Kegagahannya

18.7K 329 8
                                    

Tak lama kami sampai di kontrakan Dewa, kontrakan yang cukup besar untuk satu orang dengan 1 kamar tidur dan 1 kamar mandi. Rumah Dewa bagaikan gym kedua, banyak sekali alat olahraga dan dumble disini, tapi anehnya beban disini lebih berat daripada ditempat gym bahkan 2x lebih berat. Minimal dumble disini seberat 20kg bahkan sampai 150kg untuk satu tangan, apa Dewa sekuat itu dapat mengangkat dumble 150kg. Dewa mengajakku masuk dan menyuruhku mandi lalu istirahat dikamarnya karena hanya ada 1 kamar dirumahnya.

"Dah sampe, maap ya berantakan rumahku, ya beginilah"

"Ya gapapa lah wa, namanya kamu konsisten olahraganya, tapi kok alat disini disetel berat semua ya" tanyaku heran

"Ya gini lah, alat disini udah aku custom sesuai keinginan aku, karena di gym bebannya terlalu enteng." Jelasnya

"Gila kamu ya wa, berarti tadi di gym sebenernya gak ada apa-apanya?, Manusia apa bukan sih kamu?" Tanyaku kagum sekaligus bingung

"Hehehe... Ya manusia lah, masa setan sih. Masalah di gym tadi emang aku pura-pura aja biar keliatan normal, sebenernya beban disana cuma buat pemanasan aja, hehehe..." Jelasnya malu-malu

"Semakin yakin aku kalau Dewa sebenarnya bukanlah manusia biasa, dengan fisik dan kakuatannya bisa dipastikan dia seperti seorang Dewa"

"Kamu gak istirahat dikamar wan?"

"Ntar lah masih keringetan nih"

"Kalau gitu bantuin aku deh sini"

"Bantu apa wan?"

"Naek punggungku dong, aku mau push up nih gak enak kalo gak ada pemberat" mengambil posisi push up

Lagi-lagi aku dibuat terkejut. Berat badanku sekarang saja sudah 75kg berada diatas punggung kerasnya selagi Dewa push up. Tanpa basa basi aku langsung duduk di punggung kekar Dewa, ya ampun punggungnya sangat besar dan keras. Aku berpegang pada pundaknya. Oh... Sungguh keras sekali pundaknya aku bahkan tidak bisa menekannya.

"Siap? Satu, dua, tiga,.... 298, 299, 300. Yeah.. sudah" dia menyelesaikan push up 300 reps dengan aku diatasnya

"Udah nih gak cape apa kamu wa?"

"Belom ah, masih mau lebih capek lagi. Ayo sekarang kamu peluk badanku ya sekuat-kuatnya, aku mau pull up nih" ucapnya, aku sedikit takut tapi senang karena bisa memeluknya.

"Ayo kok malah bengong?" Perintahnya.

Aku langsung memeluk erat tubuh manusia Dewa ini. Wow tubuhnya terlalu besar aku sulit melingkarkan tanganku ditubuhnya. Tapi anehnya adalah tubuh Dewa bahkan tidak bau keringat sama sekali, aku hanya mencium aroma seperti parfum maskulin dari tubuhnya. Dengan sekuat tenaga aku memegang kaos ketat Dewa. Dewa langsung lompat ke bar tiang diatasnya tanpa merasa berat sedikit pun. Aku yang memeluknya dari belakang tercetak jelas retakan punggung kekar Dewa dikaos ketatnya yang basah oleh keringat.

 Aku yang memeluknya dari belakang tercetak jelas retakan punggung kekar Dewa dikaos ketatnya yang basah oleh keringat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
temanku kini trainerkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang