ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ20%
"oi, sudah makan?" tanya Hyunjin begitu ia memasuki kedai Ramyeon paman Lee. Jeongin spontan menoleh kemudian menggeleng.
"temani aku makan, di lantai atas,"
Jeongin nampak berpikir, ia memikirkan kalimat Soobin kemarin sore. Dia kan harus menjauh dulu dari Hyunjin. "aku sibuk. Suruh temani kak Minho atau Felix, aja,"
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ40%
"Je, ada waktu luang?" Jeongin menghela nafas panjang setelah itu menggeleng.
"maaf, Felix minta ditemani ke Street Food,"
"kita kan bisa bertiga?"
"Felix nggak mau,"
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ 60%
Sore ini Hyunjin berkeliling sungai Han Menggunakan sepeda. Menetralkan pikirannya yang kacau karena sedari pagi sang dosen marah-marah sehingga tugas nya dan teman sekelas nya tidak dinilai.
Saat ingin berbelok, Hyunjin malah disuguhi pemandangan Jeongin dan Minho yang berpegangan tangan erat sekali.
Cukup, Hyunjin tidak tahan!
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ80%
Hyunjin merasa, Jeongin menghindar beberapa hari ini. Jeongin selalu mengatakan alasan-alasan tak masuk akal setiap kali bersitatap dengan Hyunjin.
Jujur saja, pemuda itu rindu sosok Jeongin sebagai seorang pengganggu. Ia merindukan bekal buatan Jeongin yang tak sempat ia makan dulu, ia juga merindukan ruang musik, tempat dimana Jeongin berlatih bernyanyi hingga suaranya habis. Tak dipungkiri, Hyunjin merindukan semua itu.
Segala sesuatu tentang Jeongin.
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ100%
"Yang Jeongin aku mohon kali ini jangan menghindar," tukas Hyunjin pelan. Sangat pelan. Jeongin menggigit bibir bawahnya.
"kak, akuㅡ"
Hyunjin menatap mata Jeongin. "aku mohon. 10 menit aja,"
Yang lebih muda mendengus. "oke,"
"kamu.. Ada hubungan apa sama Kak Minho?" tanya Hyunjin, putus asa. Dia benar-benar akan menyerah kalau Jeongin menjawab 'iya.'
Jeongin tak langsung menjawab. "nggak ada.."
"jadi mau nggak, ngabulin permintaan Hyunjin. Sekali ini aja. Habis ini, Hyunjin nggak akan ganggu kamu lagi," ujar nya.
Wajah Jeongin memucat. Hyunjin menyerah?
"A- apa itu?""jangan pergi lagi,"
"Hyunjin sayang Jeongin.."
ㅡEnd.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH | HYUNJEONG ✔
FanfictionMereka saling mencari, namun mereka tak saling menemukan.