi inah sudah di anggap orang tua kedua bagi rey,hampir setiap minggu rey selalu mengunjungi bi inah hanya untuk sekedar minta di masakin nasi goreng kesukaannya."den itu nasi gorengnya ada di meja makan,bibi mau kedepan sebentar".
"bibi mau kemana,ini kan sudah malam.kalo bibi butuh apa bilang saja biar riyan yang beli".rey sudah paham kalau yang di maksud bi inah adalah warung.karena warungnya terletak di ujung gang dekat tempat parkir mobil rey.
"benar bi,sini saya aja yang beli.bibi di sini aja nemenin anak bibi yang katanya kangen itu".dengan senyum jail riyan yang berhasil membuat bi inah tertawa.
''memang aden nda mau makan dulu".
"nanti aja lah bi setelah apa yang di inginkan bibi datang".daripada harus berdebat lebih lama bi inah mengiyakan tawaran riyan untuk membelikan sesuatu yang bi inah inginkan."tolong belikan koyo ya den,maaf bibi sudah ngerepotin aden".dengan menyerahkan selembar uang kepada riyan.
Dengan hati hati riyan menolak uang pemberian bi inah"nggak usah bi,uangnya bibi simpan aja,ini riyan ada ko sekedar buat beli koyo"...
"aduh bibi jadi tambah nggak enak lagi sama den riyan,jadi tambah ngrepotin".
"bibi nggak ngrepotin riyan ko,santai aja bi,riyan kan anak bibi juga".sekilas riyan melirik rey yang hanya diam menyaksikan riyan bicara dengan bahasa sopan.tidak biasanya riyan bicara sesopan itu,bahkan dengan ibunya riyan sekalipun riyan nggak pernah bicara sebaku itu tanpa ada sesuatu yang di inginkan.
Setelah berdebatan itu riyan keluar untuk membelikan koyo untuk bi inah."eh tikus minggir lo
,gue mau duduk".dengan seenak jidat rey mengusir yudha yang tengah asik dengan ponselnya."ah lo ngrecokin gue aja,jadi kalah kan layla".layla adalah tokoh di sebuah permainan mobile legend yang banyak di gandrungi remaja zaman sekarang.bi inah hanya tersenyum melihat kelakuan rey dan yudha dengan kekonyolannya mereka."ketampanan aden nggak pernah luntur dari kecil sampai sekarang".bi inah bergumam dengan suara pelan di balik pintu penghubung ruang depan dan ruang makan.
setelah beberapa menit riyan datang dengan menenteng kantong plastik yang berisi koyo dan beberapa makanan ringan yang di beli di warung."bi riyan pulang",,dengan teriakan riyan yang membuat rey dan yudha menoleh ke arah pintu.dengan geleng geleng kepala bi inah menerima kantong kresek yang di bawa riyan.
"di suruh beli koyo ko malah beli makanan sebanyak ini den,nanti uangnya habis lo".bi inah merasa nggak enak karena di bawakan makanan yang sedikit banyak."nggak papa kali bi,orang cuma makanan gitu doang ko.uang riyan juga masih ni bi di kantong".dengan senyun riyan yang menghiasi wajah tanpannya.
"ya sudah sekarang makan dulu den itu nasi gorengnya sudah bibi panasin".
"siap bi inah yang cantik"serempak riyan dan yudha yang mendapat sorotan mata rey yang mematikan.bi inah hanya tersenyum menanggapi semua celotehan riyan dan yudha.
Dengan tergesa gesa riyan segera menyeret kursi meja makan dan mulai melahap nasi goreng yang telah di sediakan bi inah tanpa memperdulikan tatapan mata elang rey.mereka melahap habis semua masakan yang bi inah masak.masakan bi inah memang begitu enak,sehingga sejak pertama kali riyan dan yudha mencicipi masakan bi inah mereka langsung suka.
*******
Hay jumpa lagi dengan SENJA yach,maaf ngaret banget,,mungkin karna q lagi nggak mut nih..he
Semoga kalian suka ych ..amiiinn
Jangan lupa q minta vote nya ya,,

KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
Novela JuvenilCinta adalah perasaan yang tak mudah untuk di mengerti Kesetiaan yang tak mudah untuk di mengerti dalam hubungan **** Prisilia dewi cyra gadis cantik,anggun,ceria.... Raihan achazia putra cowo yang angkuh & dingin sedingin es dalam kutub utara