Restaurant Ju De adalah restoran kelas atas di ibukota.Makan siang Pak Si biasanya dibeli dari restoran itu.
Pengambilan makanan untuk para staf hari ini cukup normal, dua hidangan daging dan dua vegetarian. Yang mengirim takeout adalah staf pribadi Si.
Kotak makanan di atas meja Zhuang Nai Nai tidak terlihat sangat berbeda dari orang lain dari luar, tetapi, ketika dia membukanya .....
Jelas ada lebih banyak jenis hidangan di dalam, benar-benar berbeda dari yang dimiliki orang lain. Bahkan ada abalon di dalamnya!
Ketika orang-orang lain mendengar seruan rekannya yang terkejut itu, semua orang berkumpul untuk menyaksikan makan malamnya. Satu kotak makan siang itu mungkin berharga sekitar 1000 RMB.
Mereka mulai menunjukkan perbedaan antara kotak makanannya dan milik mereka sambil memandangnya dengan rasa ingin tahu, "Mengapa milikmu berbeda dari milik kita?"
“Ah, dia tidak punya jahe. Milik kita. Mungkin, pesanannya khusus? ”
"Apakah dia secara pribadi memesan ini?"
"Tidak mungkin! Saya melihat May, sekretaris presiden, meletakkan ini di mejanya.
"Apakah May keliru menempatkan ini di sini?"
“…………… ..”
Sementara sisanya sibuk membahas ketidaknormalan yang merupakan kotak makanannya, Zhuang Nai Nai hanya berdiri di sana, membeku.
Kembali di sekolah menengah, dia akan selalu makan siang bersama Si Zheng Ting untuk mengejarnya.
Suatu hari, sama seperti hari lainnya, dia makan sambil berbicara tanpa henti. Si Zheng Ting mengabaikannya selama seluruh percakapan sepihak. Zhuang Nai Nai melihat sekeliling sebelum meletakkan semua jahe di mangkuknya ke mangkuk Si Zheng Ting.
Si Zheng Ting segera berhenti makan. Dia menoleh padanya, mengerutkan kening, "Apa yang kamu lakukan?"
Zhuang Nai Nai menatapnya dengan polos, "Jahe mengusir dingin, lebih baik jika Anda makan lebih banyak!"
"Lalu mengapa kamu tidak memakannya?" Si Zheng Ting bertanya.
"Karena aku tidak memiliki wajah sedingin es!"
Si Zheng Ting: …………….
Dia memandang jahe di mangkuknya, meletakkan sumpitnya sebelum mengambil mangkuknya dan pergi.
Zhuang Nai Nai mencengkeram mangkuknya sendiri sambil buru-buru mengikutinya, "Wei, apakah kamu marah?"
Dia menoleh padanya dengan acuh tak acuh, "Jangan menaruh jahe di mangkuk saya lagi setelah ini."
Zhuang Nai Nai menatapnya dengan sungguh-sungguh, "Kenapa?"
"Aku tidak makan hal-hal yang sudah ada dalam mangkuk orang lain," jawab Si Zheng Ting, sedikit tidak sabar sekarang.
"Apakah kamu takut memakan air liurku?"
Si Zheng Ting tersedak sedikit ketika mengatakan itu. Dia menatapnya dengan tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello,Heir
General FictionDia adalah pewaris Di Hao Group; yang menentukan, berdarah dingin namun terlalu berlebihan pada istrinya. "Suamiku, aku pikir aku ingin membesarkan hewan peliharaan. Menurutmu apa yang harus kita pelihara? " "Memelihara kamu." "Suamiku, aku ingin me...
