KeEmpat

70 5 0
                                    

"Pliss lif hari ini aku benar benar ingin sendiri. Sudah jangan mengikuti ku." Ujar Frisca sambil menggentakku dengan wajah sangat marah

"Coba jelaskan dulu Friss, aku tak mengerti maksud mu dan sebab mu itu apa?" Jawab ku sambil menarik tangan Frisca

"AKU MOHON KAMU PERGI DAN LEPASKAN TANGANKU!!!." Ujar Frisca yang begitu marahnya dengan ku

"Oke baik, kalau itu mau mu. Terserah!." Ujar ku sambil melepaskan tangan Frisca dan meninggalkannya.

Sejujurnya aku tak benar benar tak tahu apa maksud dan tujuan Frisca marah kepadaku, kita sahabat hampir 2 tahun dan tidak pernah Frisca marah besar kepada ku.

"Woii! Lo hebat ya sekarang hahaha. Murid kebanggan guru yang bisa jadi wakil ketua osis dengan sangat mudah nya" Ujar Fatiah sambil melirik ku dengan penuh lirikan mata yang tajam

"Hahahaha tau nii pakai jurus apa lo" Ujar alia teman sekelas Fatiah

"Haa? Apa maksud kalian?" Jawab ku

"Yee gue nanya baik baik ko, emang salah pertanyaan gue ini ha!" Ujar Fatiah sambil memegang kerudung ku

"Plis jangan songong deh, kalian ini benar benar ga sopan ya" ujar ku sambil memukul tangan Fatiah

"Loh ko kasar sih?" Jawab Fatiah

"Tau ni gitu aja langsung marah" ujar Alia

Sungguh aku benar benar sangat tidak suka dengan perlakuan mereka kepada ku, sehingga aku harus berbuat kasar walau hanya memukul Fatiah dengan pelan. Tetapi Fatiah tidak terima dengan hal itu.

"Lo kasar sama gue. Gue bakalan lebih kasar sama lo Liff! Camkann itu!" Ujar Fatiah dengan wajah emosi dan pergi meninggalkan ku.

"Terserah!" Jawabku

Aku teruskan berjalan menuju kelas ku dengan rasa campur aduk.
Tiba di kelas hanya ada Adit.

"Assalamu'alaikum" ujar ku sambil duduk dibangku

"Ya wa'alaikumussalam, eh Liff tumben gak sama Frisca, kemana dia? Jawab Adit

"Gapapa dit, Frisca ingin sendiri dulu katanya. Mungkin dia sedang tidak mood bermain dengan ku" jawab ku dengan wajah sedih

"Heran gue ni sekarang, dikit dikit cewe selalu saja ga mood, entah masalah cinta lah, teman lah, ya pokonya banyaklah." Ujar Adit sambil mendekati dan duduk disebelah ku"

"Hmmm... " jawab ku

"Nah kan lo juga ga mood dah kan, pada kenapa sih? Coba sini jelasin Liff." Ujar Adit

Sebenernya aku ingin ungkapkan perasaan ku hari ini yang begitu sangat sedih dan begitu pusing nya. Entah mengapa aku tetap harus bisa menyelesaikan sendiri. Ya benar aku harus menyelesaikan nya sendiri tanpa bantuan orang lan.

"OMG.. Ya aku gapapa ko, tadi cuma lagi cape aja dit" ujar ku sambil pasang wajah senang

Disitu Adit bingung melihat ku tiba tiba saja aku langsung kelihatan ceria, aku takut kalau Adit sampai tau bahwa aku dengan Frisca sedang bertengkar. Maka aku alihkan Adit dengan mengajak nya kantin.

"Kantin yo, aku jajaninn ko santai dit" ujar ku

"Hah? Lah siapa nolak Liff. Anyookkk!" Sambil berdiri dan merapihkan dasi nya

"Ahahahaha ayoo dit"

Inilah caraku untuk bisa berfikir dan tidak selalu tetap didalam genggaman kesedihan ku, aku harus benar benar bisa menyembunyikan kesedihan ku ini terhadap orang lain. Entah bagiku inilah jalan satu satu nya.

***
Aku berjalan langkah demi langkah yang masih menyimpan rasa beribu ribu kesedihan, sedih inilah yang membuat ku mengingat ingat dan tetap ingat akan tentang Frisca. Aku berfikir terus menerus tetap saja ku tak tau apa kesalahnku terhadapnya. Ya sudahlah masih banyak waktu untuk bisa bertemu dengan nya.

Sampai dirumah, tergeletaklah senampan berbagai macam gorengan yang masih sangat hangat, ya itu adalah buatan ibuku yang harus ku jual. Tetapi ku liat ibuku ternyata tidak ada. Mungkin saja ibuku masih bekerja. Lalu aku langsung bergegas bersih bersih lalu berjualan.

"Tikk tikkk tikkk.... " bunyi hujan diatap rumahku

Tak lama ternyata ibuku sudah didepan rumah, entah mengapa ibuku tidak mengucap salam seperti biasanya melainkan ia hanya terdiam.

"Lohh ibu kapan sampai?" Ujar ku sambil salim ke ibuku

"Baru saja ibu sampai nak, masyaallah... wangi sekali anak ibu ini" jawab ibu dengan wajah yang ceria

"Tentu dong buu.. aku tadi sudah mandi dan pakai minyak wangi yang ibu kasih kemarin. Aku suka deh bu. " jawab ku

"Alhamdulillah.. nanti kalau sudah habis ibu belikan lagi ya." Ujar ibuku sambil merangkul dan mengajakku masuk dedalam rumah

"Benarkah??" Ujar ku dengan gembira

"Iyaa sayangg" jawab ibuku sambil mencubit pipiku

"Hehehe makasiih mama yang paling cantik seduuuniiiaaaaa" ujar ku dengan amat bahagia

Tak lama, hujan semakin deras sekali, langit yang tadinya berwarna biru kini pudar menjadi berwarna abu. Angin yang meniup dinding rumahku, dan suara petir yang menggelenggu.

"Buu, apakah hari ini aku harus berjualan? " tanyaku sambil memandang hujan melalui jendela rumahku

"Lebih baik tidak usah nak, cuaca hari ini sangat tidak memukinkan. Kita duduk disini saja sambil bercerita panjang tentang ibu bertemu dengan ayahmu" jawab ibuku sambil duduk dikursi

"Waaahhh seriuskah ibu mau bercerita? Aku siaappp mendengarkan bu" tanyaku sambil menghampiri ibu

"Iyaaa sayangg. Kali ini ibu akan cerita panjang" jawab ibu ku

"Asiikkkkk pasti bakalan seru nihh mendengarkan cerita ibu hehe, duhh tapi bagaimana nasip gorengan ibu ini? Apakah harus kita simpan? Atau bagaimana?" Tanyaku

"Sudah tenang saja, sebagian kita sedekahkan keorang lain, sisahnya kita makan ya nak." Jawab ibuku sambil mengelus kepalaku

"Okeee siappp kapten" ujar ku sambil hormat kepada ibu layak nya seorang prajurit

Aku mendengarkan cerita ibu yang begitu senang nya hatiku ini, ibu menceritakan masa kecil nya dahulu pernah terjatuh diselokan, sering mandi dengan kerbau disungai, bahkan ibu pernah jail pada saat ibu sedang main petak umpat, ibu malah ngumpat dirumahnya alias pulang hehehe sungguh betapa jail nya ibuku ini.

"Nih ya nak, ayahmu itu waktu suka dengan ibu setiap hari kerumah bawa sebuah buah mangga, sampai bosen ibu dikasih mangga terus loh nok" Ujar ibuku

"Wahhh seriuskah bu?" Tanya ku

"Haduhh nak ibumu ini kapan boong dengan mu nak, tak percaya? Kamu bisa tanyakan ke nenek mu nanti kalau kita balik kampung ya nak" jawab ibuku dengan sungguh sungguhnya

"Ahahahahahahaa...." tawa ku

"Lohh kamu ko tawa? Ini ibu seriusan loh nak" Ujar ibu

"Iyaa ibu aku itu percaya dengan ibu. Sangat percaya deh asli aku tidak boong" Ujar ku

THE LOST AND GONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang