Bagian 3

3 0 0
                                    

"Assalamualaikum," ucapku sembari masuk ke kamar.
"Waalaikumsalam," jawab Aisyah, Frida, Neya, dan Fitri serempak.

Aku menaruh tasku ditempat tidur dan berganti pakaian.
"Ini di kamar mandi ada orang?" tanyaku.
"Ada Vey masih mandi! Mau ngapain Sa?" tanya Fitri.
"Mau wudhu, belum sholat ashar" jawabku "sekalian antri mandi juga". Memang di sekolah pulangnya sebelum ashar. Sebenarnya aku bisa sholat dulu di masjid sekolah, tapi aku memilih untuk sholat di asrama saja.

Setelah Vey keluar, aku berwudhu dan melaksanakan sholat bersama dengan teman lainnya.

Selepas matahari mulai tenggelam, kami seluruh murid menuju masjid untuk sholat maghrib berjamaah yang dilanjutkan pelajaran dinniyah. Hari ini jadwal untuk kitab Safinah wa sulam taufiq.

Untuk pertama kali juga aku belajar membaca kitab kuning yang sudah ada terjemahan pegonnya. Meski sudah terjemah, aku sedikit kesulitan karena bahasa yang dipakai adalah bahasa jawa.

Aku hanya menyimak apa yang dijelaskan dari guru yang biasa dipanggil ustadz-ustadzah. Untuk safinah ini ustadznya sepertinya sabar namun benar-benar ketat untuk masalah syariat.

Saat terdengar adzan isya', semua pelajaran dinniyah diakhiri. Setelah sholat isya', kami kembali ke asrama untuk kegiatan selanjutnya yaitu tadarus Al-Qur'an dan sebagian tahfidz Al-Qur'an.

"Sa, kamu ikut tadarus apa tahfidz?" tanya Frida padaku.
"Aku mau ikut tahfidz Da, kamu?"
"Aku ikut tadarus aja deh. Aku belum kuat hafalannya!" jawabnya.
"Kamu kan bisa mencobanya atau bisa murojaah tiap hari Da!" sahut Fitri.
"Ya kan kalau gak kuat hafalannya sayang nanti kalau lupa. Kalau gak gitu hafalannya tetep di itu-itu aja gak nambah! Kan gak enak dong" sanggah Frida.
"Udah terserah dia deh guys, jangan dipaksa!" belaku. Frida tersenyum kapadaku.

Aku, Fitri, dan Aisyah mengambil kelas tahfidz sedangkan Frida dan Neya kelas tadarus. Sebenarnya aku ragu, bisakah aku menghafal ayat-ayat suci itu? Dan juga menjaganya dalam hafalan?. Entahlah, tapi aku tidak tahu jika tidak mencoba.

"Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh" ucapan salam dari ustadzah neni selaku guru tahfidzh.
"Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh" jawab murid kelas tahfidz serempak. Ada sekitar duabelas anak yang ikut kelas ini dan semuanya kelas sepuluh. Sepertinya setiap kelas memiliki guru tahfidz yang berbeda.

"Jadi disini saya sebagai guru murajaah kalian. Dan untuk hafalan kelas pertama adalah juz 30 dan itu wajib dihafalkan, setelah itu kalian boleh menghafalkan juz yang lain. Terserah." ucapnya panjang kali lebar.

Setelah itu satu persatu dari kami mulai menghafal juz 30. Karena aku punya sedikit hafalan jadi aku mengantre untuk setoran hafalan.

Setelah selesai, aku diperbolehkan kembali ke kamar terlebih dahulu. Waktu ini sudah jam bebas untuk beristirahat atau belajar di kamar masing-masing.

Aku mengambil handphone, rasanya sudah lama tidak memegangnya karena hampir sehari aku tidak memakainya.
Sudah banyak notif dihpku, sepertinya dari grup kelas.
Aku membuka tanpa melihat dari awal.

Nauval roofif: besok masih belum ada pr jadi gak usah belajar dulu 😂😂😂

Wilona: mumpung masih santuy guys.

Yandaxxx: hallo temen-temen!

Mila: dari mana aja nda? Kok baru nongol?

Farhan: mana si Elisa, kok gak nongol. @Elisa

Yandaxxx: habis bantuin nyokap

Nauval roofif: cie nyariin Elsa. @Elisa dicariin tuh.

Elisa: eh apaan ini 😅
Elisa: baru juga kenal sehari udah rame banget nih grup

Rama sanjaya: hai guys

Karena pembahasan digrup WhatsApp yang unfaedah, aku menutupnya. Kemudian ada Aisyah dan Wilona masuk kamar bersamaan.

"Lagi apa Sa?" tanya Aisyah.
"Habis mainin handphone"
"Oh, udah mau tidur?" tanyanya sambil naik ke tempat tidur.
"Belum ngantuk, mau baca buku dulu nih" jawabku.
"Ya udah, aku mau tidur dulu capek nih."
"Okay!"
Beberapa menit kemudian Aisyah sudah tertidur. Sekarang aku masih membaca buku dan teman-teman yang lain ada yang tidur, main hp, dan ada yang lihat drakor. Serius? Iyalah emangnya kenapa gak ada larangan kok heheh.

Tiba-tiba handphone disebelahku bergetar. Ada notif chat disana.
Nauval roofif: Elsa
Nauval roofif: woy
Nauval roofif: masih jam segini masa udah tidur
Nauval roofif: P
Nauval roofif: P

Padahal ini sudah pukul sepuluh malam, tapi notif chat di handphone itu banyak. Dengan malas aku mengambil kembali benda pipih yang bergetar. Ternyata Nauval yang mengirim spam chat.

Elisa: paan dah
Elisa: nyampah chat lagi
Elisa: masih baca, kenapa?

Nauval roofif: lagian lu kenapa gak ikut nimbrung di grup sih?

Elisa: unfaedah

Nauval roofif: yaelah
Karena aku bingung mau bales apa, jadinya hanya aku read pesan dari Nauval. Dasar pengganggu. Malam-malam spam cuma buat basa-basi.

Setelah cukup lama membaca, mataku terasa berat. Dan aku memutuskan untuk tidur tanpa lupa membaca do'a.
Bismikallah humma ahya wa aamut. Ucapku.

-rayndf

The Unwanted FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang