"Black Swan"

122 8 0
                                    

Renjun menyingkap selimutnya dengan gusar,meyebabkan selimutnya jatuh tergeletak dilantai, jam telah menunjukkan pukul 10 malam,namun renjun masih enggan untuk tidur. Jadi dia beranjak dan duduk dimeja belajarnya dan mulai megggambar.
Akhirnya renjun meletakkan pensilnya saat dia menyelesaikan gambar yang dibuatnya.
Mengamatinya dengan serius,tiba-tiba memikirkan sesuatu.

"Bagaimana aku bisa menyerah begitu mudah" gumam renjun pelan sembari tersenyum.

Jadi,keesokkan harinya renjun segera bergegas kesekolah, dan untuk pertama kalinya dia mengabaikan kerapian pakaiannya.

Renjun memiliki dasi yang terpasang miring dengan 2 kancing baju yang dibiarkan terbuka, dia bahkan hanya mengenakan almamater tanpa rompinya, sementara mantel musim dinginnya dipegangnya ditangan kanannya, bahkan orang-orang yang dilewatinya bisa menyadari bahwa rambutnya tidak disisir seperti biasa.
Namun yang mengejutkan,bahwa aura yang dipancarkannya berbanding terbalik dengan penampilannya, tanpa sadar orang-orang akan menoleh dan melihatnya tertegun, "sangat tampan" pikir mereka.

"Woojin hyung" suara renjun terdengar bersamaan dengan suara pintu yang terbanting terbuka. Renjun termangu sejenak sebelum kemudian membungkuk meminta maaf saat melihat ruangan itu dipenuhi oleh banyaknya anggota.namun tanpa membuang waktu,renjun mengabaikan
Tatapan semua orang yang melihatnya penasaran,dan berjalan cepat kearah ketua club dance.

"Maaf, bisa aku berbicara dengan hyung sebentar?" Tanya renjun setelah berada didekat woojin yang bersama rekan teamnya, sepertinya tampak berdiskusi.

Woojin melihat rekan teamnya sekilas,dan menyadari bahwa mereka memberinya izin,woojin bangkit berdiri."tentu" jawabnya.

Woojin memimpin renjun keruang pembina agar mereka bisa berbicara dengan leluasa.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan padaku?" Tanya woojin pada renjun.

"Hyung,bisakah hyung memberitahukanku nama-nama anggota klub kita yang belum perpartisipasi?" Tanya renjun to the point.

"Apa yang akan kau lakukan dengan itu?" Tanya woojin bingung, "tunggu, apa kau bermaksud untuk berpartisipasi kembali?" Woojin mencoba menerka.

"Aku tidak ingin berakhir seperti ini hyung,paling tidak jika aku gagal, itu bukan karena aku menyerah" renjun mengutarakan keinginannya dengan sungguh-sungguh.

Jujur saja woojin terkejut mendengarnya,namun disisi lain dia juga sangat senang mendengar keputusan renjun.

"Baiklah tunggu sebentar" wojin segera beranjak kelemari tempat penyimpanan arsip. Dia mengambil setumpuk file dan mulai memilah dan 
Mengambil file yang dirasanya benar dan menyodorkannya pada renjun.

"Aku merekomendasikan mereka,sejujurnya mereka memiliki  nilai evaluasi yang bagus saat mendaftar,tapi sepertinya club dance bukanlah pilihan utama mereka" woojin menjelaskan dengan sungguh-sungguh.

Terima kasih hyung atas bantuanmu" renjun segera meninggalkan club dance dengan setumpuk file ditangan kanannya dan mantel dilengan kirinya.

"Good luck" woojin mengangguk dan menyemangati renjun, entah mengapa woojin merasa bahwa firasatnya mengatakan bahwa renjun akan menunjukkan sesuatu yang mengejutkan.

"Apa yang kau lakukan disini?" Renjun menghentikan langkahnya dan menoleh kekiri,dimana suara itu berasal.

"Melakukan ini dan itu" jawab renjun santai.

"Ah ngomong-ngomong selamat untuk tim barumu" saat mengatakan hal itu, renjun melirik sekilas pada mantan rekan setimnya,dan berlalu pergi seolah-olah tidak ada yang terjadi.

           Renjun meminum coklatnya dengan senang, sesekali dia akan melihat arlojinya, saat ini dia tengah menunggu chenle, saat melihat pemuda itu,dia melambaikan tangan,

NCT  Dream Cerpen(✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang