Goner

12 3 4
                                        

~Love Sick~

"Berhenti mengikutiku!! Pergi kesana. Ini bukan tempatmu lagi"

Mirae tetap berjalan sembari mengatakan itu tak perduli ia ditatap aneh oleh orang yang berjalan disampingnya

Ia berhenti, dan seseorang dibelakangnya pun ikut berhenti
"Kubilang berhenti mengikutiku!!!" Mirae menoleh kebelakang dan mendapati seorang pria yang bersurai hitam kecokelatan menatapnya dengan tatapan sayu

"Ada apa? Mengapa kau menatapku seperti itu? Aku tak ingin berurusan denganmu pergi sana!!" Usir  Mirae

"Kau mengenalku?" ucap pria berbaju hitam dengan coat putih yang dipenuhi oleh darah disekujur tubuhnya

Wajahnya pucat pasi, tapi masih terpancar keindahan disana. Entah itu karna senyuman tulus diwajahnya yang bersinar

Tatapan matanya sayu, ia seperti menahan tangisnya

"Aku tak mengenalmu"

Orang disebelah Mirae kebingungan siapa yang diajak bicara olehnya? Angin? Ataukah dia sudah gila?

"Sejak tadi aku memegang orang dan tak ada satupun yang berhasil kupegang! Aku juga mengajak mereka berbicara namun mereka menganggapku sebagai angin lalu" ucap pria itu memelas

"Itu karena kau sudah mati!" Ucap Mirae to the point membuat hati pria itu bagaikan tersambar petir di sore hari

"Kau pasti berbohong? Tidak mungkin!! Tapi aku bisa memegang benda ini?!" pria itu menunjukkan sebuah pesawat kertas yang tadi dibuang oleh Mirae

"Karena itu memang untuk mu! Jadi kau bisa memegangnya"

Pria itu mendekatkan tubuhnya ke arah Mirae dan menyentuh tangan Mirae

Dapat ia rasakan sesosok pria itu tangannya tak terlalu dingin seperti manusia pada umumnya

"Aku bisa menyentuhmu?" pria itu terkejut karena bisa menyentuh Mirae. Sebab sedari tadi ia tak dapat menyentuh apapun

"bagaimana bisa? Bagaimana bisa mahluk sepertimu menyentuhku?"

"Kau bertanya padaku? Aku juga tak tahu"

"Malaikat maut itu pasti tertidur lagi! Bagaimana bisa ia melupakan satu mahluk disini untuk dibawanya!!" Ucap Mirae sembari menghempaskan tangan pria itu
"Sudahlah! Jangan ganggu aku. pergi dan cari takdirmu sendiri"

"Kalau kau takdirku bagaimana?"

"aku akan memohon agar kau tak menjadi takdirku. Maka lupakan saja!!"

.

.

.

Sinar rembulan sudah memasuki celah kamar Mirae. Apartemen dengan dua kamar itu memang cukup luas bagi seorang yang hanya tinggal sendiri disana

Gadis itu menatap tangannya diudara dan terus mengerjap ngerjapkan matanya tak percaya

Bagaimana bisa hantu sepertinya dapat memegang manusia seperti Mirae

kasus seperti ini belum pernah Mirae rasakan selama ia bisa melihat mahluk yang bukan manusia itu

"Apakah mungkin seorang yang sudah menjadi roh bisa menyentuh manusia?! Aneh! Aku tak pernah bisa menyentuh mahluk yang lain"

"Kau memikirkan apa?"

Mirae tersentak kaget mendengar suara yang bukan miliknya menggema di ruangan kamar bernuansa hitam itu

"siapa yang menyuruhmu masuk hah?!"
Ucap Mirae membentak sesosok mahluk didepannya itu

Yang dibentak hanya menampilkan senyuman lebarnya

"Aku mengikutimu masuk kesini! Pintu terbuka jadi aku masuk saja"

"Siapa yang memberikanmu izin untuk masuk hah dasar hantu mesum!!"

"Aku lapar!!" ucapnya dengan mata yang memohon

"Aku tak mengenalmu!! Mengapa dengan mudahnya kau meminta makanan dari orang yang bahkan tidak kau kenal hah!!"

"Hanya kau yang bisa melihatku dan aku bisa memegangmu"

"Itu bukan urusanku! Pergilah temui malaikat maut itu dan enyahlah ke surga"

"Aku tak mau! Aku bahkan tak tahu siapa diriku sendiri"

Sepertinya pria itu mengalami hilang ingatan saat peristiwa mengenaskan yang tadi terjadi. Kasihan

"Bolehkah aku memakan buah yang ada diatas meja sana" tunjuknya dengan mata yang berbinar

"Terserah! Aku ingin mandi jadi keluarlah"

hantu pria itu kemudian keluar dan menuju meja bar sebuah dapur

Beberapa kali ia mencoba mengambil sebuah apel yang berada di keranjang buah berwarna cokelat itu. Namun nihil tak ada yang bisa ia pegang

Kenyataan menamparnya bahwa ia sudah meninggal dan tak mampu berbuat apapun

Ia melihat kearah tubuhnya dan mendapati banyaknya bercak darah disana namun badannya tak berdarah. Hanya bercak darah

ia melewati cermin besar yang terpampang di depannya namun tak melihat pantulan dirinya disana. Membuatnya menitikkan air mata pilu

"Apa benar aku telah tiada? Bahkan namaku saja aku tak tahu!!"

Kemudian ia meringkuk diujung ruangan itu dengan kaki yang ia tekuk dan menenggelamkan kepalanya sembari menangis Pilu dengan lirih

Ia belum percaya apa yang terjadi

Beberapa menit kemudian.
Mirae keluar dengan baju kaos putih kebesarannya yang transparan selutut dan memakai celana jeans pendek yang bahkan tenggelam oleh kaosnya

Kaki jenjangnya berjalan menuju dapur dan mengambil minuman disana

Seteguk demi seteguk ia telan menikmati sensasi dingin yang turun ke tenggorokannya

Ia merasakan bahwa mahluk itu melihatnya dan benar saja pria itu melihatnya dengan tatapan meminta

"Kau sudah makan apel itu?"

"Bagaimana bisa!! Aku bahkan belum menyentuhnya"

Mirae mendudukkan bokonynya ke kursi bar didapurnya dan mengambil sebuah apel dan mengupasnya, memotongnya menjadi beberapa bagian dan menyimpannya diatas piring putih disampingnya

setelah memotongnya ia menuju kursi dihadapannya dan memegangnya dengan kedua tangan

"Aku berikan ini padamu" ucap Mirae kehadapan kursi bar itu
"Duduklah" Mirae menyuruh Pria itu duduk dan benar saja pria itu bisa menyentuh dan bahkan duduk diatasnya

Perasaan hantu itu kaget dan matanya yang berbinar tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya

Ia melontarkan senyuman indahnya yang menampilkan deretan giginya yang rapih

Mirae mendorong piring itu kehadapan sang hantu yang kelaparan setengah mati. ah tidak memang dia sudah mati bukan setengah lagi

"Aku memberikannya padamu! Nikmatilah" seraya membungkuk kecil ia memberikannya dengan tatapan wajah yang datar

Dan lagi lagi hantu pria itu tersenyum kearah Mirae dan mengambil potongan demi potongan masuk kemulutnya

"terima kasih"

"Selesai makan kau harus pergi!! Aku tak mau menampungmu disini. Yang ada mereka lebih banyak datang kesini jika tau" ketus Mirae

Perkataan Mirae sukses membuat pria dihadapannya tersedak sebuah potongan apel

"ini minum dulu. pelan pelan makannya. Kau mau mati dua kali?"

Ia mengambil minum dari tangan Mirae dan meminumnya namun minuman itu masih ada ditangan Mirae

"Aku mau kemana? Bahkan namaku saja aku tak tahu!"

"Aku akan membawamu ke rumah sakit dimana kau dibawa sewaktu kecelakaan tadi"

"Tidak bolehkah aku tetap tinggal disini bersamamu? Kurasa aku sudah nyaman bersamamu"

"TIDAK!! KAU GILA. AKU TAK MAU"


Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Sick |Jung hoseokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang