Takdir seseorang bersama pasangannya, tidak akan pernah tertukar meskipun terpisahkan oleh jarak dan waktu. Mereka akan tahu cara untuk kembali ke pelukan masing-masing. Saling mengasihi dan mencintai.
.
.
.
"Dahulu pernah ada suatu kisah. Kisah tentang sebuah masa adanya dua buah matahari dan dua buah bulan. Hari begitu panas disiang hari dan terlalu dingin saat malam. Karenanya, dunia berada dalam kekacauan tak berujung, hingga rakyat menderita. Kemudian, seorang pahlawan datang dan menembak satu matahari dan satu bulan dilangit dengan anak panahnya. Jasanya, membuat dunia damai dan membawa suka cita pada rakyat."
Kisah itu diceritakan oleh ibu suri Sara kepada salah satu pengikut setianya, Tuan Kizashi Haruno. Beliau adalah ibu dari Raja Fugaku, Raja yang menjabat pemerintahan Konoha saat ini.
"Saat ini, kita tidak bisa menunggu munculnya seorang pahlawan. Jadilah pahlawan, keponakanku. Tidak boleh ada dua matahari dilangit Konoha. Lenyapkan matahari yang lain."
Si keponakan, Kizashi tersenyum penuh arti dan meninggalkan kediaman Ibu Suri Kerajaan dan segera mempersiapkan rencana yang telah mereka diskusikan.
Malam harinya. Sekelompok pria bermasker hitam berlari teratur menembus hutan dan berhenti tepat didepan sebuah kediaman. Menyusup kedalam dan menempelkan sebuah jimat disalah satu tembok dan mengubur buku usang kuning dibawah tangga. Ketika hendak masuk kedalam kediaman, Pangeran Kagami tiba-tiba muncul sembari menodongkan pedangnya. Perkelahian berlangsung seru, beberapa orang berpakaian hitam sudah ada yang tumbang. Karena Pangeran Kagami orang yang begitu menghargai sebuah nyawa, dia tidak benar-benar menghabisi musuh-musuhnya. Tapi karena terlalu fokus kepada musuhnya, Pangeran Kagami tidak tahu jika sebuah anak panah melesat dan mendarat tepat dipunggungnya, menancap dekat dengan jantung.
Dikejauhan sana, seorang wanita terbangun dari tidurnya, mimpi buruk yang datang membuatnya terbangun bak orang linglung. Dialah Ranmaru, seorang cenayang muda. Dia merasa bahwa 'pria' yang berada dalam mimpinya dalam bahaya dan memaksa diri pergi dari asrama saat itu juga. temannya sesama cenayang, Shion Miroku menghentikannya.
"Apa yang sedang yang kau lakukan, Ranmaru? Kau akan mendapatkan hukuman jika keluar dari asrama." Cegah Shion dengan wajahnya khawatir.
"Tidak, Shion... apa kau merasakannya???" Shion mengkerutkan dahinya.
"Shion... ada darah yang tertumpah di Konoha. aku harus menyelamatkannya." Kekeuh Ranmaru dan segera meninggalkan Shion yang memanggilnya putus asa.
Setelah kepergian Ranmaru, Shion jatuh terduduk dan melihat ke langit. Disana, bulan tertutup awan dan selanjutnya awan pergi membuat bulan bersinar tenang.
Ranmaru... Hati-hatilah... Tuhan sedang menuliskan sebuah takdir untuk Konoha. Batinnya dengan isakan pilu yang entah mengapa alasannya.
.
.
.
Pangeran Kagami terus melawan serangan dari pembunuhnya meski beberapa anak panah menancap di punggungnya. Diambang keputusasaannya, seseorang berteriak dan menghentikan pertarungan. Kizashi muncul dari kegelapan membuat Pangerang Kagami berang.
"Kizashi Haruto kau orang yang tamak dan haus kekuasaan. Demi Dewa dilangit, aku akan menceritakan kejahatanmu kepada Raja. Aku yakin adikku lebih mempercayaiku daripada kau, anjing sialan."
YOU ARE READING
The Moon that Embraces The Sun (SasufemNaru Version)
FanfictionYeah... Sesuai judulnya, kali ini Jung bakalan bikin cerita yang bisa dikatakan ketik ulang dari yang sudah ada. Alasannya? Tentu saja karena Jung suka drama ini, hehehehehe. Jadi sekalian ngetik ini dah... Semoga suka.