Jauh tak terbayang dalam raga
Hingga aku tak mampu menjaga
Hati yang telah lama mengganggu
Menjemput untuk sekuntum rindu
Rindu yang ingin berlabuh
Namun tak kunjung sembuhAku disini dan kau disana
Kita tak saling memandang
Entah apa yang kau lakukan sekarang,
Apakah kau masih menjaga?
Hati yang pernah aku titipkan
Atau kau mencari sandaran?
Untuk menjadi pelarianMenatap dua orang yang berbeda
Dalam sebuah bingkai foto berbalut emas
Terlihat wajah yang rupawan
Dengan senyum yang menawan
Bagai badai menerpa dalam Sukma
Dalam sekejap mata semua berbeda
Senyum yang indah menjadi duka
Lenyap sudah mimpi yang menjadi rencanaApa kabar Tuan Rindu?
Sudah lama tak menanyakan itu
Saat rindu ini semakin mengganggu
Bagaimana cara pelarian mu itu?
Mencari tempat yang sepi
Atau mencari tempat yang ramai
Bagaimana dengan kopi hitam yang pahit
Dan seputung rokok yang menenangkan
Ataukah kau memilih seseorang menjadi sandaran
Saat yang kau prioritaskan sedang sibuk dengan dunianyaAku memilih untuk diam
Luka yang pernah ku dapatkan
Sakit saat untuk diceritakan
Namun aku tak mampu bertahan
Hanya satu cerita yang ku tuliskan
Mampu untuk menjadi pelarianNona Senja
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Tuan Rindu
PoetryLuka Semuanya seakan jelas didepan mata Tanpa kutipan yang kau pinta Hati yang terluka telah menjauh dari jiwa Apa bisa kau lakukan sekarang? Tak ada harapan untuk bertahan Tak punya tahta untuk berkuasa Cinta yang kau miliki telah hilang Bagai...