your big bro

1.5K 75 2
                                    

Hari ini kamu lagi sakit. Kamu berada di kelas akhir. Dan, tidak lama lagi ujian. Itu membuatmu belajar keras untuk ujian.

Dan yah, sekarang kau terbaring sakit dikamarmu.

'toktoktok'

"adek.. Mama berangkat kerja dulu yaahh.. Sendiri di rumah gak apa-apa kan?"

Oh iya, papamu telah tiada dan mengharuskan mamamu untuk bekerja menghidupi keluarga kalian.

"iya maaa.."

...

Sekarang sudah jam 8 lewat dan kau bosan baring-baring tak berdaya di kamar dengan tidak jelasnya.

kau memutuskan untuk menonton di ruang tengah dan tak lama kau tertidur.

...

"dek bangun udah siang."

Suara berat nan rendah itu membangunkanmu

Kau terbangun dan mendapatkan selimut di tubuhmu dan kakakmu dengan wajah datarnya.

Siapa lagi kalau bukan dia yang menyelimutimu.

"sekarang jam berapa kak?"

"jam 2"

"mama belum pulang?"

"tadi mama pulang dulu. Trus pergi lagi. Itu mama udah siapin bubur buat kamu"

Katanya sambil duduk disofa yang tadi kamu tiduri.

Kau beranjak dari sofa tapi kembali terduduk karna pusing tiba-tiba melanda.

"dek?"

Kakakmu, wonwoo dengan sigap langsung membaringkanmu.

"udah biar kak wonu aja yang ambilkan makananmu"

Kak wonwoo kembali dengan nampan yang berisi makanan dan obat-obatmu

Kau langsung memakannya.

"tadi sarapan gak?"

"hehehe. Gak."

Cengiranmu hanya membuat kakakmu diam dengan tatapannya yang penuh dengan amarah.

"kak.. Jangan marah doong.." bujukmu

"gimana mau sembuh kalau kamu malas makan? Obatnya pasti gak diminum kan?"

Kau hanya terdiam sambil mengunyah makananmu.

"terus juga. Udah dibilangin dari kemaren kalo belajar jangan terlalu giat sampai lupa makan lupa tidur. Sekarang yang susah kamu kan?"

Kau masih saja terdiam.

Begini memang sifat kakakmu. Dingin, tapi perhatian.

"kenapa diam?" tanyanya dengan suara yang lebih lembut.

"hehehe.. Jarang liat kak wonu ngomelin adek kayak gini"

Kakakmu hanya mendengus nafas pelan sambil mengacak rambutmu

"bandel sih."

"udah selesai makannya kak."

"lah. Buburnya belum abis. Abisin yah?"

"udah kenyaang.. Gak mau lagii"

"habisin dek. Rugi loh."

Kau tetap menggelengkan kepalamu dan menggembungkan pipimu.

"kakak suapin aja yah?"

Kau terdiam. Pikir-pikir lagi. Karna, entah kenapa jika wonwoo atau mamamu yang menyuapimu nafsu makanmu langsung bertambah.

Kau pun membuka mulutmu. Dan kakakmu hanya tersenyum sambil menyuapimu

Makananmu telah habis, dan saatnya kau meminum obatmu.

"kaaaakk gak mau obat ituu.." rengekmu

"gak ada obat lain lagi. Minum yang ini aja ya? Supaya lekas sembuh"

Kau hanya menatap ngeri obat itu.

Ya, kau tak bisa menelan obat kapsul atau pun tablet.

"kakak hancurin aja obatnya?"

Kau menggeleng kuat kuat.

"kenapa?"

"pahiitt.."

wonwoo nampak berpikir keras agar kau dapat meminum obatmu.

Wonwoo langsung berlari kedapur dan kembali dengan sebuah pisang.

Wonwoo mengupas buah itu lalu memasukkan obatmu di dalamnya.

"makan pisang ini. Langsung telan. Jangan digigit."

Kau pun mengikuti intruksinya. Namun, kau tak sengaja menggigitnya.

"langsung telan." katanya meyakinkan.

Kau pun langsung menelannya lalu kau langsung meminum air. Wonwoo memberikanmu sisa pisang yang tadi kau makan agat kau tidak merasakan pahitnya obat itu.

Kau pun langsung tersenyum.

"kenapa senyum?"

"nggak. Hehehe."

...

Hari mulai malam dan panas tubuhmu meningkat lagi.

Mamamu belum pulang karna harus lembur kerja.

Padahal, disaat-saat seperti ini kau sangat memerlukan mamamu.

Tapi, kau dapat berbuat apa? Mamamu kan kerja demi kehidupanmu.

Kau juga sudah mengatakan pada wonwoo untuk tidak memberitahu mamamu. Kau takut nanti mamamu khawatir padamu.

Dan sekarang kau hanya berbaring ditemani oleh kakakmu itu disampingmu.

Wonwoo dengan telaten mengompres dahimu yang suhunya sangat tinggi.

"adek, sekarang tidur yah."

Kau hanya menganggukkan kepalamu pelan. Sebenarnya, saat kau sakit seperti ini, kau dipeluk oleh mamamu. Ingin kau ucapkan itu pada wonwoo. Cuma kau tak enak dengannya.

Dan, sekarang kau tak dapat tidur dengan baik.

"dek?"

Kau membuka matamu.

"kenapa belum tidur? Gak nyaman posisinya?"

"nyaman kak.."

"terus?"

"gak papaa.."

"ayok bilang aja dek. Daripada kamu gak enak gini."

"adek biasanya dipeluk mama.."

Wonwoo hanya tertawa kecil sambil bersiap berbaring di sampingmu.

Kemudian mengusap kepalamu lalu memeluk dan menutup mata.

Kau pun ikut tertidur.

Saat kau tertidur, wonwoo membuka matanya sambil berkata.

"jangan gak enakan sama kakak sendiri yah."

Ucapnya sambil tersenyum dan mengusap kepalamu lalu memelukmu lebih erat.

End

wonwoo asTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang