my cute hikkikomori 《Jenlisa》

10

Hallo fams ku tersayang, pada liburan kemana? Ga ada? Duh kesian amat, aku juga sih 🙈

Tak bosan-bosan aku ngucapin makasih pada para family yg udah setia membaca ff sederhana ku dan menyemangati manusia kecil ini @( o･ω･)@

Ah btw rose ga jahat kok, dia hanya terobsesi untuk memiliki lisa, jadi jangan bully aku krn bikin karakter rose yg lebih mirip psycho itu @(/o･ｪ･o)@/

Coba aja kl ada yg berani nge bully, ku jamin aku bakalan kabur dah lol @( o･ꎴ･)@

Lanjut fams......

#abaikantypo

((๑✧ꈊ✧๑))

Jennie mengaitkan kelima jarinya erat dengan jari-jari panjang lisa, senyum bahagia terpancar di wajahnya, tak peduli dengan tatapan aneh ataupun jijik yang diberikan pada mereka, yang jelas saat ini jennie hanya ingin semua orang tau bahwa lisa adalah miliknya. Ah tentu saja berita tentang berkencannya jennie dan lisa sudah tersebar di antara rekan kerja nya, berterimakasih lah pada mulut ember jisoo yang tak sengaja berteriak karna terkejut dengan pengakuan mereka yang tentu saja membuat perhatian tertuju pada mereka. jennie juga tak peduli jika media tau mengenai hubungan terlarang yang sedang di jalani nya itu. Terserah apa kata orang yang penting dia bahagia memiliki lisa sepenuhnya.

Berbeda dengan lisa yang masih saja merasa risih dengan tatapan orang-orang padanya, apalagi sejak jennie terang-terangan membenarkan tentang hubungan mereka berdua. Tentu saja banyak yang menetang hubungan itu karna status lisa yang di anggap orang biasa dengan pekerjaan tak jelas sangat tak pantas untuk bersanding dengan jennie yang notabene nya adalah seorang publik figure terkenal. Satu-satu nya orang yang merestui hubungan mereka hanyalah kakak nya, kim jisoo dan kedua orang tua jennie yang sudah tau dengan perasaan terdalam gadis itu. Walaupun mereka tak tinggal serumah, tapi jennie tak pernah absen menghubungi orangtua nya, apalagi dengan jisoo yang selalu berada disamping nya saat bekerja.

Salah satu orang yang tak menyukai hubungan itu adalah rose, kakak tiri lisa. Menatap tajam interaksi kedua makhluk bergender sama yang sedang bermesra-mesraan di depannya. Hati nya terasa panas saat lisa menatap lembut pada jennie atau pun jennie yang sedang bermanja-manja pada lisa. Seharusnya dia yang berada di posisi jennie sekarang seperti saat mereka kecil dulu, tapi lihatlah sekarang, jangankan menatapnya lembut, mendengar suara nya saja lisa sudah takut.

“ck brengsek” desisnya pelan

“jangan menguji kesabaran ku lice” lanjutnya saat melihat lisa mengusap lembut bibir jennie yang belepotan creamer.

.

Lisa menatap cincin yang tersemat di jari manisnya, tersenyum saat mengingat bagaimana jennie malu-malu memberikan benda kecil itu pada nya 2 minggu yang lalu. Ya hubungan mereka telah berjalan selama 1 bulan lamanya, namun baru ketahuan kemarin berkat jisoo. Tentu saja jennie senang karna tak perlu lagi menutup-nutupi kemesraannya dengan lisa. Sepertinya dia harus berterima kasih pada mulut ember kakak nya itu.

“lice”

Tanpa menoleh sedikit pun lisa bahkan sudah tau suara siapa itu. Park rose, hanya dia satu-satu nya orang yang memanggil lisa dengan sebutan lice, itu sudah jadi panggilan sayang baginya. Lisa bukannya tak mau membuang nama panggilannya itu, namun sengaja di gunakannya sebagai pen name agar ibu nya tau bahwa dia bisa sukses meski hanya sendiri. Sejujurnya dia rindu melihat wajah ibu kandungnya, namun di satu sisi dia juga enggan bertemu dengan wanita itu, lisa yakin saat ini ibu nya sedang berada di thailand, negara asalnya, mungkin sudah hidup bahagia dengan keluarga barunya.

“lice” rose kembali bersuara saat lisa hanya diam.

Lisa berdiri saat rose telah mendaratkan pantat nya di kursi panjang tempatnya duduk menunggu jennie. Tak peduli dengan tatapan tak suka yang diberikan rose pada nya, dia hanya tak mau berada disekitar rose, karna dengan mendengar suaranya saja lisa merasa tak sanggup. Phobia nya selalu kembali jika berada dekat dengan gadis itu. Namun saat ini lisa sudah lumayan bisa mengendalikan diri nya agar tak lemah jika berhadapan dengan gadis itu.