Fandom School : Horor Series (part 7 or Last part)

75 5 0
                                    


Lidwina terus berusaha memuntahkan mutiara merahnya,tetapi hanya darah yang keluar dari perut dan mulutnya.
"Hei bodoh! Kau mau memuntahkan isi perutmu hah!" Ejek Nicki lalu menarik rambut Lidwina dengan kasar hingga Lidwina berdiri ditengah kesakitannya yang luar biasa.

Disisi lain,kuntilanak merah berterbangan menggerayangi Niall dan teman-teman Lidwina,lalu mengangkat mereka ke lantai dua untuk digantung dengan posisi kaki di atas kepala di bawah.
"Oiiiii...! Tolongin guee! Kalo gue mati ntar gue ga bisa makan lagi huaaa!!" Teriak Niall histeris
"Anjay bang Niall,dalam situasi darurat ini lu masih mikirin makan hah!?!" Ucap Dinda sebal
"Huaaaa!!!! Gue ga mau mati sekarangg!" Teriak Iwed seraya menangis histeris
"Apasih! Woi kunti pms! Lepasin gue dong,capek tau ngagantung kayak kelelawar,hiks" Ucap Niall setengah marah setengah menangis.

Sementara itu, Nicki menyeret tubuh Lidwina menuju sumur tua yang terletak di samping bangunan sekolah.
"Masuklah kau ke dalam! Itu tempat yang layak untuk tumbal seperti mu!!" Titah Nicki seraya mendorong tubuh Lidwina tepat di depan sumur tua.

"Hari ini adalah sejarah,dimana ibu yang durhaka kepada anaknya!...."
"Apa maksud...." *ucapan Nicki terpotong
"AKU BELUM SELESAI BICARA!! Mana kasih sayangmu sebagai seorang ibu? Mana cinta kasihmu? Dan mana hati nurani mu? Kau memang iblis,anak yang kau lahirkan sendiri dengan penuh perjuangan seenak jidat kau jadikan tumbal demi kekuasaan? Baiklah Nicki aku mengerti semuanya,kau berhak mendapat kan ini semuanya sementara aku tak berhak! Kau memang benar,aku memang pantas menderita tersiksa di api neraka! Baiklah,kau lihat ini" ucap Lidwina lalu menghadapkan mutiara merah yang telah berhasil ia muntahkan ke mulut sumur tua.

"Apa yang kau lakukan hah!!? Jangan jatuhkan!! JANGAN!!!" Titah Nicki laku merebut mutiara merah dari genggaman Lidwina,Nicki memang berhasil merebutnya tetapi takdir berkata lain,ia terpeleset dan masuk ke lubang sumur tua bersama mutiara merah di genggamannya.

Seketika tanah bergetar seperti gempa. Fandom School yang kokoh perlahan-lahan retak dan satu per satu roboh rata dengan tanah.
Lidwina berusaha mengumpulkan sisa-sisa tenaganya lalu berlari menuju katrol untuk menurunkan teman-temannya serya Niall yang tergantung sebelum Fandom School benar-benar lenyap.

"Kita selamat! Huh...syukurlah" Ucap Hana lega.
Hujab turun dengan deras mengiringi tangis haru dan cemas mereka,di tengah derasnya hujan,Lidwina terbaring kaku,wajahnya pucat dan perlahan-lahan mucullah asap disekitarnya mengiringi hilangnya tubuh Lidwina hingga hanya menyisakan baju yang ia pakai.

Yang lain hanya bisa diam,tak bisa berbuat apa-apa.
"Semuanya telah selesai,dia sudah tenang.Tidak ada lagi kesakitan yang ia rasakan,akan ku susul kau di surga adikku" Ucap Niall lirih,kali ini ia benar-benar tak bisa menyembunyikan kesedihannya.

Keempat teman Lidwina menangis histeris,seakan tak terima jika gadis cantik yang nakal itu harus pergi.Tapi inilah takdir,semuanya harus kita ikhlaskan.

Tamat_

Fandom School : Horor Series [ Lengkap ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang