Prolog

216 18 5
                                    

Suasana kelas yang begitu ramai dan tak sedikit terdengar sunyi pun yang setiap hari aku rasakan setiap waktu. Aku duduk sebangku dengan Frisca yang anak nya sangat berisik dan suka bermain dengan laki laki, ya itu bisa disebut tomboy kan hahaha. Akan tetapi aku suka sedih kalau frisca tidak masuk sekolah yaa karna cabut dan lainlain.

"Liff!!! Sini ihh cepettt ada cogan yang nyalonin jadi ketua osis".Frisca didepan pintu kelas

"Hah? Demi apelu?". Aku berjalan menghampiri Frisca.

Akan tetapi sangat di sayangkan aku terlambat melihat lelaki yang di bilang Frisca cogan, yaa tapi ga masalah palingan Frisca cuman candaan semata saja. Maka aku teruskan untuk duduk dibangku.
Lalu aku ingin mencoba melakukan berbagai cara agar aku bertemu langsung dengan lelaki itu, memang setampan apasih dia itu huh.

"Gubraaaaakkk braaaakkkk" Suara kursi yang jatoh.

"Ahahahahahahahahahhaahhahaaaaaaa... makannya ditt lo itu kalo mau jalan liat dulu ada kursi ga disitu hadohhh!". Tertawa frisca yang begitu riang nya melihat adit jatoh dari kursi.

Tidak hanya frisca yang menertawai adit, tetapi teman sekelas ku pun ikut menertawai tanpa terkecuali aku hehehe...

"Ga tau kenapa nih, kapala gue tiba2 pusing gitu aja, dahal ni ya barusan gua udah makan". Adit sambil menggaruk garukan kepala nya.

"Hah apa hubungannya lo pusing sama udh
makan dit?? Astaagaaaaaa lo dapet ilmu dari manaa ni??" Jawab Yuli dengan lantang nya.

"Auu dah darimana intinya gue laper dah hahaha". Jawab adit

"Yahh gini ni kalo batu jumbroh di kasih nyawa!". Ujar frisca

Kemudian tak lama guru Ips ku datang, haduh sebenernya aku malas dengan pelajaran ips yang begitu mumet dan membosankan. Tapi karna guru nya asiqq, aku jadi rajin dan semangat, yawalaupum ga semangat semangat banget sihh hehe...
Lain hal nya dengan frisca. Dia bahkan giat banget sama pelajaran ips nih, bagi dia ips adalah pelajaran yang mengajarkan betapa penting nya mengenang masalalu, yaa tapi kan yang dikenang bukan masalalu dia.. haduhh herann aku.

"Yak slamet siang Anak anak ku tercintahh". Salam dari guru ips ku

"siaaaanggggg pak" . Jawab siswa sekelas

"Bapak absen ya, ...."

Setelah selesai mengabsen, guru ips ku menanyakan tugas yang diberikan minggu lalu, alhamdulillah untung saja aku sudah mengerjakan dengan tuntas, ya kalau tidak bisa bisa aku di panggil ke depan kelas dan disuruh jalan pincang hehehe....

"Liff, gue ga bawa buku nya nih haduhh bagaimana ya. Gue males bgt kalo harus jalan pincang nih, pliss kasih solusi dong :( ". Wajah frisca yang mulai pucat

"Sorry sorry aja nih aku harus bantu pakai apa? Sedangkan buku ku hanya satu friss, yasudahlah kamu harus nanggung derita itu!". Jawab ku

"Hah? Cukup tau gue hol sama lo! Lo ga ada sama sekali nya buat bantu gue. Hah sahabat apa lo itu!".  Frisca kesal dan pindah tempat duduk menghampiri Yeyen.

Disitu aku mulai merasa bersalah sekali dengan Frisca yang membiarkan dia kesusahan, hmm maksud ku ngomong seperti itu biar dia kapok agar bisa bertanggung jawab dengan tugas tugas nya, namun itu semua salah dimata Frisca. Aku bingung dan resah harus bagaimana lagi cara agar Frisca tidak marah kepada ku. Aku tidak mau Ditinggal sahabat sebaik Frisca. Dia tetap sahabatku, aku harus menolong Dia.

"Frisss... Maaff bukannya aku gamau bantuin tapi..". Aku menghampiri Frisca

"Tapi apa liff?udah gue dihukum gapapa, lagipula gada yang peduli sama gue" ujar frisca.

"Ga gitu frisss, kamu salah pahamm. Yauda gini aja, aku ga ikut kumpulin tugas nya biar kita dihukum bareng ya Friss". Lifah memohon kepada Frisca.

"Gaa liff, kalo gini cara nya lo biarin gue terus menerus malas liff, biarkan gue dihukum ko. Ini udah jadi resiko gua" ujar Frisca

"Gaaih aku ikutt Frisss!". Memohon kepada frisca

"Ga liff gapapa, gue ga marah sama lo asli, tadi gue lagi kesel aja jadi lo gabawa deh sama gue hehe" Sambil memegang pundakku

"Hah beneran kan kamu ga marah?". Ujar aku

"Gaihh udah santaiiii liff, lo kaya gatau gue aja" Frisca tersenyum kepada aku

Alhamdulillah disitu aku mulai merasa tenang dan lega akhirnya Frisca tidak marah denganku, tetapi aku merasa tak tega saja apabila Frisca dihukum oleh pak guru. Tetapi mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur.

"Yang tidak mengerjakan atau tidak membawa tugas nya bisa kedepan sekarang!" Ujar Pak guru

Tidak ada satupun yang maju kedepan kecuali Frisca, disitu aku merasa tak tega apabila Frisca dihukum sendirian. Aku ingin sekali maju kedepan bersama Frisca, tetapi aku takut kalau Lia Sepupu ku itu mengadu ke ibuku bahwa aku dihukum karna tidak mengerjakan tugas dari pak guru. Aku harus yakin  dan tetap ingin menemani Frisca dihukum, karna Frisca sahabatku.
Dengan langkahku, aku berjalan ke depan kelas yang ingin menemani Sahabatku Frisca.

"Jadi, kamu juga tidak mengerjakan tugas mu?ujar pak guru menanyakan kepada ku

"Iya pak maaf sebelum nya, tugas nya tertinggal dirumah pak" ujarku sambil menundukkan kepala

Sebenarnya aku tidak mau berbohong kepada pak guru dan diriku sendiri, tetapi apa boleh buat untuk sahabat ku ini.

"Yasudah kalian sekarang keluar kelapangan" ujar pak guru

"Siapp pak" jawabku dan Frisca

Saat hendak keluar Frisca tiba tiba saja merangkul ku dengan erat sekali, aku merasa percaya diri sekali bahwa Frisca merasa bahagia berada di dekatku.

"Maaf yaa Friss.. aku tadi berbohong kepada guru. Aku tak tega melihat mu harus dihukum sendirian" ujar ku

"Liff, yang ada aku yang harus minta maaf kepadamu, dari ku sd sampai saat ini tidak ada yang sama sepertimu ini liff. Tetap jadi Sahabat Frisca ya liff. Frisca sayang lifah" jawab Frisca dengan mata yang berkaca kaca

"Masyaallah... terimakasih Friss. Insha allah aku akan menjadi teman baik mu dunia akhirat. Aamiin" ujar ku

Tiba tiba sesampainya kita dilapangan, alhamdulillah cuaca nya yang bersahabat sekali, sejuk dan kebetulan awan yang cantik itu menutupi matahari.

"Kalian diri dan menghormat bendera sampai jam pelajaran bapak habis ya. Dengar kalian?" Ujar pak guru

"Siap pak. Kami dengar" ujarku dan Frisca

Tak lama kemudian tetes lah air satu demi satu, ku kira keringat ku, ternyata gerimis. Aku sudah sangat senang sekali kalau hujan, pastinya kita bakalan disuruh untuk berteduh.

"Friss.. apa yang kau rasakan sekarang ini?" Ujar ku

"Hmm keteresan air liff, itu artinya kitaaa..." jawab Frisca sambil tersenyum

"Udahan disini yeaaayyy" ujarrku dengan gembira.

Pak guru pun datang, disitu aku senang sekali pasti pak guru menyuruh kita untuk berteduh karna cuaca tak memungkinkan. Tetapi dugaan ku salah. Pak guru hanya keluar untuk mengawas kita. Haduhh aku saking percaya dirinya jadi seperti ini deh
AYO TEMAN TEMAN UNTUK VOTE YAAHH AKU AKAN TERIMA VOTE KALIAN SEMUA, LOVEYOU

THE LOST AND GONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang