"heh!"tepis yuna ketika tangan sinb berniat untuk mengambil makanan di kotak bekal yang sedang ia siapkan.
"ini buat jaehyun!"emosinya,sinb pun memutuskun untuk berhenti agar tidak diomeli lagi.
"tumben lu gabawa bekel juga?"tanyanya.
"tuh."tunjuk yuna ke suatu kotak bekal.
"kenapa ga makan berdua aja lebih romantis."usul sinb
"sukur dah dia mau makan bekel gua."
"kesian bener lu na..na.."katanya sambil tertawa.yuna hanya menatap gadis itu jengkel,memang diantara yerin dan sinb,yerin adalah bocah paling bawel namun jika kalian tanya siapa yang paling menyebalkan,yuna akan menunjuk sinb orangnya.
"tengil banget lu"protes yuna dengan sinb yang sedang menyiapkan bekal juga.
Semalam yerin dan sinb diundang menginap ke rumah yuna,untuk merayakan hari kebahagiaan yuna kemarin.
Kalau yuna sedang bahagia,yerin dan sinb senang.bukan senang karna melihat yuna bahagia tapi,jika yuna sedang senang yuna akan memasak makanan yang enak tentu saja yerin dan sinb kecipratan.
"kemaren sore gue denger ada orang bilang,'jaehyun hari ini aku naik motor kamu,besok aku bakal masuk rumah kamu'itu elo?"tanya yerin yang berasal dari meja makan.
"siapa lagi bego."kata sinb.
"bacot kalyan."kata yuna.
"pagi jaehyun.."sapa seorang perempuan cantik.
Jaehyun tidak berkutik sama sekali,perempuan itu terlihat cemberut.
Perempuan itu duduk di samping jaehyun yang sedang membaca.
"kamu lagi baca apa?"tanya dia.
"gausah mau tau."jawab jaehyun ketus.
Perempuan itu semakin bete dengan jaehyun,karna jawaban ketusnya.
"kamu dingin banget sih."
"kalo lu gasuka pun gue gapeduli"kata jaehyun,yang membuat gadis bernama doyeon itu kesal.
"Yuna!"panggil jaehyun kepada gadis yang sedang berjalan melewatinya dengan kedua temannya.
"mau kekelas?bareng gue."ajak jaehyun pada yuna.
Yuna diam saja,karna hatinya sudah jedag jedug seperti gempa dan langsung dilanda tsunami.
Dengan kakinya yang berjalan sendiri,mengikutin kaki jaehyun.
Teman temannya sudah berbisik bisik sambil menertawakan wajah tegang yuna.
"lo udah ngerjain pr kimia?"tanya jaehyun padanya.
"hah?"
"lo udah ngerjain pr kimia."
"ooh..udah."jawabnya mengangguk.
"gw mau nyontek."katanya pelan.
"hah?apa."
"nyontek."katanya didepan telinga yuna.
Muka yuna sudah merah padam saat ini,ia ingin mati sekarang juga.
Bahkan teman temannya juga ikut lemas melihat seorang jung jaehyun melakukan hal seperti itu barusan.
"iya boleh jae,tapi jangan bisik bisik lagi ya."
"kenapa?"tanyanya polos.yuna hanya diam saja dengan ketidak pekaan laki laki ini.
YA GUA GA KUAT LAH MALEN
Bel istirahat telah berbunyi,semua murid berlarian layaknya anak kecil untuk pergi kekantin.
Berbeda dengan ketiga gadis itu,mereka telah membawa bekalnya masing masing.
Yuna telah biasa membawa bekal,namun berbeda dengan yerin dan sinb,kebetulan dirumah masih banyak makanan jadilah mereka juga membawa bekal agar hemat.
Yuna segera menghampiri jaehyun yang sedang membaca ditempatnya.
"jae,makan yu."ajak yuna sambil meletakan dua kotak bekal di meja depan jaehyun.
Yuna menyerahkan kotak bekal berwarna pink untuk jaehyun dan warna biru untuknya.
Jaehyun menatap yuna bingung sambil melirik kotak bekal berwarna pink tersebut.
"kemarin kamu makan makanan aku pake kotak bekal ini,jadi kamu pake itu terus ya,itu milik kamu sekarang.gapapa kan?"
Jaehyun hanya beroh ria lalu mengangguk sambil tersenyum.
"woi,ajak ajak napa.."ucap yerin dan sinb sambil menaruh kotak bekal mereka masing masing.
Kursi didekat mereka sudah dimodifikasi seperti meja makan,dengan meja jaehyun sebagai tempat menaruh bekal mereka,dan empat kursi.
Yuna hanya bisa pasrah saat ledua temannya mengganggu kebersamaan mereka berdua.
Namun ia juga lega jika bisa mendekati jaehyun dengan bersama,agar jaehyun tidak risih jika hanya berdua.
Pada siang itu,di jam istirahat kelas dipenuhi dengan canda tawa mereka berempat sambil menyantap bekal mereka masing masing.
Mereka menemukan sebuah fakta baru,kalau jaehyun tidak sedingin yang kita kira.
Dia sangat baik dan peduli sebetulnya,hanya saja ia tidak terbiasa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I love fool.1 | Jaehyun • Yuju
Ficção AdolescenteCOMPLETED✔ Dia yang sedingin senja dan enggan berbicara, dan aku yang mengaguminya. dan berjuta juta cara untuk mendekatinya. kifayy©