Yahooo tinggal beberapa chappy lagi, penasaran ga?? Ga? Ya udah si ga maksa ⊂((〃 ̄⊥ ̄〃))⊃
Yuukkk capcuuuusssss........
#abaikantypo
((๑✧ꈊ✧๑))
Lisa berjalan menghampiri rose yang sudah duduk manis di sebuah kursi kafe yang telah mereka janjikan, meninggalkan jennie dan jisoo yang duduk tak jauh dari mereka, bermaksud memberikan privasi pada kakak beradik itu meski jennie ogah-ogahan melepas lisa sendirian ke sarang macan itu.
“chaeyoung” ujarnya pelan saat telah berdiri tepat di depan gadis itu.
Rose mendongakkan kepala nya, tersenyum menatap gadis yang telah ditunggu-tunggu nya sejak 30 menit yang lalu. Ah aku hampir lupa menjelaskan kenapa hanya lisa satu-satu nya orang yang memanggil rose dengan nama chaeyoung, sebenarnya itu nama asli gadis itu, namun dia mengubah nama nya karna saat sekolah di australia karna teman-temannya kesulitan menyebut nama koreanya. Karna itulah sekarang hanya lisa yang memanggil nama chaeyoung karna kebiasaannya dari kecil, dan anggap saja itu panggilan sayang untuk kakak tirinya itu.
“duduk lah lice” ujarnya ramah
Lisa mendudukkan diri nya tepat di kursi yang berhadapan dengan rose. Sedikit tak nyaman saat gadis itu menatap intens diri nya.
“umm jadi apa yang kamu inginkan?” ujarnya pelan
Rose terkekeh melihat reaksi adiknya itu, dia sudah memprediksi lisa yang akan tak nyaman berduaan dengannya.
“santai lice, tenanglah, aku hanya ingin bertemu dengan mu, bukankah jisoo sudah memberitahu mu maksud dan tujuan ku?” rose menyentuh tangan lisa yang berada di atas meja. “aku benar-benar ingin memperbaiki hubungan kita lice, aku sungguh ingin memulai nya dari awal. Aku ingin kita kembali seperti dulu lagi.” Ujarnya serius.Lisa menarik tangannya dari genggaman rose, rasa takut nya masih membekas saat gadis itu menyentuh kulitnya. Meski rose tak pernah bermain fisik kepadanya, namun tetap saja rasa takut berlebihan lisa padanya sangat besar mengingat bagaimana cara rose menghancurkan hidupnya dulu.
Rose tersenyum canggung, dia sudah tau lisa akan melakukan itu, namun tetap saja hati nya sangat sakit saat lisa menolaknya mentah-mentah seperti ini.
Lisa bangkit dari duduknya membuat rose menatapnya heran, tak terkecuali jennie dan jisoo yang dari tadi memperhatikan gerak gerik mereka.
“a aku aku mau ke toilet” ujar lisa gugup, sungguh dia sangat cemas sekarang, dia membutuhkan udara yang dapat menghilangkan rasa tak nyamannya
“mau ku temani?” tawar rose
“ti tidak usah, a aku tak akan lama” ujarnya pelan
Rose mengangguk mengerti, mungkin lisa benar-benar tak nyaman bersamanya.
Jennie yang awalnya ingin menyusul lisa jadi terhenti saat jisoo menarik tangannya dan menggelengkan kepala.
“biarkan lisa menyelesaikan masalahnya sendiri jen, kamu bisa menolongnya saat dia tak sanggup lagi nanti.” Ucap jisoo serius
Jennie yang awalnya ingin protes hanya bisa duduk pasrah saat melihat tatapan intimidasi dari jisoo. Bukannya jennie takut, dia hanya ingin menghormati kakak kandungnya itu.
.
Jennie semakin gelisah saat tak mendapati lisa kembali dari toilet sejak 15 menit yang lalu, membuatnya nekat menyusul gadis itu ke toilet. Rasa cemas menghantuinya saat tak menemukan gadisnya dimana pun di toilet itu.
Dengan panik berlari ke luar kafe melalu pintu belakang, mata nya membola saat melihat beberapa orang lelaki menggendong kekasihnya yang sedang pingsan kedalam sebuah fan. Jennie berusaha mengejar mereka, namun sebuah benda tumpul menghantam kepala nya, sampai membuatnya mengalirkan darah segar dari belakang kepalanya. Terduduk saat merasakan sakit teramat dikepala, tubuhnya terjatuh bebas di aspal, telinganya berdengung hebat, pandangannya semakin kabur, dan kesadarannya perlahan hilang bersamaan dengan suara samar yang sedang berteriak memanggil-manggil namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
my cute hikkikomori 《Jenlisa》
RomanceKim jennie, seorang model papan atas yang sangat terobsesi dengan kebersihan ditemukan mabuk diapartemen sebelahnya yang dihuni oleh seorang hikkikomori. Bagaimana reaksi model cantik itu saat sadar bahwa dia sedang tertidur di antara tumpukan sampa...