Percaya diri aja sama apa yang lo perbuat saat ini, selagi niat lu bener walau dengan cara yang salah di mata orang.
-oOo-
Bel istirahat selesai telah dibunyikan dua kali dan Byanca beserta gengnya masih setia berada di kantin. Byanca tampak sibuk dengan es krim pisang kesukaannya, begitu juga dengan yang lainnya.
"Besok udah libur aja yeayyy! Padahal baru masuk seharii. I love tanggal merah!!" Cheryl, si turunan Tionghoa membuka suara dengan riangnya. Matanya yang sudah sipit menjadi rapat saat ia tertawa. Tubuhnya mungil, berkulit kuning langsat, rambut panjangnya selalu ia catok, dan yang paling menonjol darinya adalah gelang dan cincin manik-manik yang berada pada tangannya.
"Yoai, gua mau ngebucin sama Juna!" yang ini bernama Meldisa. Dia yang paling terlihat tegas dan jutek di geng mereka. Tubuhnya yang jenjang, tegap, serta rambut sebahunya menambah kesan tegasnya. Tak sedikit yang segan untuk bertegur sapa dengannya, namun dia adalah teman yang paling loyal di antara yang lainnya.
"Halah, bucin mulu Mel! Gak kesian apa ama gua yang baru pegat!" omel Laura yang merupakan chairmate Byanca. Wajah khas pribumi nya ia tutupi dengan kedua tangannya. Rambut bergelombangnya hitam pekat, tubuhnya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek, serta memiliki senyum yang sangat manis
"Halah, berisik lu pada. Gua mau nikmatin ini es krim aja susah!"
"Bodo amat lagian... udah yuk ah cabut!" Meldisa yang baru selesai dari aktivitasnya itupun bergegas menuju kelas XII IPA 3 yang merupakan kelas pacarnya, Juna. Ia pun diekori oleh Cheryl. Beberapa detik yang lalu ia mendapati kabar bahwa kelas Juna sedang free.
"Buru-buru amat si! Ya udah pada duluan sono!" ketus Byanca.
"Gak gak gak, gua bareng lu ah By," Laura memegang tangan Byanca kencang.
"Yoai, lu memang chairmate ter-the best lah! Eh wait... itu mantan lo kan? Yang kemaren baru putus ama lo? Gile udah gandeng yang baru aja,"
"Ahhh!! By, please umpetin gua biar gak ketauan ama dia kalo gua mergokin dia,"
Laura mengumpat di balik Byanca yang masih asik menikmati es krimnya sembari memperhatikan Deon, mantan Laura bersama dengan gandengan barunya. Rambut hitam panjang Laura ditambah rambut kecoklatan Byanca dijadikannya alat penutup wajahnya.
"Percuma lah njir, mau ngumpet gimana juga, mau sok-sokan gak tau juga itu si Deon gak bodoh. Ketauan banget disengajain. Basi ah!"
Laura tidak menghiraukan omongan Byanca dan malah terus mengumpat.
"Ra! Gabut banget kayanya kalo gini, mending ikut gua cari sasaran!"
Laura mendongak dan celingak-celinguk memastikan mantannya tidak sedang melihatnya.
"Masih aja lu kaya gitu, By? Kita tuh udah kelas 12, udah mau lulus! Sekarang mah yang baik-baik aja dulu,"
"Dih?! Itu lu pacaran-pacaran emangnya baik?"
"Ya... engga juga sih. Tapi kan gua juga udah gak pacaran! Udah pegat! Lebih tepatnya baru pegat! Huweee!!!"
"Idih berisik ah! Nikmati masa-masa putih abu lo! Jangan disia-siain! Ya udah ah, cabut yo!"
Byanca menarik tangan Laura menyusuri lorong sekolah. Sedangkan yang ditarik masih setia celingak-celinguk memastikan mantan pacarnya tidak dalam kondisi memperhatikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Now You Know, You Love Me
Teen FictionEntah sihir apa yang berhasil merubah Byanca menjadi remaja kalem, penurut, tapi terkadang bossy pada satu pria yaitu Abdan. Ia yang tadinya sering membuat onar di sekolah, kini malah lebih senang duduk manis di sebelah Abdan yang tengah belajar. Ab...