Now Playing : James Arthur - Say You Won't Let Go
PROLOG
Tak ada yang salah dengan cinta itu hanyalah sebuah kata dan kita sendirilah yang memaknainya.
°•°•°•°•°•°
Sore ini terlihat sekali langit sedang tidak mendukung bumi, dari pagi hingga sore hari cuaca sangat tidak baik. Tapi walaupun begitu, gadis itu tetap saja menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke Taman yang ada di kompleknya walaupun hanya sekedar memandangi pemandangan yang terlihat sepi, tapi ia sangat suka. Baginya pemandangan yang ada di sekitarnya sangat menarik untuk menjadi objek penglihatannya.
Drrtt...Drrtt
Ponsel yang ada di saku celananya bergetar menandakan ada sebuah pesan di sana yang dikirimkan untuknya.
Mama Gia
Cepat pulang sayang, cuacanya udah mulai gelap.Me
Iya Ma, ini aku mau otw pulang.
Mama Gia
Yaudah hati-hati.Zifa segera pergi dari Taman itu untuk lekas pulang. Mamanya itu sangat khawatir dengan keadaannya, terlebih lagi ia mempunyai penyakit tertentu yang tak seorang pun tahu kecuali keluarganya. Setelah mengayuh sepedanya untuk menuju ke rumah akhirnya ia sampai di perkarangan rumahnya sebelum akhirnya hujan pun turun.
"Assalamualaikum," ucapnya saat sudah membuka pintu rumahnya.
"Waalaikumsalam," sahut keluarganya yang sedang bersantai-santai ria di ruang keluarga.
"Kamu ini selalu buat Mama khawatir sama keadaan kamu," kata Gia selaku Mamanya.
Zifa menunjukkan cengiran khasnya. "Maaf Ma, abis seru tau di taman komplek sini walaupun sepi sih."
"Besok kalau mau ke taman ajak aja Pak Oni, biar Pak Oni yang nganterin kamu," usul Papanya yang sedang membaca majalah koran yang tadi pagi baru saja di antar oleh kurir.
"Yah, gak seru Pa. Nanti kasian Pak Oninya cuma diem ngeliatin aku."
"Ya lo ajak aja ngobrol," sahut Abangnya yang masih asik bermain game di ponselnya.
"Lagian lo demen banget ke taman itu, kan di rumah kita juga ada taman. Ngapain pake jauh-jauh kesana," lanjut Abangnya.
"Bosen. Pemandangannya itu-itu aja," kata Zifa sambil mengambil camilan yang ada di meja ruang keluarganya.
Gia menggelengkan kepalanya melihat sifat kedua anaknya yang sering berargumen. "Udah Dhafin, kamu seneng banget kayaknya kalau berargumen sama adek kamu. Zifa kamu udah minum obatnya? Jangan sampai gak kamu minum obatnya ya."
"Iya Ma, nanti aku minum." Jawab Zifa lesu. Jujur sebenarnya ia bosan, sangat bosan jika sudah disuruh untuk meminum obat-obat itu. Hampir selama lima bulan belakangan ini Zifa terus-menerus meminum obatnya, tapi kenyataannya itu tidak berpengaruh pada tubuhnya sama sekali hanya mengurangi rasa sakitnya saja dan itu pun hanya sebentar. Rasanya ia sangat ingin sekali memusnahkan obat-obat yang ada di kamarnya termasuk yang sudah masuk ke dalam tubuhnya.
°•°•°•°•°•°
TERIMA KASIH TELAH MEMBACA PROLOG BITTER LOVE
Chapter satu enaknya di publish kapan ya?
Karena aku masih anak sekolah yang terlalu kenyang sama tugas jadi, aku gak bisa buat cepat-cepat publish chapter-chapter berikutnya. Ditunggu aja ya next partnya.
SEE YOU! SAMPAI KETEMU SAMA ISTRI SAH KAI KEMBALI :P
JANGAN NGEHUJAD :( KARENA MEMANG ITU FAKTANYA HAHAHA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Love [HIATUS SEMENTARA]
Novela JuvenilPARA PLAGIATOR DILARANG MENDEKAT‼️ WARNING ZONA BAPER❗ Dear pembacaku tersayang, Cerita ini......ah sudahlah terlalu rumit untuk dijelaskan. Karena gue nulisnya gak pake mikir. Selamat jatuh cinta setelah membaca cerita ini.