Harapan.Naruto tertawa mendengar satu kata penuh makna itu. Orang-orang sering berharap sesuatu, entah itu untuk orang lain atau dirinya sendiri. Semua orang pasti pernah memiliki harapan, termasuk Naruto maupun Menma sekalipun.
Naruto pernah berharap agar dirinya hidup bahagia.
Naruto pernah berharap agar dirinya memiliki banyak teman.
Naruto pernah berharap agar dirinya selalu dikenang di desa.
Naruto pernah berharap agar dirinya tidak pernah sendirian.
Naruto berharap agar semua harapannya itu akan menjadi kenyataan.
Tapi, harapannya tidak menjadi kenyataan.
Naruto putus asa memiliki hidup bahagia. Bahkan ia sendiri tidak tahu arti dari bahagia itu.
Naruto putus asa memiliki banyak teman. Bahkan ia tidak pernah memiliki teman sejak kecil.
Naruto putus asa untuk dikenang di desa. Bahkan dirinya terasingkan di desa.
Naruto putus asa agar dirinya tidak pernah sendirian. Bahkan sampai sekarang pun ia masih sendirian.
Naruto putus asa agar harapannya menjadi kenyataan. Karena Naruto tahu, kenyataan itu pahit.
Menyedihkan.
Naruto memasuki sebuah gang kecil. Ia terus berjalan lurus, hingga menemukan suatu rumah sederhana yang dibangun di antara kedua bangunan itu. Tanpa permisi, ia memasukinya dan menemukan seseorang sedang duduk santai membaca koran di sana.
"Oh, kau. Ada apa?" tanya suara pria besar sambil menghembuskan asap dari cerutunya.
Naruto tersenyum lembut.
"Tolong aku."
--Alone--
Anak kecil itu berlari tak tentu arah. Ia hanya berharap untuk segera bebas dari pengejaran orang-orang di belakangnya.
"Tangkap dia!"
Suara penuh kemarahan itu membuatnya terkejut. Ia tak ingin menoleh ke belakang, karena ia tahu hal yang buruk ada di belakangnya.
"Monster!"
"Dasar monster!"
"Mati sana!"
"Pergi kau!"
Berbagai hinaan dilemparkan padanya, tapi anak itu tidak peduli. Keselamatannya adalah yang paling penting. Nyawanya yang paling utama.
Jraasshh!!
Sebuah kunai menggores kakinya, membuatnya terjatuh. Luka itu cukup dalam, hingga ia merintih kesakitan karenanya.
Orang-orang yang mengejarnya pun berhasil menyusulnya, kemudian mengelilinginya serta menatapnya bagaikan dirinya adalah makhluk menjijikkan.
"Mati!"
"Mati!"
"Mati!"
"Mati!"
"Mati!"
...matimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimatimati...
...kau hanya sendirian di dunia ini!!!
Anak itu menangis. Ia tidak meraung, hanya terdiam menangis dengan tangan memeluk kepalanya seakan melindungi diri. Orang-orang menghajarnya, tak sungkan-sungkan menggunakan batu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I know I'm not "Alone"
Fanfiction--Naruto Shippuden Fanfiction-- Lyrics Series: I know I'm not "Alone" (Alone - Alan Walker) *** Dia tahu bahwa dirinya tak 'sendiri'. Kenyataan bahwa dia hidup di dunia yang dipenuhi makhluk hidup adalah bukti nyata dia tak sendiri. Jauh dalam hati...