Aku kira setelah kejadian itu, waktu akan berjalan sangat lambat. Tapi ternyata tidak, aku rasa memang sudah saatnya aku harus bisa merelakanmu.
"Hyung!" Panggil Taehyung.
Hoseok menoleh dan menyapa adik juniornya ini.
"Ada apa kau dengan Yoongi hyung? Tumben gak berangkat bareng." Tanya Taehyung.
Hoseok memutar bola matanya malas. Ia enggan untuk menjawabnya, jadi ia hanya tersenyum hambar dan meninggalkan Taehyung.
"Loh, hyung? Mau kemana?" Panggil Taehyung.
Pasti ada sesuatu, lebih baik ia tanyakan saja pada Yoongi langsung. Agar lebih jelas dan benar apa yang terjadi diantara mereka.
Pikir Taehyung.
-
Duduk sendirian di kantin kampus membuat Yoongi bosan. Apalagi, ia tidak punya selera sama sekali untuk mengisi perutnya yang sudah berbunyi sejak kemarin malam.
Seram. Yoongi terus memikirkan kejadian kemarin malam itu. Ia pikir, hubungannya dengan Hoseok akan baik-baik saja saat ibunya tahu tentang hal itu. Tapi, semua bertolak belakang.
Yoongi rindu Hoseok. Rindu tawanya, rindu usilnya, rindu senyumnya, rindu wanginya, rindu genggamannya. Ia merasa kehilangan.
Sangat hampa, tanpa Hoseok disampingnya.
Dan secara tak sengaja, Hoseok berjalan dihadapannya bersama wanita.
Wanita yang terlihat menawan dari samping, terlihat sangat bahagia disisi Hoseok. Ya, ia dengan Hoseok tertawa seperti seorang pasangan kekasih.
Yoongi ingin menghampiri wanita itu dan mengatakan padanya bahwa pria yang disampingnya itu adalah miliknya. Namun ia terlambat, mereka berjalan begitu cepat.
Ada rasa sesak yang sama sekali belum pernah Yoongi rasakan. Kali ini, rasanya entah mengapa semakin kuat dan sangat sakit. Ia bahkan tidak bisa berkutit atau bahkan berdiri.
Yoongi menyesal.
"Kak?" Panggil seorang wanita yang menyapa Yoongi dari belakang.
Itu Ryujin dengan buku tebal yang ia bawa.
"Kak Yoongi kenapa? Sakit? Wajahnya kok pucet banget?" Tanya Ryujin cemas.
"Aku tidak apa-apa. Kau sedang apa disini?" Tanya Yoongi.
"Ah ini, aku ingin menitipkan buku kak Hoseok ke kakak, bolehkan?" Ujar Ryujin dengan ekspresi wajah khawatir.
"Apa ia membutuhkannya?" Tanya balik Yoongi.
Ryujin menggaruk lehernya, "Aku rasa. Aku pinjam buku ini sudah seminggu, dan selalu lupa untuk mengembalikannya. Sekarang aku kebetulan ingat, jadi aku ingin mengembalikannya." Jelas Ryujin.
"Oh begitu, ya sudah." jawab Yoongi dan mengambil buku tebal tersebut.
Ia berharap dengan alasan ini, Yoongi bisa menjelaskannya semua kepada Hoseok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe | YoonSeok
Romantizm"Kepercayaan adalah kunci utama untuk mempertahankan sebuah hubungan yang selalu dihadapi masalah."