"Kak Kamal ngapain?"
Kamal nyaris melompat saking terkejutnya. Ia gelagapan menyembunyikan susu stroberi di belakang punggungnya dan berbalik, menemukan Juni, teman Yuna yang paling loyal dan kurang ajar, berdiri di ambang pintu kelas.
"Ha...hai," sahut Kamal ragu, pelan-pelan menjauh dari meja Yuna. "Kamu kenapa masih di sini?" Kamal pura-pura melihat ke arah jamnya. "Ini sudah terlalu sore," lanjutnya.
"Botol minum aku ketinggalan di laci. Kak Kamal sendiri ngapain?"
"Ah, itu—"
"Kak Kamal nggak mungkin nyuri jadi...wait... jangan-jangan Kak Kamal..."
"Eh, tunggu!" Ia memotong Juni. "Soal ini bisa nggak kamu nggak bilang siapa-siapa? Terutama Yuna! Saya bayar berapapun deh!" Kamal memohon.
Juni hampir saja pecah tertawa, keluar dari perannya dan segera merapikan ekspresinya jadi ekspresi serius dan berdehem. "Hm, gue...eh, saya nggak tertarik uang, Kak. Saya pengen dengar pengakuan Kak Kamal."
"100 ribu?"
Juni menggeleng.
"200 ribu?"
"Saya lebih tertarik sama pengakuan Kak Kamal."
"500 rib..."
"Deal!"
"Tapi janji ya! Jangan bilang siapa-siapa ya!"
"Tapi kalo Yuna tahu sendiri tetep berlaku dan nggak ada uang kembali ya, Kak."
"Maksud kamu?"
Yuna muncul dari balik kusen pintu kelas dan melambaikan tangannya, "Hai..." [end]
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] innocent crush || kai, yuna #1
Teen Fictionkaiden kamal thought the best way to love someone is to love as it is. In his best, kaiden kamal shihab (huening kai) is the charismatic coordinator of the student body's disciplinary division, known for his good looks and robotic demeanor. In his w...