Penikmat Senja dan Kamu

21 2 0
                                    



Kala mentari melambai pada rembulan yang akan berkelana,
Insan tersenyum dalam rayuan semesta.
Berharap akan rasa yang meruah,
Tentang kita yang tidak pernah searah.

Kala semesta berkata bijak,
Namun kebodohan asmara hati memilih menolak.
Termenung menunggu mentari berada di puncak,
Dan saat itu tiba hingga aku selesai bersajak.

Ku urai abjad demi abjad,
Ku untai kata demi kata,
Ku rakit kalimat demi kalimat,
Untuk membangun imajinasi tentang kisah kita yang terlewat.

Perlahan matahari kembali peradabannya di bagian lain,
Lantas perlahan sajak ini menjadi lamban.
Namun saat kebisuan meratapi rasa yang mati,
Aku yakin, kita bukan sekedar janji,
Namun abadi, suatu saat nanti.

—geminiblugrl.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kata dan KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang