Jarum jam menunjukan pukul 7 pagi,biasanya yuna sudah berada dimobil atau sudah dijemput bunda.namun sekarang,batang hidung bunda tidak terlihat.
"tante masih belum jemput?"tanya jaehyun,melihat yuna yang sedari tadi menunggu dibalik jendela besar.yang menunjukan jalan raya yang cukup macet.
"aku khawatir."kata yuna dengan nada yang cemas.kemudian menghampiri jaehyun,duduk di bangku samping ranjang jaehyun.
"yakinlah,tante gak apa apa."ucapnya sembari tersenyum lemah.
Yuna ikut tersenyum sambil menandang jaehyun,lalu terdapat kerutan alis diwajah yuna melihat semakin lama wajah jaehyun semakin pucat.
"kayanya kamu dari kemaren pucet banget deh."katanya.
Jaehyun tertegun dengan jawaban yuna,ia saja tidak sadar apa yang terjadi pada wajahnya.
Detik berikutnya,sakit pada kepala jaehyun kembali terjadi,namun mana mungkin ia menunjukan kesakitannya didepan yuna.
"yu-..yu,naa."panggilnya dengan suara parau.
"kenapa jae?!"yuna panik dengan yang terjadi pada jaehyun,bukannya tadi ia baik baik saja.
"ha-haus,bel-belikan minum."pintanya.kebetulan air minum jaehyun telah habis,jadi mau tak mau ia harus pergi kekantin rumah sakit untuk membeli minuman.
"iya,iya,iya aku beli minuman dulu ya jae.."katanya lalu lari meninggalkan jaehyun.
Sebenarnya itu hanya akal akalan jaehyun supaya ia sendirian dikamar,hatinya enggan menunjukan rasa sakitnya pada orang orang.
Apa ini waktunya?
Apakah ini akhirnya.
Rasanya sakit,sampai aku saja tidak bisa mengendalikannya.
Yaa,mungkin ini dia.
Sampai nanti pun aku tidak bisa bersamanya.
Dia yang sempurna dan apa adanya,berbeda denganku yang hanya terlihat sempurna.
Jaehyun mengeram tidak berhenti,sambil mengatup kepalanya agar rasa sakitnya berhenti.
Tahan
Tahanlah,sampai aku mengucapkan salam perpisahan.
"jaehyun ini minumnya,maaf yaa,lama!"akhirnya yuna kembali dengan sebotol mineral ditangannya.
Kemudian memberikan air minum itu pada jaehyun.
"trimakasih ya,"ucap jaehyun dengan senyum manisnya yang lemah.senyum yang akan selalu dirindukan.
Kemudian ruangan terasa sunyi,tidak ada suara.jaehyun sibuk dengan pikirannya,dan yuna sibuk dengan ponselnya,sedangkan mama.ia hilang entah kemana.
"jae,bunda kena macet padet banget nih,mungkin aku agak lamaan."jaehyun hanya mendengarkan tidak ada niat untuk membalas.
"emm,kita jalan jalan ke taman aja yuk!"ajaknya.
Taman?
Yaa,taman adalah tempat yang bagus.
Jaehyun mengangguk menyetujui,kemudian yuna mengambil kursi roda disamping ranjang jaehyun,jaehyun belum terlalu mampu untuk menjalankan kakinya.
Dengan sabar yuna berusaha membopong jaehyun duduk keatas kursi roda."maaf yaa.."ucap jaehyun tiba tiba.
"gak papa kok."balas yuna tersenyum,ia tau maksid jaehyun meminta maaf,dan itu membuat yuna tidak nyaman.
Setelah jaehyun dipastikan duduk dengan nyaman,yuna dapat mendorong kursi roda dengan tenang,sambil bersenandung indah selama perjalanan membuat kenyamanan tersendiri untuk jaehyun.
"jae,banyak bintang."ucap yuna,saat sampai di taman rumah sakit,lumayan banyak orang di sana.karna taman adalah satu satunya tempat yang dapat dikunjungi pasien selain kamar.
Dua insan itu sibuk dalam pikirannya,sambil menatap atas,menatap bintang bintang berkilauan.
"yuna,"
"ya?"yuna menoleh ke jaehyun yang barusan memanggulnya,namun jaehyun masih melihat kearah bintang.
"kata papa,jika kita sudah tiada.kita akan menjadi salah satu dari bintang dilangit,untuk mengawasi orang yang kita sayangi dari atas.apa kamu percaya?"ucapnya lalu menolehkan kepala kearah yuna,dan sekarang mereka saling menatap.
Yuna menundukan kepalanya,pasti jaehyun mengingat papanya yang telah tiada.
"iya,aku percaya."
"kehidupan kita sekarang ini tidak abadi.jadi,mari kita bertemu dikehidupan selanjutnya,dikehidupan dimana tidak ada suatu apapun yang menganggu kita."ucapnya lantang.
Yuna bingung dengan arah percakapan jaehyun,sedari tadi ia berbicara tentang pergi terus.
"jae mak-
"yuna,aku punya satu permintaan."elak jaehyun memotong perkataan yuna.
"apa?"tanyanya.
"ucapkan selamat tidur untukku,kamu mau?"
"itu hal yang mudah,tentu saja aku mau."ucap yuna mantap.
Bukan itu maksudku yuna..
"yuna,aku mengantuk.sangat ngantuk,itu artinya janjimu untuk mengatakan selamat tidur padaku sebentar lagi akan terleksana."ucap jaehyun tersenyum lemah.
Aku pergi dulu yaa..
Yuna bengong dan menunduk,hatinya terasa sakit mendengar itu.telinganya terasa tuli,tidak ingin mendengar apa kata jaehyun,tapi ia tak mengerti,tak mengerti maksud kata jaehyun apa.
"iya,"katanya sambil melihat bintang kembali.
"jaehyun dinginya,masuk yuk."katanya sambil menolehkan kepala memandang jaehyun.
Jaehyun sudah memejamkan matanya,ia sudah tertidur,pikir yuna.
"selamat tidur jaehyun,mimpi indah."ucap yuna lembuut.
Namun ada yang aneh,jaehyun sedari tadi tidak bergerak sedikitpun,ia tidak pegal dengan posisinya sekarang.
Yuna panik,ia menggenggam tangan jaehyun,merasakan nadi jaehyun.
Detik itu juga,yuna sangat terpukul,kakinya lemas,lidahnya kelu.detang jantungnya lemah,rasanya jantungnya ingin berhenti berdetak.
"jaehyun bangun jaehyun!jangan bercanda jaehyun!"
"jaehyun bangun!"air mata sudah menggenang di matanya.
"aku benci kamu."yuna memeluk jaehyun erat sambil menangis.
"aku sangat membenci kamu,bangun sekarang atau aku ikut pergi."bisiknya.tentu saja itu percuma.Jaehyunnya sudah pergi.
Tinggal satu part terakhir,aku akan uploud besok😉
KAMU SEDANG MEMBACA
When I love fool.1 | Jaehyun • Yuju
Ficção AdolescenteCOMPLETED✔ Dia yang sedingin senja dan enggan berbicara, dan aku yang mengaguminya. dan berjuta juta cara untuk mendekatinya. kifayy©