“byurr!”
terlihat seember air terjatuh dan membasahi baju seorang gadis. Seisi ruangan yang melihatnya tertawa tanpa merasa bersalah sedikit pun. Saat sang gadis berjalan ke tempat duduknya, seseorang gadis jahat menaruh kakinya di jalan yang membuat gadis itu tersandung. Hal itu membuat seisi kelas sangat riuh sampai bel masuk berbunyi.
“Choi Yunji, ada apa dengan bajumu, kenapa basah?” Tanya seorang guru sinis.
Yunji, sang gadis malang tak mampu berkata-kata. Bagaimana tidak? Ia sudah melapor sebanyak 5 kali dan tak satupun di tindak lanjuti. Itu percuma saja. Toh, mereka yang membullynya adalah orang penting di sekolahnya.
“kenapa kau diam saja? Kau tak punya mulut?”
Yunji masih terdiam.
“mungkin saja dia sengaja membasahi bajunya. Kan, dia memang suka mencari perhatian.” Celetuk seseorang tanpa merasa bersalah.
Sang guru yang wajahnya telah sepenuhnya merah pun berteriak,
“KELUAR KAU DARI SINI!”
Yunji yang tak berdaya pun mengikuti perintah gurunya. Dan saat ia keluar, semua orang di ruangan itu mengolok-oloknya seolah ia adalah seekor binatang.
. . . . .
Yunji berlari ke arah lokernya sambil menangis. Sudah lebih dari dua tahun ia mengalami hal ini. Ia sudah berusaha kuat, namun tetap saja ia tak bisa melakukannya.
Ia pun bersandar membelakangi lokernya. Ia sudah tak tahu mau pergi kemana.
Tiba-tiba, seseorang misterius berpakaian serba hitam dengan masker yang menutupi wajahnya menghampiri yunji.
“apakah kau seorang malaikat maut? Apakah kau ingin mencabut nyawaku? Cabut saja sekarang!” kata Yunji.
“Oh tentu tidak, aku kesini untuk menghiburmu cantik.” Jawabnya sambil membelai wajah yunji.
Ia tersenyum seram.
“kau siapa? Mau apa kau?” tanya yunji dengan sisa keberaniannya.
“oh cantik, aku tidak berniat melukaimu. Sekarang, lebih baik kau buka lokermu.” Katanya sambil tersenyum manis.
Yunji masih terdiam. Tak berani berbuat apa-apa.
“buka sekarang juga.” Perintahnya mengintimidasi.
Yunji yang sangat ketakutan langsung menurutinya.
“good girl.” Kata laki-laki misterius itu sambil menepuk kepala yunji, lalu pergi begitu saja.
Ternyata, di dalam lokernya terdapat sebatang coklat yang besar. Terdapat notes yang tertulis
‘makanlah, ini bisa membuat perasaanmu lebih baik. Dan, aku memberikanmu bekal! Jangan lupa di baca catatannya! –nn’
Yunji pun memakannya dan perasaannya pun lebih membaik.
. . . . .
Bel istirahat pun berbunyi. Yunji, yang sedang duduk di kursinya tiba-tiba di labrak oleh beberapa orang.
“uang jajanmu mana?” tanya salah satu diantara mereka yang menjadi bosnya.
Yunji pun memberikan uang jajannya kepada mereka. Ia telah terbiasa.
“KURANG! Aku yakin ini belum semuanya. PERIKSA TASNYA!"
Anak buahnya sudah beraksi, dia mengambil semua uang jajan yunji juga bekalnya.
“oh, lihat ini! Ada bekal dan notes diatasnya? Disini tertulis, ‘bagikanlah pada teman-temanmu’ baiklah, aku akan mengambil semuanya. HAHAHAHA” katanya lalu pergi.
Yunji hanya bisa memandang makanan kesukaannya dimakan oleh mereka dengan tatapan nanar.
. . . . .
“Alea dan teman-temannya keracunan makanan!” Sahut ketua kelas yunji yang membuat seisi kelas panik.
Tak lama, sekolahnya mengadakan pemeriksaan terhadap siswa akibat salah satu anak dari donatur mereka keracunan makanan. Dan, setelah itu para siswa langsung pulang.
. . . . .
Saat dalam perjalanan pulang, yunji kembali di cegat oleh sosok misterius.
“syukurlah kau selamat. Sekarang, mereka tak akan berani lagi mengganggumu. Aku jamin.”
“sebenarnya kau siapa? Kenapa kau tahu semua hal tentangku?”
Ia hanya tersenyum kecil, lalu pergi
--끝--

KAMU SEDANG MEMBACA
wonwoo as
Fanfictioncerita oneshoots yang dibuat untuk kamu yang memiliki imajinasi yang tinggi terhadap seorang Jeon Wonwoo