"Kak! Ayo bangun, kak Hoseok nunggu dibawah!" Teriak Yura yang membuat Yoongi bangun dengan terkejutnya.
Wajah bare face-nya itu masih terlihat sempurna, sedangkan Hoseok sudah menunggunya dibawah. Mana sempat ia untuk buru-buru.
Pasti Hoseok sudah lama menunggunya, sial!
"Aduh, kenapa dia datengnya sepagi ini sih?" Gumam Yoongi.
Tanpa sepengetahuan Yoongi, Hoseok sudah berdiri di depan pintu kamar Yoongi. Karena merasa ada yang mengawasi, Yoongi yang tadinya sedang memasukkan beberapa buku ke dalam tas, akhirnya berbalik.
"Hey!" Teriaknya. Ia terkejut karena Hoseok tiba-tiba sudah di depan kamarnya.
"Sayang, kau baru bangun kan?" Tebak Hoseok.
"Apa yang kau lakukan? Cepat pergi kesana! Aku harus bersiap-siap!" Kesal Yoongi.
Hoseok terkekeh. Ia malah masuk ke dalam kamar Yoongi dan menutup pintunya.
"Kenapa? Apa aku tidak boleh?" Ucap Hoseok yang kemudian perlahan-lahan jalan mendekati Yoongi.
Tentu dengan instingnya Yoongi berjalan mundur dan menjauh dari Hoseok yang mulai mendekatinya.
Hoseok dengan wajah jahilnya itu malah dengan sengaja menginjak lembut jemari kaki Yoongi. Yang membuat Yoongi semakin gugup dibuatnya.
Ada apa dengan Hoseok?
Deg!
Sial, Yoongi sudah di depan lemari bajunya. Tanda ia tidak punya jalan lagi untuk menghindar. Kini wajahnya dengan wajah Hoseok berdekatan. Sangat dekat, bahkan mereka bisa merasakan nafas mereka masing-masing.
Jangan sekarang, Hoseok.
Tangan Hoseok kini sudah diluruskan disamping telinga Yoongi. Posisi mereka sedang berhadapan. Hoseok hari ini sangat jahil pada Yoongi. Kaki Hoseok dengan beraninya, menghimpit kedua kaki Yoongi yang membuat posisi mereka semakin dekat.
Untung saja Hoseok sudah menutup pintunya, kalau belum pasti akan ada seseorang yang melihati mereka sekarang.
"Hyung-ah.. Biarkan aku memberimu sarapan pagi, hm?"
Sial, suara berat Hoseok. Jangan, ia sangat menyukainya. Pertama mendengar saja, sudah membuat Yoongi tidak berdaya dibuatnya. Sialan memang, Jung Hoseok ini.
"Hoseok, jangan! Ini dirumahku, jika ada seseorang yang mengetahuinya akan dalam bahaya." Ucap Yoongi wanti-wanti.
Hoseon tidak peduli, ia tetap mendekatkan wajahnya ke wajah Yoongi. Yoongi tak bisa berkutik selain menutup matanya saja. Pasrah dengan keadaan, Hoseok sudah membuatnya berkeringat di pagi hari.
Bibir mereka saling berdekatan dan akhirnya bertemu satu sama lain.
Hanya menempel, tapi Yoongi sudah bisa merasakan bahwa Hoseok menginginkannya. Kali ini, Hoseok menciumi bibir Yoongi dengan sedikit gairah.
Sial! Author polos ini astaga. Dosanya ditanggung author nih?
Yoongi yang merasakan bibir Hoseok memberontak, akhirnya sepakat untuk membuka bibirnya. Dan akhirnya ciuman hangat terjadi diantara keduanya.
Tok tok tok!
Sial!
Mata mereka berdua membulat sempurna. Tak menyangka ada seseorang yang akan datang menghentikan kegiatan mereka. Untung saja dihentikan, jika dilanjutkan mungkin Hoseok tidak akan hanya melakukan hal itu saja.
Hm. Ya tahu kan, otak mesum gimana.
"Yoongi?" Panggil Ibu Yoongi.
"Menyingkirlah! Aku katakan menyingkir!" Ucap Yoongi terburu-buru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe | YoonSeok
Romance"Kepercayaan adalah kunci utama untuk mempertahankan sebuah hubungan yang selalu dihadapi masalah."