Bila kalian mendengar kata senior ....
Apa yang kalian bayangkan?Sosok pemuda tinggi dengan tubuh ideal?
Kakak kelas dengan hobi yang keren?
Kakak kelas tampan dengan fans sejuta umat?Sebaiknya kalian simpan jawaban klise itu. Di sini Rei akan mengemukakan pendapat pasal arti senior yang sesungguhnya.
Saat eskul panah, Yifeng berusaha membidik target di kejauhan 3 km sedetail mungkin. Lesatan pun tepat mengenai titik merah di tengah-tengah.
"Whoa!" Iris hitam Yifeng nampak berbinar-binar. Saking senangnya ia berteriak melompat-lompat berpose layaknya superhero.
"Hee? Yifeng?" Seseorang memanggil nama si pemilik aksesoris api di telinga kirinya. Yifeng pun berbalik, matanya menangkap sosok pria bersurai coklat redup dengan tinggi setara tengah menghampiri Yifeng. "Kau sudah selesai latihan kah?"
"Tentu saja, Lu Boyan!" Yifeng menyeka peluh di keningnya dengan punggung tangan. "Bukankah anggota eskul panah selalu bilang kalau yang mengenai target diperbolehkan pulang eskul?"
Boyan mengerling ke atas seraya menggaruk pipi tirusnya, ber'a' ria. "B-begitulah."
"Ayo!" Pria bersurai hitam itu menarik tangan Boyan, menaruh busur dan kantong anak panah begitu saja di tempat latihan. Mereka keluar dengan tatapan aneh nan menjijikan dari para pelajar perempuan.
Seperti tatapan suka atau kagum?
Lupakan.Sepanjang jalan, Yifeng dibuat iri dengan bisikan para gadis. Iris hitamnya mengerling ke sana kemari dengan tatapan setajam mata pisau. Sedangkan pria di belakangnya, dia hanya menunduk menahan malu yang sudah keluar lewat muka merah padam bak cumi rebus.
"Wah, tak heran Yifeng dan Boyan seperti kakak-beradik, setiap harinya selalu bareng."
"Dua pria yang tampan!"
"Mereka sudah seperti senior-junior saja! Huwaa!"
Cih, apa yang mereka bicarakan? Menyebalkan! Yifeng terus berpaling dari tatapan genit para pelajar perempuan. Matanya pun kian menyipit, nyaris menutup mata. Mungkin karena mereka belum mengenal banyak pasal dua pemuda ini?
"Y-yifeng, kau ini sebenarnya mau ke mana?" Boyan angkat bicara.
Yifeng nyaris mendelik, namun segera berubah kesal-dengan mata terpejam dan alis saling bertautan seraya mendengus. "Ke kantin!"
"Tapi ... kantinnya sudah kita lewati."
Seketika Yifeng menghentikan langkahnya, mementalkan Boyan yang asyik ditarik. Matanya membulat, kenapa ia bisa lupa dengan tujuannya? Kalaupun balik arah juga akan semakin diperbincangkan oleh gadis-gadis.
"Boyan! Yifeng!"
Suara yang sangat familiar di telinga pria penyuka api ini. Segera mereka menoleh ke depan, melihat dua orang tengah menghampiri mereka degan pose keren yang berbeda. Para gadis yang melihatnya bukan kagum malah bergidik ketakutan. Si landak albino dan waria kelas kakap.
"X-xingba!" Boyan langsung memeluk badan kekar Xingba dengan manja bak kucing. Xingba selalu membuka kancing seragamnya, memperlihatkan otot-otot di perutnya.
Boyan pantas dijuluki trap. Nyaris Yifeng dan Gongji mengeluarkan darah dari lubang hidungnya. Matanya begitu berbinar-binar, apalagi jeritan histeris dari pelajar perempuan.
"B-boyan, kita harus menghadiri rapat perayaan ulang tahun pemerintahan KOEI. Kita sebagai senior harus mempersiapkan apa saja yang bikin pemimpin KOEI senang. Ayo." Xingba merangkul Boyan yang tingginya berselisih jauh. Tingginya mungkin setara dengan ketiak Xingba.
Semua pelajar wanita langsung tercengang dengan ucapan Xingba barusan. Mereka berpikir bahwa Boyan masih termasuk murid kelas 2, sama dengan Yifeng dan kecuali Gongji. Bahkan Yifeng sebagai sahabat sekaligus guru les privatnya pun tak tahu apa-apa pasal kelas yang Boyan huni. Namun seingat Yifeng, ia dan Boyan mendaftarkan diri di Shin Sangoku Musou Academy di tahun yang sama.
Tiap tingkat kelas sendiri terdiri dari lima kelas, semisal Yifeng yang menghuni kelas 2-D, kelas murid-murid yang masih mau menggunakan kecerdasannya di balik dominan nya kekuatan.
"Boyan!" Yifeng menyerukan nama sahabatnya dan sang empunya nama berbalik menolehnya. "Aku pikir kau di kelas 2-A."
"Oh?" Boyan terkekeh kecil seraya menggaruk kepala yang tidak gatal. "Maaf aku belum memberitahumu, Yifeng. Tapi saat kita naik ke kelas 2, kepala sekolah memintaku untuk langsung ke kelas 3."
Bunyi geledek menyambar otak Yifeng. Rasanya ... menggosongkan otak, membuat bola mata Yifeng berubah putih semua. Tubuhnya nyaris jatuh, tapi Yifeng berhasil menyeimbangkan tubuhnya.
"Kau ... tega sekali kau meninggalkanku di kelas 2." Yifeng bergumam pelan.
Gongji langsung tertawa terbahak-bahak sampai memegang perutnya dan menunjuk ke arah Yifeng. "Apa karena tinggi badan Boyan yang sama denganmu?" Gongji menghampiri pemuda bersurai hitam legam itu dan merangkulnya. "Kau dan Boyan hanya berselisih tiga senti, yang mana Boyan lebih tinggi darimu."
"Gongji!"
"Waria kelas kakap!"
"Apa?" Gongji menatap kedua pemuda beda tinggi dengan tatapan ala raja tidur. Bila dipikir-pikir lagi, tinggi Yifeng setara dengan ujung kunciran rambut Gongji. Ah, aura apa ini? Rasanya begitu panas seperti hukuman Boyan. Perlahan Gongji melirik ke sumber aura, dan mendapat pemuda dengan aksesoris api sudah menatap Gongji. Tatapan iblisnya sama dengan Boyan. Apa jangan-jangan Yifeng dan Boyan adalah anak kembar?
"Gongji!" Yifeng menarik kerah Gongji sekuat tenaga, berniat melempar Gongji di ketinggian lantai 2 sekolahnya. "Jangan pernah membandingkan tinggi badanku!"
Dan begitulah ceritanya. Akibat perbuatan Yifeng, Gongji harus mengambil fasilitas rawat inap karena mengalami patah tulang di tangan kanannya.
Dari kisah ini dapat kita simpulkan, bahwa kita jangan meremehkan bocah kerdil seperti Yifeng dan Boyan. Seperti pepatah kecil-kecil cabe rawit dan jangan melihat seseorang dari luarnya. Sama seperti Yifeng yang kerdil namun bertenaga, dan Boyan yang juga kerdil namun memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Jadi, senior tak selamanya bertubuh tinggi dan memiliki paras tampan idaman wanita. Contohnya, kalian tertipu dengan paras tampan Yifeng yang seperti senior dan Boyan yang bertubuh kerdil bak junior.
Memang kedua pria yang Rei sebutkan tadi memiliki paras tampan seperti senior dan junior kebanyakan. Namun pada akhirnya, mereka berdua memiliki sisi iblis yang sama.
Siap-siap Rei dibakar massal. []
Maaf kalau jawabannya melenceng dari pertanyaan di atas. Apalagi ya permasalahan remaja yang sering ada di dunia nyata?
Reirin_Mitsu17
KAMU SEDANG MEMBACA
One Year [Kumpulan Cerpen]
FanfictionShin Sangoku Musou Academy, sekolah dengan guru-guru serta murid-murid yang beragam. Setiap rakyat sekolah yang memilih singgah di sana memiliki perbedaan warna. Hijau, biru, merah, ungu, dan beragam lagi. Mereka memulai aktivitas dengan penuh dra...