Tidak Bisa Lepas

1.4K 123 62
                                    

📍 Hi SILENT readers. Kayanya cuma pencet tombol yang ada bintangnya gampang deh ga lebih dari 5 detik 😕

MATURE CONTENT 🔞🔞🔞
(PLEASE YA HARUS BISA MILIH BACAAN)

Tee's POV

Aku mulai bangun dan merasakan tangan kekar milik seseorang memeluk pinggang ku dengan erat. Dengan panik aku menoleh dan mendapatkan wajah damai suami ku. Aku menghela nafas dan merasa lega disaat bersamaan. Tapi entah kenapa air mata ku jatuh, tentu saja aku merasa bersalah. Bagaimana aku bisa menghianati pasanganku? Kenapa harus seperti ini?

'Godt maafkan aku...' aku mengelus wajahnya dengan kasih sayang dan memeluknya seraya menangis.


"Tee?" Suara berat Godt dengan nada bingung terdengar ditelingaku. Tapi aku memutuskan untuk tetap memeluknya seraya menangis.

"Ada apa? Kau mimpi buruk?" Aku hanya menganggukan kepala ku didepan dadanya.

"Sssttt.. Itu cuma mimpi Tee. Tidur lagi na...." setelahnya aku hanya merasakan telapak tangan besar dan sedikit kasar milik Godt yang mengelus surai ku dengan suara halus nya menyanyikan lagu lullaby yang membawaku ke alam mimpi.

♧ Next day ♧

Pagi-pagi aku sudah menyiapkan sarapan untuk suami ku dan juga adik suamiku. Aku merasa sedikit lega saat Tae bersikap acuh seakan tak terjadi apapun sebelumnya.

Disana, dimeja makan tampak Godt tengah membaca korannya dan Tae yang tengah mengotak-atik handphone nya. Meski berada didalam satu ruangan, mereka jarang sekali berinteraksi.

Aku sangat penasaran, apakah hubungan mereka seburuk itu?

Aku tersentak saat tiba-tiba manik Tae menatap tajam diriku. Dengan gugup, aku berpura-pura tak melihatnya dan melanjutkan aktivitasku mempersiapkan bekal untuk Godt.

"Tee. Aku sudah selesai sarapan. Apa bekal ku sudah siap?" Ku lihat Godt tengah melipat korannya dan memasukan beberapa kertas kedalam tasnya.

"Sudah. Ini..." aku menaruh bekalnya dimeja dan membantu Godt bersiap-siap. Setelah selesai, Godt memelukku dan mencium bibir juga keningku.

"I love you sayang.." bisiknya.

"Love you too Godt. Hati-hati ya..." ucapku seraya mengantarnya kedepan pintu apartemen kami.

Aku kembali berjalan menuju meja makan untuk merapihkan perabotan dan ku lihat Tae masih betah duduk ditempatnya bersama ponsel digenggamannya.

"Kau tidak menyiapkan ku bekal?" Tanyanya seraya tetap menatap ponselnya. Entah kenapa pertanyaan Tae terdengar pernyataan ditelingaku. Aku memandangnya dengan bingung. Apa aku harus membuatkannya bekal? Tapi bekal untuk apa?

"Aku akan latihan hari ini.." Ia menjawabku seakan tahu apa isi kepalaku. Aku berjalan menuju dapur dan menyiapkan bekal untuknya.

"Ini bekalmu..." Sehun menghentikan aktivitas bermain dengan handphone nya dan memasukannya kedalam sakunya. Lalu ia berdiri dan memelukku secara tiba-tiba.

"I miss your body Babe.." Jantungku berdetak keras saat suara seksinya menggelitik telinga kiri ku. Aku mencengkram kaos hitamnya saat lidahnya menyapu leher hingga pundakku.

Setelahnya ia pergi meninggalkan ku yang masih dalam tatapan kosong. Aku mengusap wajahku dengan kasar. Tidak. Aku tidak boleh seperti ini terus bukan? Aku masuk kedalam kamar ku dan mencari handphone ku.

RAHASIA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang