Trio Centil

1.5K 314 164
                                    

Hari ini Seongwoo mengosongkan seluruh jadwalnya untuk hang out bersama dua sahabat manisnya, Wonwoo dan Taeyong. Mereka akan pergi ke salon untuk treatment dan setelahnya akan pergi ke cafe untuk sekedar mengobrol bersama. Sudah lama mereka tak bertemu. Rindu, pastinya. Dan akan ada banyak hal yang harus diceritakan. Terutama Seongwoo, yang tiba-tiba sudah bertunangan saja sekarang.

Setelah treatment kecantikan selama dua jam, kini ketiganya yang nampak makin manis itu sudah duduk di dalam sebuah cafe yang nyaman dan tengah menyantap cake mereka.

"Jadi kamu dijodohin, Woo? Kok mau?" tanya Wonwoo. Ia yang paling heboh membombardir group chat mereka. Kaget melihat post Instagram Seongwoo.

"Wonuuu, siapa juga yang bisa menolak lelaki seganteng Daniel. Aku tidak bodoh, yah! Kamu saja yang dulu sok menolak Mingyu, saat bertemu langsung juga cepat-cepat merubah keputusan. Dasar tsundere!"

Memang ketiga lelaki manis itu nasibnya hampir mirip-mirip. Dijodohkan oleh keluarga mereka. Yang paling dulu menikah adalah Taeyong. Dia menikah dengan pengusaha kaya bernama Jung Jaehyun. Untungnya Taeyong dulu tidak tsundere seperti Wonwoo. Dia menerima dengan senang hati juga, seperti Seongwoo.

"Uuuh, iyasih... yaudah deh! Jadi gimana Daniel itu?" Wonwoo segera merubah topik. Daripada ia dipermalukan disini.

Memang dasar ratunya tsundere. Untung sekarang Wonwoo sudah berubah sedikit-sedikit. Tertular virus centilnya Seongwoo dan Taeyong. Memang jadi yang paling muda itu begitu. Selalu menuruti ajaran-ajaran kakak tertua.

"Daniel baik banget. Dia manis, suka ngajak aku jalan-jalan. Terus dia juga nggak gengsian. Aku ajak makan di pinggir jalan juga dia mau. Dia juga paling suka kalo udah aku gombalin. Uh, telinganya bisa merah banget. Tapi nafsunya gede banget, astaga... lama-lama ini belum nikah, udah jebol aja aku nanti."

Wonwoo dan Taeyong terkikik. Seongwoo meskipun bukan yang termuda, tetapi ia termasuk yang paling polos diantara ketiganya. Tak pernah punya pacar. Apalagi berciuman. Mereka yakin kalau semua hal yang pertama bagi Seongwoo, dilakukan bersama Daniel saja.

"Tidak apa-apa, Woo. Nanti juga kalian bakalan nikah. Dicicil dulu juga boleh. Aku yakin nih, kamu pasti seenggaknya udah ciuman pake lidah kan, sama Daniel?" tembak Taeyong. Yang membuat Seongwoo seketika tersedak minuman yang sedang diminumnya.

"Heh! Cicil cicil segala, emangnya apaan!" Seongwoo memukul lengan Taeyong pelan.

"Halah, Woo. Nggak papa kalii, aku dulu sama Mingyu juga jebol duluan."

Seongwoo mencibir, "Itu sih kalian aja yang hormonnya kebanyakan!"

Wonwoo hanya terkekeh malu.










Kini setelah saling ngobrol panjang lebar mengenai kehidupan pribadi masing-masing, tiga lelaki manis nan centil itu tengah saling menggosipkan sosok pelakor yang beberapa kali hampir membuat seorang Jeon, atau Kim Wonwoo, masuk penjara dengan tuduhan pembunuhan.

Pelakor yang satu ini memang sulit sekali dibasmi. Bahkan Mingyu saja sampai jijik dan benar-benar mengunci pintu kantornya, karena wanita ular itu seringkali datang ke kantor dan merecokinya yang sedang bekerja.

"Sumpah ya, aku tuh heran sama si Emma wanita ular itu. Mingyu yang sampe jijik aja, dia nggak peduli. Mukanya tebel banget astaga. Emang kudu dibunuh aja itu cewek jadi jadian satu itu."

"Kamu emang udah hampir bunuh dia, Wonuuu... kamu bawain dia pisau kan, kemarin? Emang itu cewek nggak ada malu-malunya ya. Sakit jiwa kali, ya?" timpal Seongwoo.

"Lain kali dia kaya gini lagi, bakalan aku laporin ke polisi pokoknya. Nggak tahu aja Nyonya Kim kalo udah murka kaya gimana. Jangankan pisau, pistol juga bakal keluar nanti."

Jodoh yang DijodohkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang