"Liff hari ini pemilihan calon ketua osis loh, wahh wahh wahh kamu pilih siapa nih??" Ujar Frisca
"Sepertinya aku pilih candidat nomer 2 deh" jawab ku sambil membuka buku
"Yahh kamu ni, pilih nomer 1 saja sih, itu tuh si ferry yang cogan itu liff. Ayolah pilih dia" ujar frisca sambil memohon kepada ku
Tiba tiba 2 orang siswa memanggil ku dan berteriak riak dengan tidak sopan. Jujur disitu aku merasa sangat terganggu. Begitu pula dengan teman teman ku yang lainnya.
"Ehh ga sopan ya triak triak masuk kelas orang" ujar yuli dengan lantang nya
"Tau nih tidak ada etika sama sekali!" Ujar Frisca
"Saya disini diutus sama Fatiah untuk memanggil Lifah sekarang juga! Dengar kalian semua!" Ujar siswa berdua itu
Tiba tiba mereka semua terdiam dan tak satupun untuk berbicara lagi karna mendengar ada kata Fatiah. Tetapi Frisca sangat beda dengan yang lain. Frisca bermaksud untuk bertanya kenapa aku dipanggil dengan Fatiah.
"Ada apa dia memanggil sahabat gue??!" Ujar Frisca dengan lantang nya
"Kan sudah saya bilang, saya hanya diutus dengan Fatiah untuk mamanggil Lifah agar bertemu Fatiah sekarang juga!" Ujar nya
Alhamdulillah rasa ketakuttan ku pun terbayarkan oleh suara bel masuk yang berbunyi. Apaboleh buat, mereka berdua pun meninggalkan kelas ku dengan wajah yang sangat sinis sekali.
"Sebenarnya ada apa sih lif, ko kamu bisa dipanggil Fatiah?" Ujar Frisca sambil mendekati ku
"Iyaa nih wahh ini bakalan jadi dramatis kalo kamu ada masalah dengan Fatiah nih." Ujar adit sambil mendekati ku
"Hah apasih ditt, lo nih seneng kalo liat temen menderita ya!!" Ujar Frisca sambil menggeplak kepala adit
"Tau lo dit!" Ujar yuli
"Duhh.. sakit Fris jahat lo sama gua dah hermann guaa" ujar Adit sambil memegang kepalanya
"Udahhh diem. Aku lagi ingin sendiri dulu. Maaf ya kawan kawan" ujar ku sambil menghening
Disitu Frisca tetap ingin mau minta penjelasan dengan ku mengapa aku bisa ada masalah dengan Fatiah, tetapi aku ingin sendiri. Ingin menenangkan hati, Frisca terus mencoba untuk aku menjelaskan tetapi aku benar benar tidak bisa dan tidak tau menau soal Fatiah memanggil ku.
Tak lama kemudian, ada pengumuman lewat radio yang mengumumkan untuk semua siswa berkumpul dilapangan, karna sedang diadakan Pemilihan Calon Candidat ketua osis."Liff sudah ayo jangan bersedih lagi, aku tau kamu tidak mau bicara dulu karna mengerti keadaan mu sekarang. Ya sudah sekarang kita keluar saja yukk.." ujar Frisca sambil merangkul ku
Aku sangat senang sekali akhirnya Frisca bisa mengerti dengan keadaan ku sekarang ini. Dengan semangatku, aku dan Frisca keluar bersama.
Saat ingin berjalan kelapangan, tak sengaja aku menjatuhkan seuntai bunga mawar yang wangi ditangan lelaki"Upsss.. maaaf aku tak sengaja" aku kaget sambil mengambil seuntai bunga mawar
Disitu aku sangat kaget, dan benar benar sangat kaget karna telah menjatuhkan seuntai bunga mawar milik lelaki yang sangat tampan itu yg selama ini aku mencari cari dia. Senang dan begitu bahagia nya aku bisa menatap langsung wajah nya yang tampan putih dan bersih. Aku bagaikan hawa yang ingin bertemu dengan adam.
" iyah tidak apa apa, boleh ku minta bunga ku?" Ujar ferry
"Hah. Hmm iya ini maafkan saya sekali lagi" ujar ku sambil mengasih seuntai bunga milik nya