Chapter 3. Proporsional.

783 58 3
                                    

Changmin mengedarkan pandangan kearah kantin kampus yang penuh dengan mahluk mahluk lapar yang sibuk mengantri dan mengunyah makanan makanan enak disana, matanya menyipit saat melihat dua orang gadis yang duduk dibagian pojok kantin.

"Nah itu dia." Gumamnya kemudian berjalan menghampiri kedua gadis itu.
.
.
.
"Kyu kau tahu kabanyakan laki laki itu menyukai perempuan berbody indah layaknya gitar spanyol."

"Hn lwalwu?" Tanyanya tidak jelas karena mulutnya penuh dengan makanan, Jiwon mendelik jijik melihat cara makan Kyuhyun yang tidak ada manis manisnya itu.

"Telan dulu makananmu baru bicara, dasar kau ini." Tegurnya, Kyuhyun memutar matanya malas.

"Kau pikir siapa yang mengajakku bicara duluan?" Jiwon menipiskan bibirnya gemas.

"Kau kan bisa mengangguk, ah sudahlah lalu bagaimana menurutmu?"

"Yeah itu hal yang wajar, biasa saja itu tergantung selera, may be."

"Tergantung selera kau pikir makanan! aish aku serius tahu."

"Yeah aku juga serius." bantah Kyuhyun mulai kesal karena Jiwon terus saja mengoceh tentang pria dan bentuk tubuh.

"Tapi itu bukan jawaban yang kuharapkan, kau tahu seseorang menuntutku untuk memiliki bentuk tubuh seperti itu." Jawab Jiwon dengan lirih. Kyuhyun meletakan sendok dan garpunya dan menghela nafas pelan.

"Apakah ini tentang pacarmu lagi?" Tanyanya malas, karena Jiwon sudah sering bercerita tentang kekasihnya yang selalu mentut ini itu padanya, Jiwon mengangguk pelan.

"Apakah selama kau menjalin hubungan dengannya kau merasa bahagia?"

"Ya, dia pria yang baik dan pengertian." Kyuhyun bergumam pelan mendengar jawaban Jiwon.

"Kau mencintainya?"

"Heum sangat."

"Tapi apakah dia juga mencintaimu?" Tanyanya tegas tak perduli kata katanya akan menyinggung perasaan Jiwon, ini adalah pertanyaan yang sudah sejak lama Kyuhyun tahan agar tidak keluar dari mulutnya,  Kyuhyun sudah sangat muak mendengar keluhan keluhan Jiwon tentang pacarnya itu padanya, gadis didepannya ini terlalu keras kepala untuk dinasehati secara halus dan akan marah saat mendengar Kyuhyun mengumpati pria brengsek yang menjadi kekasihnya itu, maka dari itu Kyuhyun akan mengakhirinya sekarang, mungkin hubunganya dengan Jiwon akan merenggang setelah ini, yeah itu resiko.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?! tentu saja dia juga mencintaiku, berhenti mempertanyakan sesuatu yang sudah sangat jelas! bodoh!!"

"Jangan mengataiku bodoh, karena kau sendirilah yang bodoh kau terlalu dibutakan oleh perasaanmu sendiri tanpa tahu kebenarannya!" Desis Kyuhyun, berusaha meredam emosinya agar tidak balas membentak Jiwon, beruntung mereka memilih tempat paling pojok jadi hanya sedikit mahasiswa melihat kejadian ini.

"Kau yang tidak pernah pacaran tahu apa? kau tidak akan mengerti sialan!" wajah Jiwon memerah karena emosi, Kyuhyun melipat tangannya berusaha santai, meski sebenarnya tidak bisa, karena Jiwon sudah melukai egonya.

"Aku tidak perduli kau akan menyimak perkataanku atau tidak, yang jelas dengarkan baik baik Jika memang dia pria baik  dan pengertian seperti yang kau bilang dia tidak akan menuntut banyak hal padamu! jika dia mencintaimu dia akan menerimamu apa adanya, meski kau buruk rupa sekalipun! oh dan ya aku memang tidak pernah pacaran karena dengan melihat seseorang terpuruk karena masalah bodoh seperti ini, sudah cukup membuatku mengerti bahwa pacaran itu tidak berguna sama sekali! karena aku yakin jodoh tidak akan kemana." Kyuhyun menyeringai diakhir kalimatnya.

Brak!

Keduanya menoleh saat mendengar seseorang menggebrak meja yang mereka tempati, dan langsung mendengus sebal saat tahu siapa pelakunya.

Why I Like YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang