Yo yo yo fams ada berita buruk nih, next chap bakal ku kunci, biar pada follow dulu baru bisa baca mpuuussss @( o・ꎴ・)@
.
.
.
.
.
Ga, becanda dink, ga tega aku, aku kan cuma mau kalian peka ish @(o・ェ・)@ノKalau fams pada ngehargai cerita sederhana ku, maka tinggalkan lah kata-kata cinta yg dapat nyemangati ku ⊂((*σ⊥σ*))⊃
Btw makasih untuk yg tingkat kepekaannya tinggi dgn komen2/vote nya, walau kebanyakan cma komen next atau lanjut, sedih aku tuh kadang ⊂((υ⊥υ))⊃
But thanks beby atas supportnya, love ya muach (((ლ(͏ ͒ • ꈊ • ͒)ლ)))♡
www okelah dr pd aku nge fakir mulu mending lanjut nih cerita sebelum fams semua pada gondok baca celoteh gaje ku, kuy lah yuk cuusssss ⊂((≧⊥≦))⊃
#abaikantypo
((๑✧ꈊ✧๑))
Buk buk buk
Lisa terdiam merasakan sakit saat beberapa telur dan benda-benda tumpul lainnya menghantam sekujur tubuhnya. Bau busuk menguar dari nya saat seember air kotor dijatuhkan dari atas tepat mengenai badannya. Sepertinya hari-hari buruknya akan dimulai dari sekarang, sama seperti dulu. Dia merasa menjadi lucifer sekarang, malaikat yang dibuang dari kenikmatan surga menuju siksaan neraka, bedanya lisa bukanlah malaikat angkuh seperti luci. Dia hanyalah orang baik yang sengaja di jatuhkan untuk menerima segala macam hinaan yang tak seharusnya ditanggung olehnya.
“pff hahahaha”
Tawa menggema disekolah itu melihat penampilan mengerikan gadis yang dulu mereka puja-puja sedang terdiam mematung tanpa bisa berbuat apa-apa, tanpa ada yang mau menolong gadis malang itu. Lisa tersentak saat merasakan aliran air menghantam tubuh mungilnya.
“kau telihat sangat menjijikkan lice”
Lisa menatap datar satu-satu nya orang yang memanggil nama nya seperti itu. Rose terlihat sedang memegang selang air yang lisa yakini digunakan untuk menyiram tubuhnya tadi.
“haaah dasar kekanakan”
Lisa menghembuskan nafas pelan, berbalik meninggalkan rose yang terlihat kesal atas ucapan santai gadis itu. Melempar kasar selang yang sudah tak berguna lagi baginya sejak kepergian lisa.
Senyum menakutkan terpatri di wajahnya saat sebuah ide kembali menghampirinya. “kita lihat lice siapa yang akan menang.” desisnya.
.
Plak
Sebuah tamparan keras mendarat dipipi lisa tepat saat dia baru saja menginjakkan kaki ke dalam rumahnya. Menatap tak percaya atas apa yang dilakukan wanita yang sangat disayangi dan dihormatinya itu sedang berkacak pinggang dengan wajah merah menahan amarah.
“kenapa ibu menamparku?” tanyanya pelan
Plak
Lisa meringis saat sebuah rotan menempel keras di lengannya yang secara reflek melindungi wajahnya yang merupakan sasaran rotan itu. Jejak kemerahan sudah terukir panjang ditangan kirinya, menunjukkan seberapa keras benda itu bertabrakan pada lengannya.
“apa salah ku bu?” ujarnya bergetar
“kau masih menanyakan kesalahan mu!” ucap ibunya meninggi
“dari mana saja kau?” sambungnya
Lisa meneguk ludah nya kasar, apa yang harus dikatakannya pada sang ibu? Apa dia harus berbohong? Seumur hidup dia tak pernah membohongi ibunya apapun yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
my cute hikkikomori 《Jenlisa》
RomansKim jennie, seorang model papan atas yang sangat terobsesi dengan kebersihan ditemukan mabuk diapartemen sebelahnya yang dihuni oleh seorang hikkikomori. Bagaimana reaksi model cantik itu saat sadar bahwa dia sedang tertidur di antara tumpukan sampa...