Chapter 2. Upil

933 69 5
                                    

"Kyu aku akan sampai dalam beberapa menit! ingat! jangan dulu memulainya!"

"Baiklah! aish kau sudah mengatakannya seribukali! tidakkah kau tahu telingaku rasanya seperti akan beranak saat itu juga." Kyuhyun memutar matanya imaginatif, saat Jiwon lagi lagi meneleponnya dan mengatakan hal yang sama sejak tadi malam? atau mungkin kemarin. Molla.

"Bagus haha itu terdengar keren untukmu!"

"I Wanna hit your ass Choi Jiwon!" Umpatnya sebal, kemudian memutuskan sambungan dan menyimpan ponselnya disaku. Kyuhyun menarik nafas dalam dalam seperti akan melakukan yoga namun karena telalu lama menahan nafasnya kyuhyun malah terengah engah seperti ikan di darat.

"Sialan! paru paruku ah hahh hah, lain kali aku tidak akan pernah mau lagi mengikuti sarannya lagi, Donghae sialan! ini benar benar menyesakan." Kyuhyun menghirup udara sebanyak banyaknya sambil memukul mukul dadanya pelan dan mengumpati sepupu ikannya, karena sudah menyarankannya untuk melakukan olah raga pernafasan yang jelas jelas tidak pernah Kyuhyun lakukan. Kyuhyun terdiam sebentar, merasakan ada yang aneh pada lubang hidungnya saat menghirup nafas tadi seperti ada sesuatu yang menghalangi.

"Ah! ini hasil dari flu ku kemarin ternyata, sepertinya hari ini aku akan panen banyak." Kyuhyun terkikik geli karena merasa lucu dengan ucapannta sendiri, dan di minggu pagi yang tenang ini Kyuhyun menghabiskan waktunya dengan..

"Yak! cepat keluarkan jarimu dari sana anak nakal! sudah berapa kali eomma menyuruhmu untuk berhenti melakukannya, aigoo kepalaku!" Nyonya Cho berkacak pinggang sambil memelototi anak gadisnya.

"Ayolah eomma, mengupil tidak akan membuat kulitku keriput lagipula mereka sudah menumpuk terlalu banyak, sudah 2 hari aku tidak membelai mereka." Kyuhyun menyanggah sambil menggesek gesekan jari jempol dan telunjuknya menghasilkan bulatan hijau lengket dijarinya, Nyonya Cho yang melihatnya tambah melotot.

"Hentikan itu Cho Kyuhyun kau itu jorok sekali! Tuhan apa salahku sampai harus memiliki anak gadis sejorok ini!" Nyonya Cho menggelengkan kepalanya pasrah.

"Jangan berlebihan eoma upil tidak semenjijikan itu, ini lihat bukankah dia sangat lucu." Nyonya Cho semakin melebarkan matanya saat Kyuhyun menujukan upil berbentuk bulat hasil karyanya.

"Hentikan itu! cepat cuci tanganmu dan bantu eomma menyiram tanaman."

"Tidak mau! itukan pekerjaan perempuan."

"Kau pikir jenis kelaminmu apa hah?"
.
.
.
.

Siwon melirik malas adiknya yang sedang asik mengobrol dengan seseorang ditelepon, sementara dirinya menyetir adiknya itu memaksa dirinya untuk bangun pagi untuk mengantarnya pergi kerumah temannya.

"Apa tempatnya masih jauh?" Tanyanya tanpa menoleh, Jiwon menggelengkan kepalanya.

"Tidak, sebentar lagi kita sampai ah itu dia." Jiwon menunjuk sebuah rumah besar berpagar tinggi, Siwon menepikan mobilnya didepan pos satpam, membuka kaca mobilnya dan menjawab bahwa dirinya adalah teman dari majikannya, setelah pintu gerbang terbuka barulah mereka bisa masuk.

"Kau sering main kesini?"

"Um ya, well Kyuhyun adalah sahabatku."

"Kau membohongiku.." Sadar dengan aura mengerikan yang menguar dari kakaknya Jiwon buru buru menambahkan.

"Jika aku tidak melakukannya, kau tidak akan mau mengantarku." Siwon mendengus sebal, tahu begini dirinya tidak akan mau beranjak dari kasur empuknya.

"Kau bisa pergi sendiri tanpa harus mengajakku Jiwon-ah." Siwon mengedarkan pandangannya pada halaman hijau luas yang penuh dengan tanaman terlebih bunga bunga cantik yang terlihat terawat.

"Baiklah kalau begitu, Oppa kau bisa pulang sekara-

"Jiwon bukankah itu gadis yang kemarin?" Potongya saat melihat seorang gadis yang sedang sibuk dengan selang airnya.

"Ya, Cho Kyuhyun." Jiwon menjawabnya dengan seringai mautnya, Oppanya ini pasti akan tertarik dengan sahabat pucat pemalasnya itu,  Siwon mengangguk, ah ya Cho Kyuhyun mereka sempat berkenalan kemarin saat Jiwon menjemputnya.

"Jadi? apakah kau masih terpaksa mengantarku kesini?" Jiwon menaik turunkan alis tebalnya.

"Well yeah kurasa ini tidak terlalu buruk." Keduanya keluar dari mobil dan Jiwon langsung menghampiri Kyuhyun yang seperti belum menyadari kedatangannya, sematara Siwon hanya memperhatikan dari jauh sambil bersandar dipintu mobilnya.

"Cho Kyuhyun kembalikan sepatuku!" teriak seorang pria dari dalam rumah, Siwon mengerenyitkan dahinya, sampai seorang pria barsurai coklat keluar dengan terburu buru dan melewatinya begitu saja, namun pria itu langsung memundurkan langkahnya saat menyadari ada seseorang yang berdiri menyender dimobil Jiwon?

"Kau?" Pria itu menunjuk Siwon tidak percaya.

"Annyeong Hae?"

"Choi Siwon! astaga kapan kau pulang eh?!"Donghae menepuk bahu Siwon cukup keras dan Siwon balik membalasnya, keduanya terkekeh senang karena tidak menyangka akan bertemu disini. Mereka sudah bersahabat sejak sekolah mengah atas dan berlanjut hingga sekarang.

"Oh iya ngomong ngomong sedang apa kau disini? jangan bilang kau ingin mengunjungi sepupu setankyu? aku tidak menyangka kau kenal dengan Kyuhyun."

"Tidak, dan ya aku baru mengenalnya kemarin Jiwon memaksaku mengantarnya kesini." Jawab Siwon santai.

"Ah kukira kalian punya hubungan spesial."

"Tidak tentusaja, aku bahkan baru mengebalnya dan aku baru tahu bahwa kau sepupunya Kyuhyun."

"Huum kau ingat dulu aku sering menceritakannya padamu?" Siwon diam seperti sedang menggali memori diotaknya.

"Kulihat tidak dia gemuk dan beringus Hae dan ya pipinya memang chubby." Ujarnya setelah mengigat perkatasn Donghae dulu tentang sepupu perempunya itu.

"Kau tidak tahu saja, Ya semenjak sekolah menengah atas Kyuhyun selalu dipaksa oleh kakaknya untuk berolah raga dan diet dan berhasil, kau akan terkejut saat melihat fotonya saat kecil dia begitu gemuk dan rambut ikalnya saat itu di potong pendek sampai menyerupai sarang burug elang."

"Sepertinya kau tahu banyak tentangnya."

"Tentu saja selain orang tua dan kakaknya aku juga menjadi saksi hidup Kyuhyun dari mulai dia masih menjadi boneka kecil mengemaskan sampai menjadi setan seperti sekarang."

Tsuzuku.

Sangat terbuka untuk saran dan kritiknya, masih banyak typo dan silahkan Voment :*

Why I Like YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang