Believe | YoonSeok

03. Terungkap

Ketika semua terungkap, dan kecemasanku semakin membesar, disitulah kadang aku merasa takut untuk terus membawamu lebih jauh lagi.

Yoongi senang. Mungkin ini akan menjadi hari yang paling bahagia baginya. Sampai Hoseok yang melihatinya itu, terheran-heran ada apa yang terjadi dengan kekasihnya ini.

"Sa-Yoongi, kenapa?" Ceplosan Hoseok.

Untuk tidak didengar ayahnya.

"Ha? Gak kenapa. Hehe.." Jawabnya.

Hoseok mengerutkan alisnya. Memang misterius sekali Min Yoongi ini. Jadi semakin susah ditebak maunya.

30 menit kemudian, Hoseok berpamitan kepada ibu Yoongi untuk pulang.

"Tante, makasi udah biarin aku kesini. Sekarang, aku mau pulang tante." Ujarnya.

Ibu Yoongi tersenyum sangat lebar, "Oh gitu, yaudah. Hati-hati ya, nanti Yoongi khawatir."

"Ya?" Bingung Hoseok.

"Pulang aja sana!" Ucap Yoongi lalu menatap sinis ibunya.

"Eh iya iya, galak banget. Tante, duluan ya!" Pamit Hoseok.

Ibu Yoongi melambaikan tangannya ke Hoseok sambil terkekeh melihat Yoongi yang cerah seperti ini.

"Hayo loh, jangan dilihatin terus. Ayo masuk!" Ujar Ibunya.

Yoongi terkekeh dan masuk ke dalam rumah bersama dengan ibunya.

-

"Halo sayang? Kamu tadi kenapa sih? Kok senyum-senyum gitu?" Tanya Hoseok di sambungan teleponnya dengan Yoongi.

"Kamu pengen tahu banget sih?" Goda Yoongi.

"Aku kan penasaran, sayang. Lagian sih, kamu senyum-senyum gitu, aku mana kuat liat kamu senyum manis gitu.." Gombal Hoseok.

"Bisa aja kamu!" Ucap Yoongi sambil terkekeh.

"Ih, beneran kok. Sekarang cerita, kenapa?" Tanya Hoseok.

Ya, Yoongi benar-benar berbungan hari ini. Ibunya menyetujui hubungannya dengan Hoseok, kekasihnya itu.

Ia tak menyangka, ibunya bisa mengetahui hubungannya dengan Hoseok karena tingkahnya dengan Hoseok sangat beda dibandingkan dengan teman-teman Yoongi yang lain.

"Ibu tahu, kamu sama Hoseok pacaran, ya kan?" Tanya ibunya.

"Eng-enggak." Jawab Yoongi cemas.

"Jangan bohong sayang, ibu tahu. Kalau memang benar adanya kamu sama Hoseok pacaran, ibu akan restui kalian.." Lanjut ibunya.

Yoongi tertegun. Tidak menyangka dengan perkataan ibunya. Merestui?

"..sayang, ibu tak mau memaksakan kehendakmu dalam hubungan asmaramu. Ibu hanya mau kamu bahagia, walau itu melanggar tata krama keluarga kita. Asal kamu bahagia, ibu janji akan membelamu." Ucap ibunya.