1. Dengan Alisyah Putri Prayudha

25K 782 66
                                    

Happy Reading
♧♧♧

Langkah kaki Alisyah menelusuri trotoar pejalan kaki menuju area kampus tempatnya berkuliah. Dia memilih jalan kaki bukanlah sebab agar sehat melainkan itulah pilihan terbaik ketika area tempat tinggal kosnya berjarak dekat dengan lokasi universitas tempatnya berkuliah. Dan sekarang kedua bola matanya berkeinginan kuat untuk bisa terpejam akibat virus mengantuk yang menyerang padahal hari masih terlalu pagi. Tidak mengherankan mengingat kelakuannya semalaman begadang demi menuntaskan maraton flim kesayangannya. Ah, andaikan saja mata kuliah pagi ini bukanlah dosen killer yang ditakutinya, sudah pasti Alisyah memilih tarik selimut dibandingkan repot pergi kuliah.

Dari arah yang sama Mobil Ferrari 458 melaju kencang dijalan aspal, seakan jalan itu adalah kepemilikannya. Tanpa perduli sang empunya membiarkan putaran ban mobilnya begitu saja menggelinding melewati genangan air. Tepatnya sebuah genangan air yang tercipta oleh hujan diantara celah jalan yang rusak.

BYUURR!

Percikan genangan airnya terciprat mengenai Alisyah. Dan berhasil menyebabkan virus mengantuk enyah seketika, berganti pelototan kesal disertai umpatan yang meluncur begitu saja.

"Berengsekk!! Dasar tidak punya otak mentang-mentang berduit seenaknya saja cipratin air kepadaku padahal aku sudah mandi tadi." Alisyah menjerit kesal seraya menggerutu.

Namun, empunya mobil itu malah tak peduli dan berlalu begitu saja tanpa berniat tanggung jawab. Ocehan gadis dipinggir jalan atau trotoar pejalan kaki yang dia dilihat dari kaca spionnya seakan angin lalu saja.

Lagian salah gadis itu juga, kenapa berjalan begitu tepi dekat aspal dan dekat genangan air, jadi jangan menyalahkannya sebab mobilnya sudah melewati alur jalan yang benar.

Tapi sayangnya ketidak pedulian itu membuat Alisyah murka.

"Keterlaluan!! Tunggu saja nanti kalau kita bertemu lagi, aku takkan melepaskanmu dan akan membalas perbuatannmu." Alisyah melihat arah plat mobil yang mencipratkannya air lantas buru-buru menghafalnya sebelum mobil yang terus melaju itu hilang dari pandangannya.

Alisyah mengusap wajahnya kasar menyadari kejadian itu membuat bajunya basah. Tetapi, ia tak punya pilihan sebab kalau kembali kekosnya untuk mengganti pakaiannya waktunya takkan cukup.

Dengan terpaksa akhirnya Alisyah terus melangkahkan kakinya. Hingga tujuannya menuju fakultasnya yang melewati parkiran roda empat, tak sengaja menyebabkan kedua bola matanya menangkap objek yang membuatnya mengeram kesal.

Diparkiran itu terdapat mobil yang tadi mencipratkan genangan air kearahnya dan kini menyebabkan pakaiannya kotor.

BRAKK!

Alisyah dengan sekuat tenaga mengarahkan tendangannya pada mobil yang mencipratnya tersebut.

Nana seorang mahasiswi yang mengampu jurusan sama dengan Alisyah. Dia keluar dari mobil miliknya, mendekat menghampiri dengan raut wajah kebingungan. Melihat kelakuan Alisyah yang sedang menendang sebuah mobil yang terparkir disebelah mobil miliknya. "Alisyah apa yang kamu lakukan, apa salah mobil itu sehingga kamu tendang kasar?"

Alisyah menoleh menatap Nana, "mobilnya tak bersalah, tapi empunya."

"Jika pemiliknya yang salah jangan hukum mobilnya, hukum saja pemiliknya. Lagipula menendang mobil yang keras begitu apa kakimu tak sakit dan, jika alaram peringatannya bunyi bagaimana nanti. Kamu mau diteriaki maling?" peringat Nana bertanya diakhir kalimatnya dan dijawab gelengan kepala oleh Alisyah.

"Enggaklah!" jawab Alisyah cepat. "Aku tidak mau mencuri mobilnya, tapi ingin memberi pembalasan saja pada empunya. Lihatlah pakaianku kotor akibat empunya mobil ini mencipratkan kubangan air padaku dan membuatku sangat kesal." Beritahu Alisyah mengadukan kejadian buruk yang telah dialaminya pagi ini.

ALWAYS FOREVER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang