Karma

1.1K 120 49
                                    

Group band yang tengah naik daun bernama SBFIVE tengah melakukan Asia Tournya dan hari ini mereka memulainya dari Bangkok, Thailand.

Dengan tidak terduganya, Tae memberi Godt dua tiket VIP konsernya. Tapi karena Godt harus bertemu klien penting, ia meminta Tee saja untuk datang mewakilkan.


Tee duduk dibarisan terdepan dari kursi VVIP yang terletak ditengah. Ia dapat melihat dengan jelas panggung megah yang berada beberapa meter dari hadapannya.

Seumur hidupnya, ia tidak pernah datang untuk menonton konser, tapi harus Tee akui jika konser yang sedang ia datangi sangatlah megah. Terlebih lagi tiket yang dijual sudahlah sold out dalam beberapa menit.



Seterkenal itukah adik iparnya?



"HUUUWAAAAA TAEEEE!!"


Suara ketukan Drum tiba-tiba terdengar membuat seisi gedung berteriak histeris.


Tee hanya terdiam dan  memandang takjub apa tengah ia tonton sekarang.


Tae mulai memainkan drumnya dengan lihai dan energik.

Tee meneguk ludahnya, lekukan otot-otot bisep Tae terpampang dengan jelas saat kedua tangannya menabuh drumnya. Terlebih lagi, Tae memainkan drumnya dengan sepenuh hati, membuat dirinya berkali-kali lipat terlihat lebih tampan dan sexy.



DEG


Tee mengigit bibir bawahnya saat kedua bola mata Tae menatap tajam dirinya, menatapnya tanpa berkedip seraya tetap menabuh drumnya.

Tiba-tiba saja tubuh Tee terasa panas, panas akan suatu gairah yang tiba-tiba meluap dari dalam tubuhnya.


Dosakah jika ia berharap Tae menyentuhnya?



Sejak kejadian sebulan silam, dimana Tae memberinya akses masuk apartemennya dan mengancamnya akan menyebarkan video dirinya jika Tee tidak datang saat Tae menyuruhnya untuk datang, Tae tidak pernah sama sekali menghubunginya.



Membuat Tee menjadi resah, menunggu Tae menghubunginya.



Ia tak tahu apa yang ia rasakan sebulan ini.
Apakah ia takut jika Tae benar-benar menghubunginya?
Ataukah ia berharap Tae akan menghubunginya?



Bahkan ia merasakan kehidupan ranjangnya bersama Godt tidaklah sama lagi.



Tee merasa tidak puas.
Dengan tidak tahu malunya, ia merindukan sentuhan Tae.
Bahkan Tee sampai memimpikan saat-saat Tae menyentuh dirinya.



Menjijikan bukan?
Tapi apa yang bisa Tee perbuat?
Sentuhan-setuhan Tae sudah melekat kuat disetiap titik sensitif tubuhnya sehingga membuat dirinya kecanduan dan merindukan pria itu.




♧♧♧♧♧




"Ssshh.. Ahhh... TAE!" Tee mendesah histeris saat kejantanan Tae mencapai prostatnya.


Dengan tidak tau malunya, ia masuk kedalam apartemen Tae dan menunggu pria itu pulang hingga akhirnya ia lebih dulu menerjang Tae dengan mencium dan melumat bibirnya.



Tiap jengkal tubuhnya meneriakan betapa ia sangat merindukan sentuhan-sentuhan Tae.


Tae sendiri tidak berkata apapun sejak melihat Tee berada didalam, ia hanya membiarkan Tee mendominasinya dan melakukan apapun yang pria manis itu mau.



RAHASIA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang