boleh jadi Silent Readers asalkan tidak berpindah cerita
***
Alfian menatap skor di papan, 12-3 sungguh dia kalah telak, tangannya menjatuhkan raket tenis, dirinya terjatuh, sudah tidak kuat lagi memainkan olahraga satu ini, "hei, biasanya kau bisa lebih dari ini"ucap dia, menghampiri Alfian yang terkapar sambil membawa minum, "tentu saja lah, lagipula aku lebih sering menghabiskan waktu ku di depan leptop"
"aku tebak kau mengetik dengan menggunakan telunjuk dan jempol kan?"Alfian yang minum hanya bisa menelan airnya dengan rasa terkejut "bagaimana kamu tahu??"dia tersenyum, tidak berminat memberitahukan jawabannya "sama seperti dahulu"guman Alfian menatap dia yang akan beres beres, "kau tahu?? aku dulu lebih suka bermain tenis bersama mu, kamu dulu bisa mengeluarkan tenaga mu, tapi sekarang?? lima puluh persen pun tidak"
Alfian hanya memutar matanya malas, "Hei Riana, kenapa kamu mengajak ku kesini?? bukannya bisa di mall??"cewek yang disebutkan namanya ini hanya tersenyum, merasa kalau Alfian belum bisa mengartikan ucapannya "cobalah untuk mengerti Alfian"ucap Riana, Alfian mengabaikan ucapan Rian dan berfokus pada kaki, atau lebih tepatnya sepatu Riana.
"sejak kapan kamu menyukai sepatu kets??"Riana berbalik menatap Alfian yang masih belum mengganti posisinya "sejak kapan?? aku baru memakai nya"jawaban yang tentu saja jawaban kebohongan bagi Alfian "Sepatu Kets yang kamu pakai bagian belakangnya di injak, hanya beberapa orang yang melakukannya, seorang wanita biasa tidak akan mau melakukannya"
Riana tersenyum puas, analisis Alfian memang bisa dikatakan asal, tetapi itu merupakan jawaban paling jitu, "aku menyukainya saat kamu menulis Novel mu itu"Alfian ingat karakter yang pernah dia ciptakan, sebetulnya karakter itu terinspirasi dari salah satu penulis cerita, bila kalian bingung dengan berapa Novel yang Alfian ciptakan, jawabannya ada tujuh, yaitu
Lukisan Qeirina(Drama) Pengejaran Pelaku Merah Putih (Action) Intraksi Ailin (misteri) Elevent dan Crista (Romance) Bencana terburuk bumi (Fantasi) labirin Hexazor(Fantasi) Cahaya Bintang Alia (Drama-Romance)
"hei, tidak mungkin kan kamu penggemar ku??"tanya Alfian, dirinya sudah bersiap siap untuk berdiri, "kalau iya? kenapa??"jawaban yang membuat Alfian tersentak, hampir saja dia terjungkang kebelakang "aku tidak percaya kamu membaca seluruh buku ku"ucapan yang membuat Riana mengaduk aduk isi tasnya, setelah mendapatkan apa yang ada, Riana melemparkannya tepat ke dada Alfian.
sebuah Novel ciptaan Alfian Flufian [Intraksi Ailin] barang yang membuat Alfian tidak terkejut, "sudahlah, jangan marah oke?? aku akan traktir Lomie di depan alun alun"sogokan yang membuat Riana berbinar, bayangan Lomie di saat lapar memang sangat memuaskan, "atau mau baso yang di sebelah nya??"
pilihan yang sulit!! bakso dan lomie itu sangat nikmat, uhhh, Riana ingin menikmati keduanya, tetapi cuaca yang terik membuat kedua pilihan itu di urungkan, mengingat Lomie lebih nikmat di santap saat panas dan bakso yang akan mereka akan makan tutup membuat Riana cemberut, sudah terbayang dalam otaknya dia akan makan mie instan lagi.
YOU ARE READING
Cahaya Sang Penulis
Teen FictionAlfian merupakan penulis terkenal dari Indonesia, saat selesai SMA, dia sudah menjadi penulis terkenal dengan penjualan buku paling laris, namun perjalanan hidup di dunia penulisan tidak pernah seindah yang orang bayangkan