siapa.???

46 8 0
                                    

Terlihat dua perempuan duduk di teras rumah dengan kesibukan masing-masing. Ya mereka adalah Nadin dan Lia tapi sepertinya ponsel lebih menarik daripada berceloteh bersama.

"Hai Kai," sapaan Lia membuat Nadin mengangkat pandangannya dan benar kini ia melihat sosok Kai yang berjalan mendekat.

"Lo kenal dia??" Tanya Nadin pada Lia.

"Kenal dong kan kemaren dia yang nolongin gue. Gila kemaren gue di hadang sama begal untung aja ada Kai yang nolongin gue. Lo sih kemaren gak pulang bareng gue nih ya gue yakin kalo aja lo pulang bareng gue itu begal pasti udah jadi ayam geprek," jawaban Lia membuat Kai tertawa yang juga membuat jantung Nadin berdetak lebih cepet, begitu juga dengan Lia yang sudah menggigit kukunya karena terpesona dengan Kai. Lesung pipi yang muncul ketika Kai tersenyum ataupun tertawa menambah kesan menarik dalam dirinya.

"Ehem gue gak di suruh masuk nih??" Tanya Kai

"Silahkan masuk," jawab Nadin dingin berbeda dengan Lia yang menyambut Kai dengan hangat.
     
Nadin pergi ke dapur membuatkan minuman untuk tamunya. Entah kenapa ada rasa aneh di hatinya ketika melihat kedekatan antara Kai dengan Lia. Nadin sendiri masih belum tahu ada apa hubungan dirinya dan Kai yang selama satu minggu ini selalu datang.

"Banjir-banjir, kebakaran, tsunami, gempa bumi, jerawat meletus, ketombe terbang," Nadin yang mendengar suara-suara berisik tetap melanjutkan pekerjaannya.

"Kecoa, badak, tikus woyy !!!! bangun tai," kali ini suara itu di sertai dengan air yang membuat tubuh Nadin basah.

Nadin yang kaget langsung lompat dari tempat tidurnya. Kini ia berdiri seperti orang bodoh yang bingung melihat bajunya basah sedang di depannya ada Lia yang berkacak pinggang dengan gayung di tangannya. Nadin semakin bingung, seingatnya tadi ia sedang membuatkan minum untuk Kai hingga akhirnya tersadar bahwa semua hanya mimpi.

"Cuma mimpi lagi," gumamnya dan berjalan lemas kembali ke ranjangnya.

"Kenapa lo??" Tanya Lia. Nadin hanya diam lalu menggelengkan kepalanya.

"Ya udah lo mandi sana gue tunggu di bawah," ucap Lia kemudian berjalan meninggalkan Nadin.

"Kenapa lagi tu anak aneh banget gue perhatiin dari kemaren. Butuh di rukiyah kali yaa," batin Lia

"Pagi ma, pa, Li-yang kubur," sapa Nadin

"Pagi sayang huss kamu apaan sih masak Lia jadi liyang kubur," ucap Rina

"Ntah lah tante mungkin dia iri kan Lia kayak princess," jawab Lia

"Dih gak doyan gue sama princess."

"Udah-udah sekarang makan nanti pada kesiangan," Delvin menengahi
    
Sarapan berlangsung tanpa ada yang berbicara, Lia memperhatikan Nadin yang makan dengan tatapan kosong. Ia semakin yakin jika ada masalah dengan saudaranya itu. Seperti biasanya setelah sarapan Nadin dan Lia berangkat ke sekolah bersama.

"Li kemaren lo mau di begal ya??" Tanya Nadin membuat Lia kaget. Seingatnya ia tidak menceritakan itu kepada Nadin.

"Kok lo tau?? Wah jangan-jangan sekarang lo bisa ngramal ya??"

"Dilan kali ah, jadi lo beneran di begal??" Tanya Nadin meyakinkan

"Iya terus ada yang nolongin gue eh pas gue mau bilang makasih tu orang udah pergi duluan coba kemaren lo pulang bareng gue pasti itu begal bakal jadi ayam geprek."

"Ayam geprek?? Di dalam mimpi Lia juga ngomong kayak gitu. Kai lo siapa sih sebenernya kenapa tiba-tiba datang di hidup gue mana gak jelas lagi. Kenapa gak dari dulu aja datengnya kenapa harus sekarang. Jangan-jangan dia bukan manusia," Nadin menggelengkan kepalanya mengusir fikiran buruknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pseudo shadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang