Chapter 9.

368 25 4
                                    

"Gadis kecil dan bibinya?" Johnny mendudukan dirinya di samping Jaehyun, dengan wajah antusias.

"Hm."

"Lalu bagaimana?"

"Apa?"

"Tkc! Apakah dia cantik?"Jaehyun memutar mata malas, tahu benar kemana arah pembicaraan temannya ini.

"Tidak, gadis itu gemuk dan pendek." Jawabnya asal. Menyembunyikan fakta bahwa gadis yang tadi bertemu dengannya memiliki paras cantik layakya boneka hidup.

"Wah sayang sekali, padahal jika dia cantik, kau bisa menjadikannya alasan untuk berpisah dari Taeyong."Jaehyun tidak membalas perkataan Johnny dan malah melenggang pergi mengabaikan teriakan Johnny.

"Tck, pria itu kapan dia akan berhenti menyiksa dirinya sendiri?"
.

.

Jaehyun mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, hujan turun cukup deras malam ini, sedikit menyesal rasanya pergi dari rumah Johnny saat hujan sedang deras derasnya seperti tadi, tapi jika dirinya terus berada disana, habis sudah telinganya mendengar petuah panjang Johnny. Berbicara tentang Taeyong, hubungannya dengan Taeyong memang sudah hambar sejak awal, mereka menikah karna perjodohan dan selama 2 tahun hidup bersama tetap tidak mengubah apapun, bahkan akhir akhir ini Perempuan itu menjadi semakin jarang pulang, sebenarnya tidak masalah toh mereka bersama juga kerna keterpaksaan dan Jaehyun juga tidak memiliki perasaan apapun padanya.

.

.

"Jadi sekarang kau tinggal diapartemen mantan kekasihmu itu? Lalu bagaimana dengan Taeil dan Suamimu?"

"Mereka tidak tahu.."

"Lalu bagaimana dengan orang tua mu?"

"Mereka tidak akan tahu selama tidak ada yang memberi tahu."

"Kau tahu? Kau itu beruntung, Aku sangat iri padamu, kau selalu dikelilingi banyak pria tampan."

"Bukan mauku, tapi mereka sendiri yang datang padaku.."

"Ya ya ya Taeyong dan keangkuhannya, menyesal aku memujimu."

"Itu faktanya, Doy."

.

.

Pagi ini Kyuhyun memutuskan untuk menaiki sepedah mengelilingi taman komplek seorang diri, karna tiga sepupunya menolak ikut dan Jiwon yang juga masih tidur, jadi ya sudah.

Kyuhyun menghirup oksigen sebanyak banyaknya, udara pagi yang dingin langsung menyambutnya.

"Brr yaampun dingin sekali, aku lupa kalau tadi malam turun hujan." Udara dingin masih terasa menusuk kulitnya meskipun saat ini Kyuhyun mengenakan Sweeter dan celana trening panjang.

Meski udara dingin cukup menusuk pagi ini, tapi itu tidak menyurutkan niat orang orang untuk tetap datang ketempat ini, Kyuhyun menepikan sepedahnya didekat bangku taman, kemudian turun dan mendudukan dirinya disana sambil meluruskan kakinya.

"Bibi Kyuhyun!!" Kyuhyun menolehkan kepalanya saat mendengan seseorang memanggilnya, matanya langsung menyipit saat melihat seorang bocah laki laki berlari kaerahnya.

"Jeno ya, sedang apa kau disini? Yaampun apa kau kabur lagi dari ibumu?" Tanya Kyuhyun pada bocah laki laki yang merupakan anak dari teman kakaknya, sekaligus teman sepermainan tiga keponakan kembarnya.

"Aku tidak kabur, aku kesini bersama paman Jay."

"Jangan berbohong, kalau benar kau bersama pamanmu, lalu kemana dia sekarang?" Tanya nya lagi sambil membawa Jeno untuk duduk disampingnya.

Why I Like YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang