Dirumah ku, tempat dimana paling nyaman ini dibanding rumah Frisca dan teman teman ku yang lainnya. Disini penuh dengan kenangan ku bersama ayah dan kakak ku. Mulai dari aku digendong oleh ayah ku sampai aku terjatuh, walaupun sedikit agak sakit tapi itu benar benar yang ku rindu. Aku juga rindu kakak ku yang setiap mau tidur pasti dia cerita cerita tentang kegiatan yang dia lakukan saat disekolah, suka curhat tentang laki laki yang dia sukai, curhat tentang sahabat sahabat nya. Dan masih banyak lagi. Tapi sudah ku bilang itu hanya sebuah kenangan bagiku.
"Nakk.. kamu ko melamun, cepat sana mandi" Ujar ibuku
"Tadi aku sudah mandi bu dirumah Frisca, yaampun bu rumah nya besar, kamar mandi nya luas, meja makan nya ni ya bu wiihhh besar juga dan bisa diputar lohh bu" jawabku
"Baguss lah" ujar ibuku
"Iyabu baguss bangett, kapan bu kita punya rumah seperti itu ya??" Jawabku sambil berfikir
"Maksud ibu, bagus kamu sudah mandi nak" ujar ibuku
"Yahh ibu tadi kan sambil cerita tentang keadaan rumah Frisca bu" jawabku
Ibu langsung melanjutakan ke kamar mandi karna sedang mencuci. Aku bingung kenapa ibuku tidak mendengarkan cerita ku tentang rumah frisca. Lalu aku segera beres beres rumahku karna waktu sedikit lagi jam 15.00.
Setelah selesai beres beres rumah, aku langsung berangkat untuk menjual gorengan yang sudah dibuat oleh ibu ku."Ibu aku berangkat ya.. doa kan aku bu supaya daganganku laku terjual habis. Aamiin" ujarku
"Aamiin nak, yasudah sana berangkat. Hati hati dijalan nak, inget pesan ibu yaitu pulang sebelum magrib" ujar ibuku
"Siapp bu!"
Lalu aku keluar dan keliling liling kampung menjual gorengan daganganku. Suasana kampung ku ini memang ramai yang dipenuhi mulai dari ibu ibu rumpi, anak anak bermain tanah lain sebagainya. Seketika aku kaget tiba tiba ada yang memanggil ku, saat aku dekati
"Heii.. sini gue mau beli gorengan lo"
"Iyaa kak" jawab ku sambil berjalan mendekati nya
Ternyata ohh tenyata yang memanggilku itu adalah Fatiah, yaitu siswa yang terkenal galak dan cantik disekolah ku. Aku sangat grogi dekat dengannya, sampai sampai tangan dan kakiku gemetaran.. haduhh tuhkan benar gemetar. Fatiah ternyata kaget melihat aku berjualan gorengan
"Hah? Ini beneran lo liff?? Sumpah gue ga percaya ini lo!" Ujar Fatiah dengan wajah kaget nya
"Hmm iyaa, kenapa memangnya?" Jawab aku dengan tegangnya
Aku tegang bukan karna aku itu malu sebagai penjual gorengan, melainkan dipanggil oleh fatiah yang galak itu. Hampir semua satu sekolah teman teman ku takut dengannya, kecuali Frisca. Bagiku sikap dan watak Frisca dengan Fatiah hampir saja 100% sama persis.
"Ehh kenapa bengong, laper ya? Ini makan aja nanti gue yang bayar" ujar Fatiah sambil menyuapi aku dengan gorengan ku.
"Haduhh maaf, aku tidak laper. Maaf ya maaf" jawab ku dengan sangat begitu kaget nya
Disitu aku benar benar takut sekali dengan Fatiah, rasa nya ingin aku cepet lari saja gitu.
"Loh ko lo bisa jualan gini sih? Lo ga lagi acting kan?" Ujar Fatiah
"Hm tidak ko tidak" sambil membereskan untuk berniat keliling lagi
Lalu aku langsung bereskan gorengan ku dan ingin menlanjutkan untuk berdagang keliling kampung, sungguh aku sangat takut dengan Fatiah.
"Loh kenapa dibereskan gue belum selesai beli woii!" Ujar Fatiah dengan lantangnya
Aku langsung pergi dan meninggalkan Fatiah yang terus menerus manggilku dan aku tetap tidak menengok sambil berjalan cepat.
Setelah sudah hampir magrib, aku bergegas pulang. Untung nya masih ada sisa 6 biji gorengan yang ingin ku bagikan ke orang yang membutuh kan. Akhirnya aku bertemu dengan 2 orang pemulung yang sedang menggorek ngorek sampah didepan rumah komplek.
"Permisi.. ini pak ada sedikit gorengan jualan saya, ini untuk bapak berdua. Mohon maaf pak kalau sudah tidak hangat" ujar ku sambil mengasih kantong plastik yang berisi 6 biji gorengan
"Alhamdulillah.. terima kasih nak. Bapak memang sedang lapar sekali. Terima kasih banyak nakk" Jawab bapak pemulung sambil bersujud sujud
"Masyaallah pak, jangan bersujud sujud disini. Inikan kotor pak. Lebih baik sujud di masjid pak" ujarku
"Iyaa neng maaf ya bapak terlalu senang dapat makanan neng" jawab bapak pemulung
"Iyaa bapak sama sama, yasudah saya permisi ya pak mau pulang sudah mau magrib" ujarku sambil pamit dan berjalan
Alhamdulillah sekali aku bisa sedekah walaupun hanya sedikit insha allah berkah yaa allah. Aamiin.
Sesampai nya aku dirumah aku langsung mandi dan mengerjakan tugas tugas sekolah.
Tiba tiba aku masih kepikiran dengan Fatiah, aku takut apabila Fatiah besok membully aku disekolah. Namun harus bagaimana lagi, ya sudahlah aku tetap berfikir positif dan tenang.Waktu sudah pagi.. tiba tiba saat aku bangun, aku melihat selembar kertas yang bertulisan
Maaf nak, ibu harus cepat bergegas kerja. Jadi maaf ibu tidak membangun kan mu. Selamat belajar sayang
Setelah membaca itu, hatiku merasa sangat senang dan tenang sekali. Aku langsung jadi tambah bersemangat sekolah.
JANGAN LUPA DIKASIH BINTANG DAN DI VOTE YA TEMAN TEMAN