007

1.1K 211 10
                                    

"kalau dipikirkan lagi, Hyunjin itu Egois," ungkap Soobin saat Jeongin singgah dilapaknya untuk membeli Lobak dan Wortel sekaligus Curhat padanya.

Jeongin mengangguk. "meski begitu, aku nggak pernah bisa benci sama dia, kak," jawab Jeongin.

Soobin terdiam sebentar mencoba berpikir ulang. Fyi, Soobin merupakan pemuda Cerdas serta penganalisis kritis dan pendengar yang baik. Sayangnya, dia hanya bersekolah sampai jenjang SHS saja karena keterbatasan biaya sehingga dia memilih berjualan sayuran di pasar, membantu ayahnya yang seorang petani.

"dia cinta pertama mu, kan?" Jeongin mengangguk.

"Ah, kalau aku jadi dirimu, aku akan melakukan perjalanan. Yang jauh. Agar aku bisa menyembuhkan sedikit demi sedikit perasaan yang hancur lebur itu.."

"maksudnya?" potong Jeongin dengan cepat sebelum Soobin menyelesaikan kalimatnya.

"dia benar-benar pemuda keras kepala, dia hanya memikirkan dirinya sendiri. Dia tak pernah memikirkan dirimu mu yang mati-matian menahan perasaan selama bertahun-tahun. Ketika dia sadar Titik Bahagia nya adalah dirimu, saat itulah kamu harus menjauh. Agar dia paham rasanya di tinggalkan. Agar dia mengerti rasanya tersiksa dan, agar dia tahu, perjuangan itu butuh tenaga, bukan sekedar omong kosong belaka."

Jeongin menarik resleting tas belanjaan nya. "...dia memang begitu, hanya bisa bicara namun tak bisa bertindak,"

"dia menyuruhku menjauhi ini itu, namun dia masih mau berjalan sambil bergandengan tangan dengan orang lain. Iya, Hyunjin memang se-Egois itu,"

Soobin menepuk pelan Kepala Jeongin. Ia tahu apa yang dirasakan oleh Jeongin selama ini, karena dia pernah lebih dari itu.

"pulanglah. Kak Minho pasti sudah menunggu Lobak dan Wortel itu untuk di masak. Jangan lupa, lusa kamu harus kembali kesini lagi untuk mengambil tomat, sawi dan bawang pesanan paman Lee,"

Jeongin duduk di sepeda nya, "OKAY. LAKSANAKAN KOMANDAN!" seru nya dengan lantang sebelum mengayuh sepeda itu kuat-kuat hingga hampir menabrak gerobak penjual tteokboki.

Soobin tersenyum simpul. "semoga kamu selalu bahagia, Je.."


[]

HIRAETH | HYUNJEONG ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang