Romance Story Pt. 2

1.3K 112 5
                                    

Romance Story pt. 2
(Sub-title: Our Meeting)
Main Cast:
-Kyuhyun Super Junior as Cho Kyuhyun
-Seohyun Girls’ Generation as Seo Joohyun
Other Cast:
Find by yourself
Genre: AU, Romance, Fluffy, School-Life
Rating: T
Length: Oneshoot (Series)

HAPPY READING!!!
---
Ini kisah romantis kita berdua...
---
SMA Kyunggi, Seoul
Awal ajaran baru
Musim semi. Awal ajaran baru bagi para siswa-siswi sekolah menengah. Begitu juga dengan Seo Joohyun. Remaja tanggung yang baru saja menyelesaikan sekolah menengah pertamanya dan saat ini berada di tingkat satu di SMA Kyunggi. Gadis itu memandangi sekolah barunya dengan raut terpana. Dia masih tak menyangka kalau dirinya bisa masuk ke salah satu sekolah elit di Seoul. Seohyun –sapaan akrabnya- mulai melangkahkan kaki masuk ke dalam gedung sekolah bersama dengan teman-teman satu angkatannya, atau mungkin kakak kelas.
Setelah mengetahui dia tergabung dalam kelas mana, Seohyun segera mencari kelas barunya yang akan ditempati selama dua semester ke depan.
“10-1, 10-2, 10-3... ah ini dia!” kepalanya melongok dalam kelas 10-3. Terlihat semua bangku sudah hampir terisi. Seohyun akhirnya memilih bangku nomor tiga dari depan, baris kedua dari kanan.
“Hei! Seohyun!” merasa terpanggil, dia segera menoleh ke belakang, matanya membelak.
“Soyou-ya!”
“Wah! Kita satu kelas lagi, eoh? Kekeke~”
Kim Soyou adalah teman dekat Seohyun saat SMP dulu. Tidak menyangka kalau mereka akan satu kelas lagi. Mereka akhirnya mengobrol dan bertukar tawa hingga bel tanda masuk sekolah telah berbunyi. Sebelum Seohyun kembali menghadap depan, Soyou berkata,
“Nanti kalau ada pendaftaran anggota klub, kita ikut klub musik ya!” yang disambut anggukan mantap Seohyun.
“Tentu saja!”
***
Bel istirahat  berbunyi, seluruh siswa segera berhambur keluar kelas ketika songsaenim telah meninggalkan kelas terlebih dulu. Sesuai dengan instruksi dari wali kelasnya, di jam istirahat ini, digunakan untuk para siswa baru SMA Kyunggi melihat-lihat klub yang ingin mereka ikuti di luar pelajaran sekolah. Seohyun nampak antusias. Dengan tidak sabarannya, dia menarik lengan Soyou menuju ruang musik untuk mengambil formulir pendaftaran.
“Pelan-pelan saja, Seohyun-ah!”
“Aish! Nanti kita kehabisan formulirnya, Soyou-ya!”
Soyou memutar bola matanya malas. Pasrah saja saat lengannya semakin ditarik ketika mereka berdua sudah hampir sampai di ruang musik.
“Annyeonghaseyo, Sunbaenim! Bolehkah kami meminta formulir pendaftaran untuk klub musik?” tanya Seohyun gugup dan sedikit takut. Kakak kelas yang ditanyainya sedikit menahan tawa melihat Seohyun begitu kaku.
“Hei, santai saja! Butuh berapa formulir?”
“Dua, Sunbae!” kali ini Soyou yang berujar. Kakak kelas tersebut menyerahkan dua lembar kertas formulir pada Seohyun yang tepat berada di hadapannya.
“Kumpulkan nanti saat sepulang sekolah ya! Sekalian nanti anak kelas sepuluh juga berkumpul untuk perkenalan diri,” jelas kakak kelas yang Seohyun lirik name tag-nya bernama Kang Minkyung itu.
“Nde, Sunbae! Gamsahamnida!” Seohyun dan Soyou serempak membungkuk hormat sebelum melangkah pergi meninggalkan ruang musik.
“Wah! Aku benar-benar tidak sabar menanti pulang sekolah nanti!”
“Hanya pertemuan anak baru dengan senior saja, Seo-ya,”
“Aku tahu. Tapi entah kenapa jantungku berdebar keras sekali,”
“Berlebihan! Mungkin karena kau belum makan. Nah, sekarang giliranku menarikmu ke kantin. Kajja!”
Menurut Soyou, jantungnya berdebar karena belum makan. Tapi, kenapa rasanya berbeda? Seohyun merasa seperti akan ada sesuatu yang terjadi padanya nanti saat kumpulan klub musik. Ah molla! serunya dalam hati dan mengikuti Soyou yang menariknya menuju kantin.
***
Kyuhyun melepas helm full face-nya setelah memarkirkan motor besarnya di parkiran SMA Kyunggi. Merapikan rambutnya sebentar sebelum turun dari kuda besi yang menjadi kendaraannya kemanapun sejak sekolah menengah. Dia tidak sendiri, ada dua temannya yang turut menemani.
“Rasanya sudah lama aku tidak kesini, padahal baru setahun lalu kita lulus dari Kyunggi,” ucap lelaki jangkung sambil menghela nafas.
“Kau benar, Changmin-ah! Aku rindu sekali masa-masa sekolah dulu,” timpal laki-laki kurus dan lebih pendek dari Changmin ataupun Kyuhyun beberapa senti.
“Apalagi masa-masa saat aku menjadi playboy di sekolah ini, Ryeowook-ah,” laki-laki kurus yang bernama Ryeowook itu segera memicingkan matanya ke arah Changmin yang merangkul bahunya, membuatnya semakin terlihat tenggelam dari tiang berjalan itu.
“Sampai saat ini kau tetap playboy, brengsek!” Changmin tertawa mendengar kata makian yang jarang terlontar dari mulut Ryeowook. Kyuhyun yang sedari tadi hanya diam melihat, memilih melangkah terlebih dulu, meninggalkan dua kawannya di belakang.
“Ya! Cho Kyuhyun! Kebiasaan sekali freezer berjalan itu meninggalkan kita!” gerutu Changmin.
“Kau masih saja belum terbiasa dengannya, Chwang! Sudahlah, ayo kita susul dia!”
***
Seohyun dan Soyou melangkah menuju ruang musik setelah jam sekolah sudah berakhir, sesuai instruksi dari Minkyung tadi. Mereka tidak berdua, ada satu teman kelas mereka yang juga ikut klub musik. Si laki-laki berkacamata bundar yang amat pendiam, Do Kyungsoo.
“Kyungsoo-ya, kau berasal dari SMP mana?”
“Salah satu SMP di Busan,”
“Jadi, kau orang Busan?”
“Bukan,”
“Lalu? Kenapa SMP-mu di Busan?”
“Memang tidak boleh?” Soyou menghembuskan nafasnya berlebihan. Meski terlihat pendiam, Kyungsoo ternyata menyebalkan. Seohyun hanya terkikik mendengar percakapan dua orang berbeda gender itu.
“Astaga, Kyuhyun! Kenapa jalanmu cepat sekali?” refleks, ketiga orang itu menoleh ke belakang, ke asal suara lengkingan seorang pemuda jangkung. Seohyun dapat melihat sosok namja tinggi, berkulit putih seperti susu, dengan tatapan matanya yang begitu dingin menusuk berjalan tanpa menghiraukan dua temannya yang kesusahan menyusulnya.
Entah kenapa, Seohyun terpaku ketika melihat namja itu melewati tubuhnya. Tanpa sadar, matanya mengikuti tiap langkah laki-laki anonim itu. Debaran jantungnya begitu cepat. Ada apa denganku? batinnya bingung.
“Seohyun! Kau melamun, eoh?” Soyou menyentak Seohyun dari keterpakuannya. Ketiga laki-laki tadi sudah hilang dari pandangan.
“A-aniyo! Ayo jalan lagi!”
***
Kyuhyun sampai di ruang musik yang mulai dipadati para murid. Banyak yang memandanginya dengan raut tanya karena merasa asing dengan kehadirannya di ruangan tersebut. Sampai salah satu hoobae-nya dulu menghampiri dan menyapa.
“Hyung! Kau datang?” sapa laki-laki berambut cepak dan matanya terlihat segaris jika tersenyum. Kyuhyun tersenyum tipis.
“Kau memaksaku untuk datang, jika kau lupa, Lee Jinki!” Jinki tertawa.
“Hyung datang sendiri?”
“I’m coming all!” seru Changmin dengan gayanya bak seorang superstar. Disusul Ryeowook yang langsung menggetok kepala bagian belakang Changmin -walau harus sedikit berjinjit.
“Auh! Sakit, Kim Ryeowook!”
“Siapa suruh tebar pesona, hah? Awas saja jika ada salah satu anggota klub yang mengundurkan diri karena dirimu yang memberikan harapan palsu padanya!” seketika ruang klub dipenuhi tawa sehingga membuat Changmin meringis malu. Kenapa juga Ryeowook harus mengungkit masalah itu?
“Annyeonghaseyo!” perhatian teralih pada pintu masuk ruangan. Seohyun nyengir ketika seluruh orang di dalam ruangan memerhatikannya, tak terkecuali Kyuhyun.
“Boleh saya masuk?” Soyou yang berada di belakang Seohyun menggeleng tak percaya. Temannya ini begitu lugu. Minkyung yang memang sudah tahu Seohyun memersilahkannya masuk. Saat berjalan mencari tempat duduk yang kosong, tak sengaja kedua netra Seohyun bersinggungan dengan tatapan namja yang dia lihat di koridor tadi. Dia menahan nafas, tiba-tiba gadis itu merasa gugup. Kyuhyun sendiri belum melepas pandangannya dari sosok Seohyun yang entah mengapa begitu menarik atensinya, sebelum akhirnya dia memutus kontak pandangannya karena lengannya disenggol Changmin.
“Kau memandangi siapa, Kyu?”
“Jangan sok tahu!” Changmin mencebik. Jelas tadi dia melihat Kyuhyun begitu intens memandangi gadis yang baru saja masuk ke dalam ruangan, masih saja mengelak.
“Apakah sudah berkumpul semua?” seru Jinki. Seluruh murid kelas sepuluh serempak membalas, “Nde, Sunbae!”
Jinki berdehem sebelum melanjutkan, “Baiklah. Aku ucapkan selamat datang dan selamat bergabung untuk teman-teman anggota klub musik yang baru. Suatu pencapaian besar karena di semester ini, yang mengajukan formulir pendaftaran lebih banyak dari semester-semester sebelumnya. Saya harap, kalian semua tetap bertahan sampai akhir di klub musik kita ini!”
“Perkenalkan, nan Lee Jinki imnida! Aku menjabat sebagai ketua klub musik, dan perempuan berambut panjang di belakang kalian adalah Kang Minkyung, sekretaris klub. Untuk anggota lain, bisa kalian kenal dengan seiring berjalannya waktu,”
“Nah, tiga orang disebelahku ini adalah alumni sekolah kita yang dulu tergabung dalam klub musik juga! Laki-laki yang memakai jaket denim ini...” ujar Jinki sambil menepuk bahu Kyuhyun.
“... namanya Cho Kyuhyun, dulu dia juga pernah menjabat sebagai ketua klub. Lalu, disebelahnya, yang tinggi seperti tiang listrik...” seisi ruangan dipenuhi tawa kembali mendengar gurauan Jinki. Changmin segera memelototi adik kelasnya itu karena telah menurunkan kharismanya.
“... maksudku laki-laki tinggi nan tampan disebelah Kyuhyun Hyung, namanya Shim Changmin, dia sangat handal saat menyanyi di bagian high note,” Changmin yang dipuji tersenyum jumawa, membuat Ryeowook ingin sekali menjitak kepala si tiang listrik itu -lagi.
“Dan yang terakhir, namanya Kim Ryeowook. Sengaja aku mengundang mereka kemari agar kalian juga bisa mengenal para alumni hebat Kyunggi yang pernah mengikuti klub musik. Siapa tahu nanti, kalian bertemu di jalan sehingga kalian bisa menyapa mereka. Beri tepuk tangan untuk mereka bertiga!”
Setelah tepuk tangan usai, giliran para anggota klub yang memerkenalkan diri sekaligus menunjukkan bakatnya di bidang musik atau vokal. Hingga tibalah giliran Seohyun yang memerkenalkan diri.
“Em, annyeonghaseyo, yeorobun! Namaku Seo Joohyun, biasa dipanggil Seohyun, dari kelas 10-3. Aku mengikuti klub musik ini karena sedari kecil aku sudah menyukai musik, dan bakatku adalah memainkan piano,”
“Tunjukkan permainanmu, Seohyun-ssi!” ucap Minkyung. Seohyun mengangguk dan melangkah menuju grand piano hitam yang berada di pojok ruangan. Dia menarik nafas dan sedikit melemaskan jari-jarinya sebelum memulai permainan pianonya. Sedetik kemudian, alunan piano yang merdu memenuhi ruangan.
Semua terhanyut dengan alunan piano yang dimainkan Seohyun, termasuk Kyuhyun yang sama sekali belum berkedip sejak tadi. Dia seolah terbius. Di matanya, Seohyun bagaikan sesosok dewi yang begitu piawai memainkan piano. Jantungnya tiba-tiba berdegup keras. Rasa keingintahuannya terhadap Seohyun seketika membuncah. Belum pernah dia seperti ini. Seo Joohyun benar-benar membuatnya penasaran.
Seohyun menyelesaikan permainan pianonya. Tepuk tangan riuh segera menyambutnya, bahkan Soyou begitu semangat melakukan standing ovation kepada temannya itu. Gadis itu membungkuk berterima kasih atas apresiasi yang diberikan padanya. Saat punggungnya menegak, kembali dia bertatapan dengan Kyuhyun. Kedua pipinya merona seketika saat melihat laki-laki itu tersenyum padanya. Ya Tuhan, rasanya kedua kakinya berubah menjadi agar-agar melihat senyuman manis Kyuhyun.
“Daebak, Seo Joohyun! Ah! Bagaimana kalau kau berduet dengan Kyuhyun Hyung?” ide spontan Jinki itu langsung disambut antusias oleh yang lain. Seohyun meremas jarinya sendiri. Berduet dengan laki-laki itu? Berarti mereka akan berada dalam jarak yang dekat? Melihat dari jarak jauh saja, Seohyun rasanya sudah lemas. Jantungnya semakin berdegup tak karuan.
Karena terus disoraki –dan didorong paksa oleh Changmin dan Ryeowook- akhirnya dia mendekat ke arah Seohyun.
“Ehm, kau bisa memainkan nada lagu Way Back Into Love?”
“Bi-bisa, Sunbaenim!” Seohyun segera duduk menghadap piano dan memainkan nada lagu Way Back Into Love. Ketika memasuki intro, Kyuhyun mulai bernyanyi. Semua di dalam ruangan begitu menikmati suara merdu Kyuhyun yang berpadu manis dengan alunan piano Seohyun.
Entah dorongan darimana, Seohyun turut menyanyikan lagu tersebut. Membuat orang-orang kembali terpukau dengan perpaduan suara dua insan itu yang sangat pas dan terdengar manis di telinga.
“All I want to do is find a way back into... love...” sejenak dua pasang mata hitam jelaga milik Kyuhyun bersitatap dengan dua mata hazel milik Seohyun. Mereka saling tersenyum diiringi sorakan yang lebih keras dari penampilan piano Seohyun sebelumnya.
“Seo Joohyun! Kau yang terbaik!” Soyou berseru keras diiringi tangis harunya. Lagu tadi begitu menyentuh hingga membuatnya menangis. Kyungsoo memberikan selembar tissue dan langsung diambil begitu saja olehnya untuk menampung lendir dari hidungnya. Laki-laki itu sedikit menatap jijik ke arah Soyou.
“Waeyo? Kau jijik?” tanya Soyou dengan suara sengau. Kyungsoo hanya menggelengkan kepalanya.
“Wah! Duet yang begitu luar biasa memukau! Aku sampai merinding!” ujar Ryeowook. Kyuhyun dan Seohyun membungkuk sebentar sebelum akhirnya Seohyun melangkah kembali menuju kursinya. Kyuhyun berujar dalam hati,
“Sepertinya, aku jatuh cinta pada pandangan pertama padamu, Seo Joohyun...”
***
Seohyun berlari kecil menuju toko buku karena hujan yang tiba-tiba mengguyur Seoul hari ini. Terlalu meremehkan ramalan cuaca tadi pagi sehingga dia tidak membawa payung untuk berjaga-jaga. Bibirnya mengerucut sebal. Niatnya ingin berjalan-jalan harus kandas karena hujan. Akhirnya, dia memutuskan masuk ke dalam toko buku sembari menunggu hujan reda. Gadis itu berjalan memutari beberapa rak buku yang ada. Matanya begitu jeli meneliti setiap judul buku yang tersedia. Hingga ada salah satu judul buku yang membuatnya penasaran. Saat hendak meraihnya, sebuah tangan besar juga ingin mengambil buku tersebut. Sontak saja, Seohyun menoleh dan menemukan sosok Kyuhyun yang juga menatapnya.
“O-oh? K-Kyuhyun Sunbae? Annyeonghaseyo!” gugup Seohyun dan langsung membungkuk memberi salam. Kyuhyun yang tak kalah terkejut hanya menganggukkan kepalanya untuk membalas salam Seohyun.
“Sunbae, juga suka membaca novel roman ya?”
“Ha? Oh, nde! Hahaha,” tawa Kyuhyun begitu canggung. Dalam hati, dia merutuki dirinya sendiri yang terlihat seperti orang bodoh di hadapan Seohyun.
Keduanya diam dalam kecanggungan. Bingung harus bagaimana. Seohyun ingin kabur tapi di luar hujannya masih cukup deras. Dia hanya bisa menggerak-gerakkan kedua kakinya yang tertutupi sneakers warna merah muda karena gelisah terjebak dalam suasana awkward dengan Kyuhyun. Sunbae yang diam-diam dia kagumi semenjak mereka duet dua minggu yang lalu.
“Em, Seohyun-ssi,”
“Nde, Sunbaenim?”
“Err, bisakah kau mengganti panggilan ‘sunbaenim’? Aku risih mendengarnya,”
“Lalu, aku harus memanggil bagaimana?”
“Panggil aku ‘Oppa’,”
“M-mwo?” Kyuhyun berdesis. Kenapa bisa dia mengajukan permintaan konyol seperti itu? Astaga!
“Supaya terdengar lebih akrab maksudku, hahaha,” lagi-lagi Kyuhyun tertawa sumbang untuk menutupi kecanggungannya.
“Nde, Sun– O-oppa,” Seohyun segera menunduk menyembunyikan rona merahnya. Dia sungguh malu. Kyuhyun merasakan hatinya berdesir ketika suara halus Seohyun memanggilnya ‘oppa’. Laki-laki itu menghela nafas lalu menghembuskannya perlahan untuk menetralisir kegugupan.
“Apakah setelah hujan reda... kau akan langsung pulang?” Seohyun mengangkat wajahnya menatap Kyuhyun. Dirinya sedikit terkesiap kala mata hitam itu menghujam tepat pada titik butanya.
“Eung, tidak tahu, Sun– maksudku O-oppa,” Kyuhyun mengulum senyumnya melihat Seohyun yang sepertinya tidak terbiasa memanggil ‘Oppa’ pada sembarangan orang. Kalau memang benar, berarti dia termasuk laki-laki beruntung yang bisa dipanggil dengan panggilan akrab itu oleh Seohyun.
“Kalau begitu, maukah kau minum kopi bersamaku?”
***
Semenjak pertemuan di toko buku berlanjut di kedai kopi tersebut, Kyuhyun dan Seohyun semakin dekat. Tak jarang, Kyuhyun datang ke sekolah untuk menjemput gadis itu pulang. Mereka sudah seperti sepasang kekasih, namun sebenarnya belum ada status jelas di antara mereka berdua. Hari ini, Kyuhyun kembali menjemput Seohyun. Laki-laki itu menunggu di depan gerbang. Kedua netranya melihat gadis pujaan hatinya tengah berjalan menuju gerbang bersama temannya yang kalau Kyuhyun tidak salah ingat bernama Kim Soyou. Seohyun terlihat tertawa setelah Soyou mengatakan sesuatu. Melihat tawa itu, otomatis kedua sudut bibir Kyuhyun terangkat membentuk senyuman.
Soyou yang pertama kali menyadari kehadiran Kyuhyun. “Seohyun-ah! Kyuhyun Sunbae menunggumu!” Seohyun segera mengalihkan pandangannya dan menemukan Kyuhyun tengah mengangkat sebelah tangannya dan tersenyum padanya.
“Cepat pergi sana! Sebelum pangeranmu berakar karena menunggumu terlalu lama,”
“Apa sih, Soyou-ya!” Soyou terkikik melihat kedua pipi tembam Seohyun merona merah karena malu.
“Aku duluan ya! Bye, Soyou-ya!”
“Bye! JANGAN LUPA KAU HARUS MEMINTA KEJELASAN HUBUNGANMU DENGAN KYUHYUN SUNBAE, EOH?” Seohyun melotot tak percaya pada Soyou yang nyengir tanpa dosa. Gadis itu sudah gila, bisa-bisanya dia berteriak sekencang itu di depan umum. Kyuhyun pasti mendengarnya juga. Seohyun berjalan sambil menutupi wajahnya yang sudah memerah sepenuhnya karena malu.
“O-oppa sudah menunggu lama?” tanya Seohyun dengan susah payah. Wajahnya masih terasa terbakar karena malu. Melihat itu, Kyuhyun rasanya ingin mencubiti pipi tembam Seohyun yang memang sering dia jadikan objek kegemasannya pada gadis itu.
“Tidak. Oh ya, sebelum kuantar pulang, mau ikut denganku?”
“Ke mana?”
Kyuhyun tersenyum penuh misteri membuat Seohyun menelan ludahnya gugup.
***
Kyuhyun ternyata membawanya ke bukit, dimana dia bisa melihat keindahan Kota Seoul dari ketinggian. Seohyun begitu takjub saat sampai di puncak bukit, matanya mengedar dengan mulut sedikit terbuka mengagumi pemandangan yang baru pertama kali dia lihat selama tujuh belas tahun hidupnya.
“Wah! Bagus sekali, Oppa! Bagaimana oppa bisa menemukan tempat seindah ini?”
“Aku tidak sengaja mengetahuinya. Saat itu, aku hanya berkeliling karena begitu suntuk belajar untuk ujian SAT. Dan, akhirnya aku menemukan tempat ini. Jika aku sedang bosan dan suntuk, aku pasti akan langsung kesini,” Seohyun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya lalu kembali menatap pemandangan Seoul di bawahnya dengan kedua tangan bertumpu pada pagar batu yang berfungsi sebagai pembatas.
Kyuhyun mengeluarkan ponselnya. Memotret Seohyun dari arah belakang. Lantas dia tersenyum sebelum memasukkan ponsel ke dalam saku jaketnya.
“Seohyun-ah,” Seohyun berbalik. Gadis itu diam tak berkutik saat mata tajam Kyuhyun menembus kedua mata hazel-nya. Semakin terpaku kala Kyuhyun berjalan mendekatinya, hingga ujung sepatu Kyuhyun menempel pada ujung sepatunya. Seohyun menahan nafas.
“Selama ini, mungkin kau menganggap aku seperti menggantungkan hubungan kita. Kita dekat, tapi tidak bisa disebut sahabat maupun pacar. Pasti kau ingin memastikan, bagaimana sebenarnya hubungan kita selama ini bukan?”
Seohyun mengangguk kaku. Dia memang ingin memperjelas hubungannya dengan laki-laki di hadapannya ini. Tapi kalau begini caranya, dia bisa mati lemas sebelum mengetahui apa nama hubungan mereka selama ini.
Kyuhyun meraih kedua tangan Seohyun, mengusap punggung tangan gadis itu sebelum mendekatkan salah tangan yang dia genggam ke arah dada dimana jantungnya bersemayam.
“Kau merasakannya? Detakan jantungku yang keras?” lagi-lagi Seohyun mengangguk kaku. Jantungku juga berdetak keras, Cho Kyuhyun! serunya dalam hati.
“Jantungku hanya akan bereaksi seperti ini saat bersamamu,” Ya Tuhan! Seohyun rasanya ingin pingsan.
“Sejak melihatmu pertama kali di pertemuan klub musik tiga bulan yang lalu, aku sudah tertarik padamu. Dan ketika kita berduet, aku merasa... telah jatuh cinta padamu,”
“Maaf aku baru bisa mengatakannya sekarang, dan... apakah kau mau menjadi kekasihku?” pinta Kyuhyun sambil menatap lembut ke arah Seohyun, yang semakin membuat kaki Seohyun melemas. Gadis itu hendak berucap, tapi suaranya tercekat di tenggorokan.
“O-oppa...”
“Ya?”
“A-aku... jan-jantungku...”
“Jantungmu kenapa? Kau sakit?” khawatir Kyuhyun. Seohyun menggeleng.
“Jan-jantungku ti-tidak mau memelankan tem-tempo detakannya gara-gara penyataan cinta, Oppa!” Kyuhyun terdiam sebentar sebelum akhirnya tergelak keras. Dia tarik Seohyun dalam pelukannya. Tanpa Seohyun mengatakan ‘ya’, Kyuhyun sudah tahu bahwa gadis itu juga mencintainya dan mau menjadi kekasihnya dengan ucapan tersirat tadi.
“Persiapkan jantungmu yang akan selalu berdebar cepat karenaku, Seohyun-ah. Aku mencintaimu...”

-END-

Halooo, udah setahun ya ff ini aku anggurin? Wkwkwk ><
Seperti judulnya yang berati ‘Pertemuan Kita’
Bagian ini menceritakan tentang awal pertemuan mereka dan akhirnya menjadi sepasang kekasih ^^
Maaf kalau ada typo yang tertinggal, atau adegan romantisnya yang maksa banget hehehe
Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar yaa~
Saranghae, yeorobun :* :*

The Way He Stare at Me [Complete]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang