3

63 8 6
                                    

Saat adzan subuh berkumandang. Aisyah bangun dari tidurnya, "yah kelewat lagi tahajut nya" gumamnya dalam hati.

aisyah mamang bukan gadis sholihah yang  sudah istiqomah qiyamul lail nya, dia hanya anak remaja pada umum nya, yang tak lepas dari salah dan khilaf,  tapi dia selalu berusaha untuk lebih baik lagi setiap harinya.

   Aisyah kemudian membaca doa bangun tidur dan bergeges ke kamar mandi untuk wuduk. Setelah wuduk Aisyah memakai mukena dan keluar kamar menuju musolla kecil di rumahnya. Musholla itu hanya berukuruan 4 meter persegi. Jangan bayangkan kaya musollah pada umumnya. Musolla itu hanya sebuah ruangan yang di bagian sisi depanya di biarkan tanpa sekat tenbok, sehingga terkesan luas. Di musolla tersebut sudah ada ayah bunda dan kakaknya yang sepertinya sudah lama di musolla.

"Aisy.. ayah dan ilzam akan ke masjid. kamu berjamaah sama bunda dan bik sumi sana... " ucap sang ayah tat kala berpapasan di depan musollah

"iya yah"

Setelah solat subuh Aisyah mempersiapakan diri untuk interveiw di perusahaann kakaknya Nina. Aisyah tidak begitu kenal dengan Radit kakak Nina. cuma sesekali bertemu dan saling sapa saat menjemput Nina di sekolah

      ****************************

Gadis berusia 17 tahun melihat tampilanya di cermin, kemeja berwarna putih dan rok kain berwarna kerem juga pasmina dengan warana senada,  juga menyapukan bedak bayi ke wajahnya dan tak lupa menggunakan lipblem berwarna natural agar tak terlihat pucat saja.

"Pas."terdegar suara dari belakang gadis itu

Gadis itu menoleh dan tersenyum"Kak Ilzam kok gak ngetok pintu dulu."

"Pintunya kebuka lebar juga, kakak pikir kamu lihat kakak dari cermin"

"he he  kakak gak keliatan."

"enak aja, Kamu pikir kakak hantu gak keliatan."

"He he maaf. "

"Sudah siap"

"Siap dong"

"let's go"

Setelah berpamitan pada keluarganya
Ilzam dan Aisyah meluncur ke perusahaan tempat Aisyah interview

"yakin ini dek alamatnya? "

"Iya kak ini alamat yang dikirim sama Nina"

"emang kenapa kak?."

"Enggak, cuma besar banget perusahaanya"jawab ilham sambil melihat betapa tingginya gedung di hadapanya, Ilzam hawatir akan bekerja apa adiknya di dalam, walaupun adiknya ini memiliki kepintaran sedikt di atas rata-rata, tapi Aisyah masihlah anak SMA yang sifat ke kanak-kanakanya kadang kumat.

"Ya sudah kak, aku masuk dulu, Assalamualaikum"jawab Aisyah menghiraukan rasa penasaran Ilzam.

" Eh...wa..laikumsalam, jawab Ilzam gagap saat Aisyah mencium telapak tanganya mengeleuarkanya dari lamunan.

"Kamu ini dek ngagetin aja."

"Habisnya kakak sih ngelamun."

"Ya sudah pulang sana kak, aku mau masuk."

"Dada adek tersayangnya kakak." ucap Ilzam, sambil melambikan tangan dan berlalu meninggalkan Aisyah.

"Apaan coba iya lah adik kesayangan, wong gak punya adik lagi, cuma aku satu satunya adiknya"gerutu Aisyah melihat kepergian kakaknya.

   Aisyah melihat gedung di depanya dan tersenyum, bismillah semoga aku keterima magang disini., Amiiin kata Aisyah memgakhiri monolognya sendiri, dan masuk ke dalam.

Takdir Cinta Arkhan & AisyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang