Duapuluh dua💍 (revisi)

5.1K 221 19
                                    

AUTHOR MOHON BANGET(T_T) KALAU MASIH ADA SALAH KETIK TOLONG KOMEN YA! AUTHOR UDAH BACA REVISI YANG KEMARIN, TERNYATA MASIH ADA TYPO(T_T) DAN GAK ADA YANG KOMEN(T_T) INI DIREVISI JUGA DEMI KEBAIKAN KALIAN KOK BIAR ENAK BACANYA YAKAN?(T_T)

SOALNYA KEBIASAAN AUTHOR ITU NGETIK TANPA LIHAT HASILNYA (maksudnya ngetiknya cuma lihat keyboard doang tanpa lihat hasilnya, kalau lihat pun palingan cuma tulisan akhirnya doang:")) DAN GAK DITELITI LAGI(T_T) JADINYA BANYAK TYPO(T_T) ngerti gak sih kalian? gak? yaudah sama:")




♧HAPPY READING♧

Amel's pov on

"Astaga!!"





Hampir saja aku bisa melihat foto itu, tapi tiba tiba Junmyeon ada di depanku dengan wajah cemberutnya.

"Ayo ihhh~ lama tauuuuuuukkk.." rengeknya sambil menghentakan kakinya ke lantai.

"Iya ish..ayo!" Dengan kesal aku berjalan ke arah pintu yang ada di ujung koridor itu lagi.

"Dasar menyebalkan.Ck," Gumam ku tidak jelas. Aku melihat Junmyeon yang berjalan di belakangku sambil merenggut kesal. Sudahlah,aku biarkan saja dulu.

"Tapiii..foto siapa itu tadi? Kenapa terlihat mirip dengan foto pernikahan ku?" Aku selalu berfikir dalam perjalanan ke atap. Sungguh rasa penasaranku ini sudah memuncak sampai ke ubun ubun. Astaga!

'Itu dia pintu atapnya!!' Seruku dalam hati saat melihat pintu atap sudah terlihat di depan mata.

Langsung saja aku membuka pintu itu dengan senyum yang mengembang di wajah ku

"Astaga!!!! Ini sungguh indah!!" Pekik ku saat sudah berada di atap gedung kantor ini.

Langit Jakarta yang dihiasi bintang seakan belum puas dengan cahaya bulan yang terang, sehingga ia menampilkan cahaya dari lampu lampu rumah warga serta gedung yang lainnya untuk membuat dirinya menjadi lebih indah. Angin sejuk meniup dengan lembut seakan berperan seperti seruling malam, mengiringi malam yang damai di atas gedung kantor keluarga Junmyeon ini.

Dan inilah yang ku inginkan! Sebuah kedamaian yang mampu membuatku hanyut dalam kesendirian, kesendirian untuk menangkan sebuah pikiran yang mampu memporak porandakan perasaan.

Aku berjalan menuju kursi yang ada di tengah tengah atap, aku duduk disana yang di ikuti oleh Junmyeon. Aku melihat sekeliling atap ini, di pinggirnya terdapat pagar yang membatasi agar tidak terjadi kecelakaan. Aku menatap ke depan, terpampang jelas pemandangan kemerlap cahaya lampu yang indah. Bahkan tulisan Ancol pun terlihat dari sini, ini sungguh indah.

"Subahanallah.. mungkin ini akan menjadi tempat kedua yang sering ku kunjungi setelah rumah ibu." Gumam ku sambil tersenyum sumringah.

Lalu Aku melihat Junmyeon yang duduk di samping ku, ternyata dia sedang memperhatikan ku. Lalu dia menatap ke depan kembali, seperti memikirkan sesuatu. Tapi, entahlah! Mungkin sedang memikirkan es krimnya tadi.

"Amel~"

"Heum? Ada apa?" Tanyaku pada Junmyeon.

"Kapan kita pulang?" Junmyeon mengrucutkan bibirnya. Itu tampak menggemaskan bagiku. Jika kalian melihatnya maka kalian akan menjerit kesetanan dan ingin mencubit pipinya. EITSS!! Tapi jangan harap kalian bisa melakukan nya! Junmyeon is mine!!,-

My husband is like a CHILDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang