Chapter 1.

1.8K 81 6
                                    

Seorang gadis bersurai coklat ikal panjang melangkahkan kakinya kearah pintu depan apartementnya, dengan mata yang masih setengah terbuka dan juga umpatan umpatan kasar yang ditujukan pada siapapun yang berada di depan pintu apartemennya, karena terlalu malas untuk melirik kearah Intercome gadis itu langsung saja membuka pintunya tanpa perduli jika yang datang adalaah perampok sekalipun, karena dia akan langsung menendang bokong orang itu sampai bergeser dari tempatnya.

Saat pintu terbuka setengah, seseorang langsung menyerobot masuk tanpa bicara sepatah katapun, brengsek.

.

.

"Jadi? apa tujuanmu menggangguku pagi pagi begini? Shim Changmin?" Gadis itu menghempaskan bokongnya disofa, menatap datar pria jangkung didepannya.

"Ini sudah terlalu terang untuk disebut pagi, asal kau tahu!" Changmin menyingkapkan gorden berwarna baby blue itu membuat seberkas cahaya matahari yang langsung mengenai wajah gadis itu fan mengerang kesal.

"Yak! apa yang kau lakukan?! cepat tutup lagi kau ingin membuatku buta hah?!" Changmin mencibir pelan.

"Sebegitu besarkah pengaruh Drama musikal pada kehidupanmu? sampai sampai bisa merubah perilaku bar barmu menjadi melankolis begini?"

"Terserah." Gadis itu menyamakan dirinya di sofa sambil mengunyah kue kering coklat ditangannya, Changmin berdecak gemas kearah gadis didepannya.

"Cho Kyuhyun apa yang kau makan itu?"Tanya Changmin memicingkan matanya curiga.

"Kue, bisa melihatnya sendiri." Kyuhyun menyeringai kearah Changmin. Kemudian Changmin melirik kearah kantong plastik yang ada diatas meja dengan keadaan sudah terbuka.

"Kue keringku! yak! cepat kembalikan!" Changmin bangun dari duduknya dan berjalan kearah Kyuhyun untuk merebut miliknya.

"Hey apa apaan kau?! ini kan hanya kue kering kau ini kikir sekali!" Teriak Kyuhyun sambil terus berkelit.

"Kau yang apa apaan! kau mencuri salah satu kekasihku dan dengan sadis memakannya dihadapanku!" Changmin berkacak pinggang dihadapan Kyuhyun.

"Ini hanya kue kering Shim, lagipula kau masih punya banyak disana." Kyuhyun menunjuk kantong plastik didepannya.

"Tetapsaja!"

"Suruh siapa kau mengganggu waktu hibernasi ku."
.

.

"Bibi Kyu, kenapa bibi Jiwon lama cekali? pelut Icung cudah bunyi dali tadi, Icung lapal." Kyuhyun mengusak surai coklat keponakan manisnya yang saat ini sedang merengek lapar sambil mengusap usap perut mungilnya.

"Tunggu sebentar lagi ya sayang, saat ini bibi Jiwon sedang berbicara dengan kakaknya, mungkin sebentar lagi bersabarlah sedikit lagi heum?" Jisung menggelengkan kepalanya dengan wajah masam.

"Tapi cacing cacing pelihalaan Icung cudah mengamuk, bagaimana jika meleka mati?" Kyhyun terkekeh mendengar ucapan polos keponakannya.

"Kau memelihara cacing diperutmu?" Jisung menganggukan kepalanya antusias.

"Paman Donghae bilang meleka ada banyak didalam cini!" Jisung menyingkap kaos biru donkernya dan menunjukan perut bulatnya, Ikan sialan! Ingatkan Kyuhyun untuk menggeplak kepalanya nanti, Donghae adalah sepupunya yang juga sering berkunjung untuk mengajak ketiga keponakan kembarnya bermain disela kesibukannya sebagai Penulis Novel ternama.
.
.
.

"Kyu."

"Hm.. eh kau sudah selesai? kenapa lama sekali." Omel Kyuhyun tanpa menolehkan kepalanya karena sibuk mengelap kedua pipi Jisung yang belepotan karena Ice Ceream coklat dengan tisu basah. Sementara itu Jiwon mendesah pelan.

"Mianhae, aku juga tidak tahu Oppaku akan pulang hari ini, dan dia menyuruhku untuk menjemputnya ke bandara." Kyuhyun menolehkan kepalanya saat mendengar ucapan Jiwon.

"Bibi Kyu, kalena cekalang bibi Jiwon cudah datang ayo kita makan, meleka cudah cangat kelapalan." Jisung kembali merengek saat melihat kedatangan Jiwon karena perutnya yang kembali berbunyi. Kedua gadis dewasa itu menoleh kearah Jisung.

"Iya, diamlah dulu sebentar pipimu masih kotor, cacing cacingmu masih belum kenyang eh?"

"Huum kalena paman Donghae bilang hanya makanan yang bisa membuat meleka kenyang." Jiwon terkekeh mendengarnya.

"Baiklah kalau begitu bagaimana kalau kalian ikut aku kebandara saja?" Tanyanya menyarankan.

"Bandala?" Jiwon mengangguk, dan Kyuhyun hanya diam menyimak.

"Iya."

"Apakah cekalang bandala cudah belubah menjadi tempat makan?"

Tsuzuku.

Why I Like YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang