kepulangan Nafisa

30.3K 1.4K 5
                                    

Nafisa khazanah Amran, gadis berusia 22 tahun yang baru menyelesaikan pendidikan S1nya di negeri Jiran. Gadis cantik yang terlihat sangat anggun dengan pakaian syar'inya. Gadis dengan sifat lemah lembut dan selalu tersenyum ramah pada orang yang ditemuinya. Namun siapa sangka gadis tersebut sebenarnya memendam sebuah luka. Luka yang entah harus ia syukuri atau bagaimana, karena berkat luka itulah ia menjadi seperti saat ini. Luka itulah yang membuatnya berhijrah, dan luka itu pulalah yang membuatnya memilih melanjutkan pendidikannya di negara orang daripada negaranya sendiri. Hari ini adalah hari kepulangannya ke Indonesia, sungguh ia sangat rindu dengan suasana negaranya itu, tapi ia juga masih merasa sedikit takut jika kepulangannya ini akan membuka luka lamanya.

***

Hiruk pikuk manusia terlihat memadati tempat itu, entah yang melakukan keberangkatan, yang selesai melakukan perjalanan ataupun hanya sekedar mengantarkan atau menjemput keluarganya. Salah satu dari sekian banyak manusia yang memadati bandara, ialah gadis cantik dengan ciri khas pakain syar'i melekat ditubuhnya. Yah, saat ini Nafisa sudah sampai di tanah kelahirannya dan gadis itu kini tengah celingak-celinguk mencari keluarganya yang saat ini menjemput sigadis penyuka purple itu.

" Nafisaa!!" tiba-tiba ia mendengar sebuah teriakan dari arah kirinya, Nafisa menghadap ke arah suara, hingga matanya menangkap sosok orang-orang yang selama ini dirindukannya, Arsila, sepupu sekaligus sahabatnya saat di sini dulu. Ia sedang berjalan beriringan dengan kedua orang tua Nafisa, Ali kakak Arsila dan juga kedua orang tua Arsila.

" kamu kok betah banget di negeri orang, lama banget baru pulang, udah nggak ingat yah sama sepupu kamu yang imut nan cantik ini " kesal Arsila sekaligus pe-de saat sedang memeluk sahabat sekaligus sepupu tersayangnya itu. Sungguh ia sangat merindukan Nafisa karena memang sejak kecil mereka selalu bermain bersama, namun dengan teganya Nafisa meninggalkannya, lima tahun lebih lagi, bagaimana ia tidak kesal.
Nafisa hanya terkekeh sembari membalas pelukan Arsila. Ternyata kembali ke sini tidak semenakutkan yang ia bayangkan.

" ketawa aja terus, aku itu lagi kesal tau " rajuk Arsila lagi membuat keluarga Nafisa yang ikut menjemputnya geleng-geleng kepala melihat kemanjaan Arsila pada Nafisa.

" udah ya sayang, kasian tuh Fisanya pasti capek habis perjalanan jauh, lebih baik kita cepat-cepat pulang biar Fisanya langsung bisa istirahat" sahut Liana mama Nafisa yang disetujui oleh semuanya.

Selama di mobil menuju jalan pulang, Arsila tak mau melepas pelukannya pada Nafisa. Yah, gadis itu meminta untuk duduk di dekat Nafisa, katanya ia ingin melepas rindu. Dan tentu saja yang lainnya hanya mengiyakan karena mereka tahu bagaimana kedekatan mereka sejak dulu. Perginya Nafisa lima tahun yang lalu memang sedikit berdampak pada sepupunya itu. Hampir dua bulan lamanya Arsila yang cerewet dan ceria menjadi pendiam. Ketika ditanya ia hanya akan menjawab kalau dia merindukan Nafisa. Bahkan ia sering berdiam diri di kamarnya dan menangis. Ia benar-benar merasa kehilangan Kakak sekaligus sahabat baginya. Meski mereka masih di dunia yang sama, tetap saja jarak mereka berjauhan. Apalagi Nafisa tidak pernah memberi kabar. Ia hanya akan tahu keadaan Nafisa melalui cerita orang tua sepupunya itu.

"Manja banget sih Sil!" Ejek Ali sambil melirik Arsila. Arsila memutar bola matanya tak peduli "Biarin!"

"Seharusnya Nafisa yang saat ini bermanja-manja dengan orang tuanya. Nah kamu malah monopoli dia"

Arsila mendengus "Kan nanti Fisa bisa manja-manja saat di rumah sana!"

"Tapi kan...."

"Abang diam deh! Ganggu kesenangan Sila aja" potong Arsila sebal.

"Udah Bang, lagian benar kata Sila. Aku bisa manja-manja sama Ayah dan bunda di rumah nanti" lerai Nafisa.

Jangan lupa vote😊😊😊

JODOH PILIHAN AYAH (selesai) PINDAH KE DREAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang