"Dreyy gua boleh pulang bareng gak sama lu, nanti habis kerkom?" kata kata Caca terdengar cukup jelas di telinga kami.
"Hah? Emang kenapa lu minta bareng gua?" tanya Dreynan bingung.
"Nanti kan kita kerkom bahasa sunda dulu, nah pulang nya ibu gua gak bisa jemput. Boleh kan gua bareng lu?"
"Yaudah gapapa." jawab Dreynan singkat. Lalu mengalihkan pandangannya kembali ke buku nya.
"Tuh kan Jan, baru juga gua bilang. Caca tuh kayaknya berusaha buat deketin Dreynan." suara Melka memecah lamunan ku lagi.
"Yaudah si Mel, biarin aja. Kita gak boleh ngatur ngatur temen kita juga."jawabku.
"Tapi Jan.."
"Udah udah ayo ke kantin gua laperr." aku memotong perkataan Melka dan mengajaknya keluar.******
Aku kembali ke kelas sendiri. Karena Melka masih ada urusan dengan ekskul nya. Aku sebenarnya memikirkan perkataan Melka juga. Untuk apa Caca bersikap seperti itu di depan Dreynan.
Aku berhenti di selasar lantai 1 yang cukup sepi dan membuka handphone ku.
Sudah lama tidak ada kabar dari Fari. Tidak seperti biasanya. Apakah aku salah jika karena sikap Fari yang seperti ini, lalu aku mulai lebih perhatian ke Dreynan?
Entahlah ini rumit.Anjani
11.30
Hai FarSetidaknya aku sudah mencoba menghubunginya.
Akupun segera kembali ke kelas. Sesampainya di kelas aku duduk di bangku ku dan memakai earphone di telinga ku. Lalu tertidur
"Balikin botol minum gua woyyy" teriakan Melka membangunkan ku.
Ternyata ia sedang dikerjai lagi oleh Dreynan dan Azreyn. Aku heran sepertinya mereka tidak bisa hidup tanpa mengganggu Melka.
"Ah lu semua banyak omong banget sih. Gua mau tidur. Diem napa" kataku kesal.
Baru sekejap aku tertidur, lagi lagi suara Melka membangunkan ku.
"Azreynnn hp gua mana"
Ah sudahlah aku tidak bisa tidur lagi. Akupun membuka handphone ku dan mendapati sebuah pesan disana.
Fari
11.50
Apa jan?Anjani
11.52
Minggu ini keluar yukFari
11.54
Kayaknya minggu ini aku sibuk deh. Next time.Balasan Fari membuatku sebal. Tidak biasanya dia seperti ini. Lalu aku mengambil kotak bekal ku dan mulai memakannya.
Tiba tiba Dreynan datang ke meja ku dan mulai mengganggu Melka lagi.
"Apasi lo. Gua mau makan" kata Melka.
"Iya sih. Gua cuma mau disini aja." ucap Dreynan sambil melihat ke arah ku dan cengar cengir sendiri.
"Apa? Gua bawa mangga nih. Mau gua colok pake garpunya?" ucapku kesal
"Iyasi yaudah. Sebangku galak banget."kata Dreynan dan pergi dari meja ku.
Setelah makan, aku pun memlih diam di kursi dan memainkan handphone ku karena aku sangat badmood. Notifikasi line ku tiba tiba berbunyi.
"Pasti grup deh ni. Berisik banget."kataku.
Mili :
Eh gaes. Februari ini kita rayain ulang tahun Yezra, Azreyn, sama Dreynan yuk. Kan kemaren kita liburan. Jadi belum sempet.Caca:
Yuk lahRasti :
Ayo ajaCindy :
AyoooHuna :
SipAnjani
Ikutttt"Jann udah liat grup kan, pasti Mili ngerencanain sesuatu deh. Dia rajin banget ngingetin kita masalah kayak gitu."kata Melka.
"Kenapa si Mel? Gua juga sedikit curiga sama Mili. Tapi gua rasa dia gak salah kok ngajakin kita ngerayain ulang tahun temen temen. Kita perhatiin aja dulu dia. Jangan ambil kesimpulan sendiri." kataku tak kalah khawatir.
"Okey, kita perhatiin aja seiring berjalannya waktu." kata Melka.
*******
Sabtu ini adalah perayaan ulang tahun Yezra, Azrein dan Dreynan. Kita juga megajak Yezra dan Dreynan dalam menyiapkan acara ini, karena kita ber alibi akan merayakan ulang tahun Azreyn saja.Setelah kegiatan ekstrakurikuler selesai, kami lekas berangkat dari sekolah ke rumah Azreyn. Aku, Melka, mili dan caca berangkat lebih dulu untuk membeli kue. Sedangkan Cindy, dreynan, Zarel dan Yezra masih di sekolah karena ada beberapa urusan.
Setelah selesai membeli kue, tiba tiba hujan turun dengan sangat deras. Kami pun memilih untuk tetap di toko kue.
Tak lama pun Yezra datang."Yang lain mana?"tanya Yezra.
"Aturan kita yang nanya, yang lain mana? Kan kalian sama sama di sekolah tadi."kata Mili.
"Gua gak tau. Tadi gua kira udah pada berangkat. Makanya gua kesini duluan."Kata Yezra.
"Yaudah kita disini aja, gua biar chat mereka buat temuin kita disini." Caca pun langsung mencoba menghubungi teman ku yang lain.
"Oh iya, katanya Sean juga mau ikut ke rumah Azreyn."
"Oh yaudah bagus. Jadi makin rame." ucap Melka semangat.
Sean adalah teman smp Dreynan dan Azreyn. Wataknya yang ceria dan menyenangkan membuat orang orang akan langsung akrab dengan nya.
Sambil menunggu teman teman ku yang lain, kami pun mulai memakai jas hujan karena sepertinya hujan tidak akan berhenti dalam waktu dekat.
"Zra, lu gak pake mantel?"tanyaku.
"Gua gak bawa. Gak apa apa sih, udah deket ini."
Setelah mendengar jawaban dari Yezra, akupun menunduk dan berdoa. Aku sungguh ingin merayakan ulang tahun mereka entah mengapa. Mungkin karena aku merasa beruntung mendapat teman sebaik mereka.
"Jan, lu nangis?" tanya Yezra.
Akupun refleks melihat ke Yezra.
"Hah? Engga kok. Gua lagi berdoa aja. Semoga hujannya cepet berhenti. Katanya berdoa pas hujan dikabulin loh.""Lu berdoa waktu hujan, biar hujannya cepet berhenti. Salah lah, hujannya udah pasti marah."jawab Yezra.
"Iya juga ya."jawabku bingung.
"Haduh ini anak. Gampang banget diculik ya."
"Hah?" jawabku lagi. Pasti wajah ku saat ini terlihat sangat bodoh.
"Udah udah lupain. Ribet ngomong ama anak kecil." Yezra pun kesal.
Tak lama, Dreynan, Zarel, Sean dan Cindy sampai. Kami pun segera berangkat.
Jalanan menuju rumah Azreyn ternyata sudah banjir karena hujan turun dengan sangat derasnya.
Bukannya sedih, kami malah senang sekali karena bisa main banjir banjiran. Kami berteriak teriak saking senang nya. Untung jalanan cukup sepi waktu itu.
"Woyy sepatu gua kemasukan ikan. Geli banget dah. Ini ikannya gak mau keluar." teriak Sean yang membuat kami semua tertawa di jalanan.
Di depan ku ada Zarel. Ia memakai jas hujan yang sedikit panjang di bagian depannya. Saat ia menengok ke belakang untuk melihat Sean, ternyata jas hujan bagian depan nya terbang dan tersingkap tepat ke wajah Zarel sehingga ia tidak bisa melihat dan terpaksa memberhentikan motornya.
Aku yang berada tepat di belakangnya pun tak dapat berhenti tertawa melihat nasib temanku yang satu itu. Aku sampai harus berhenti karena ingin tertawa dan tak bisa fokus mengendarai motor.
Perjalanan kami sebenarnya dekat. Tapi menjadi lama karena tragedi tragedi yang terjadi.
Sesampai nya di rumah Azreyn...
.
.
.
.
.
To be continue

KAMU SEDANG MEMBACA
DreynAnjani
Teen FictionAnjani Shalyn. Memiliki seorang teman dekat yang bernama Fari. Namun karena terhalang jarak, ia mulai menyukai teman sekelas nya sendiri. Apakah ia salah? Siapa yang harus dia perjuangkan? *Cerita ini hanya fiksi yang murni diambil dari imajinasi au...